Rakyat Dinilai Sudah Cerdas Merespons Kampanye Hitam atau Bukan

Kamis, 01 November 2018 - 14:29 WIB
Rakyat Dinilai Sudah...
Rakyat Dinilai Sudah Cerdas Merespons Kampanye Hitam atau Bukan
A A A
JAKARTA - Tahun politik ini apalagi menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) yang diadakan serentak di tahun 2019, pasti akan ada mengundang banyak isu-isu, seperti kampanye hitam atau SARA dan rakyat saat ini dinilai sudah cerdas.

Caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Teddy Yulianto mengungkapkan, adanya upaya dari seseorang atau sekelompok orang menggunakan isu SARA untuk mendapat simpati dari masyarakat.

Hal itu dikatakan Teddy di sela-sela acara launching Go Relawan Jokowi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 31 Oktober 2018. "Cara-cara seperti ini sangat mencederai proses demokrasi dan tidak mendidik masyarakat," kata Teddy melalui siaran pers, Kamis (1/11/2018).

Teddy mengaku, dirinya menjadi korban dari strategi kotor tersebut. Mirisnya lagi praktik-praktik tersebut melibatkan aparat RT/RW. Namun, dia enggan menyebutkan daerah mana tersebut.

"Karena saya dari PPP yang notabenenya mendukung. Cara-cara seperti ini sangat bertentangan dengan keberagaman bangsa kita," tegasnya.

Akibat perlakuan tersebut, dirinya tidak dapat menyampaikan visi misinya, khususnya di bidang pendidikan kepada masyarakat.

"Saya ini ketua yayasan, prihatin dengankondisi pendidikan di masyarakat. Yayasan yang saya pimpin ada program Kejar Paket A, B, dan C untuk masyarakat gratis. Saya tidak bisa mensosialisasikan kepada masyarakat karena dihalang-halangi oleh aparat setempat," ungkap Teddy.

Padahal lanjutnya, program tersebut jauh sudah dilakukan tahun-tahun sebelumnya, dan masyarakat mendapatkan manfaat dari program itu.

"Sekarang di masa kampanye banyak RT/RW menolak. Kalau begini yang dirugikan masyarakat. Saya tegaskan, program ini tidak ada hubungannya dengan pencalegan saya, sudah berjalan beberapa tahun sebelumnya," tukasnya.

Teddy yakin, masyarakat telah menyadari betapa pentingnya pendidikan. Namun kenyataannya, ketika ada pihak yang peduli justru dihalang-halangi karena kepentingan politik sesaat.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8459 seconds (0.1#10.140)