Medium Tank Harimau Bikinan Pindad Dilengkapi Sejumlah Keunggulan
A
A
A
JAKARTA - Medium tank bernama Harimau ikut mejeng di arena Indo Defence 2018 Expo & Forum di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Harimau lahir dari buah kerja sama antara PT Pindad dan FNSS Turki.
Seperti namanya, Harimau, tank kelas menengah itu mampu bergerak lincah di kontur geografis seperti Indonesia dengan tidak meninggalkan sisi akurasi serangan.
"Bisa melaju dengan kecepatan 70km/jam. Karena ringan, mobilitas pemindahan antar batalyon juga lebih cepat," kata Manajer Pengembangan Produk & Proses Kendaraan Khusus PT Pindad Windhu Paramata di lokasi expo.
Karena bobotnya ringan, tanah gembur tak akan mampu menghambat kelincahan tank Harimau. Selain itu, pengguna akan dimudahkan dengan transmisi mesin yang dibuat otomatis.
Tank Harimau diisi oleh tiga orang, pengendara, penembak, dan pemberi komando. Pandhu menyebut pengendara tank akan nyaman di dalam tank sehingga mempermudah manufer.
Tank ini dibekali dengan peluru kaliber 105 mm. Pengisian peluru sudah dibuat automatis. Perkara akurasi, kemampuan Harimau tak perlu diragukan. Meski licah, tank ini bisa mengunci target berjarak hingga 10km.
"Dengan sistem optik terbaru, daya melihat sasaran tembak Harimau lebih unggul dibanding dengan tank di kelas yang sama," kata Pandhu.
Untuk menciptakan Harimau, para perancang membutuhkan waktu 1,5 tahun untuk riset dan 2 tahun perakitan. Penelitian menghabiskan dana kurang lebih Rp400 miliar di mana Indonesia menanggung Rp150 miliar.
Kerja sama Indonesia dengan Turki ini dimulai pada tahun 2016. Pada Oktober 2018, tank sudah diuji coba dan mendapat sertifikat layak dari TNI Angkatan Darat dan Kementerian Pertahanan RI. "Sertifikat sudah selesai dan kini siap untuk produksi," kata Pandhu.
Seperti namanya, Harimau, tank kelas menengah itu mampu bergerak lincah di kontur geografis seperti Indonesia dengan tidak meninggalkan sisi akurasi serangan.
"Bisa melaju dengan kecepatan 70km/jam. Karena ringan, mobilitas pemindahan antar batalyon juga lebih cepat," kata Manajer Pengembangan Produk & Proses Kendaraan Khusus PT Pindad Windhu Paramata di lokasi expo.
Karena bobotnya ringan, tanah gembur tak akan mampu menghambat kelincahan tank Harimau. Selain itu, pengguna akan dimudahkan dengan transmisi mesin yang dibuat otomatis.
Tank Harimau diisi oleh tiga orang, pengendara, penembak, dan pemberi komando. Pandhu menyebut pengendara tank akan nyaman di dalam tank sehingga mempermudah manufer.
Tank ini dibekali dengan peluru kaliber 105 mm. Pengisian peluru sudah dibuat automatis. Perkara akurasi, kemampuan Harimau tak perlu diragukan. Meski licah, tank ini bisa mengunci target berjarak hingga 10km.
"Dengan sistem optik terbaru, daya melihat sasaran tembak Harimau lebih unggul dibanding dengan tank di kelas yang sama," kata Pandhu.
Untuk menciptakan Harimau, para perancang membutuhkan waktu 1,5 tahun untuk riset dan 2 tahun perakitan. Penelitian menghabiskan dana kurang lebih Rp400 miliar di mana Indonesia menanggung Rp150 miliar.
Kerja sama Indonesia dengan Turki ini dimulai pada tahun 2016. Pada Oktober 2018, tank sudah diuji coba dan mendapat sertifikat layak dari TNI Angkatan Darat dan Kementerian Pertahanan RI. "Sertifikat sudah selesai dan kini siap untuk produksi," kata Pandhu.
(maf)