Pengamat Ini Kupas Soal Sisi Lain dari Meikarta
A
A
A
JAKARTA - Meski tengah menjadi sorotan karena kasus dugaan suap terkait izin. Proyek Meikarta hendaknya jangan hanya dilihat sisi negatifnya saja. Hal itu dikatakan pengamat properti, Anton Sitorus.
Menurutnya, sebab ada banyak sisi positif dari proyek tersebut. Seperti menjadi salah satu solusi dari kebutuhan pemerintah menghadapi kekurangan suplai perumahan untuk masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kebutuhan rumah bisa mencapai angka 800.000 unit per tahun. Hal itu menjadi salah satu peluang bagi para para pebisnis properti, sekaligus membantu upaya pemerintah untuk menyelesaikan Program Satu Juta Rumah.
Program tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dilatarbelakangi tingginya backlog perumahan sekitar 11,6 juta unit rumah.
"Ini untuk membantu program pemerintah juga, terutama Kebutuhan hunian di kota besar seperti Jakarta dan wilayah Jabodetabek pada umumnya," kata Anton bertanya sekarang ini siapa saja yang mau bangun superblok dengan hunian terjangkau, Rabu (31/10/2018).
Ia melihat Group Lippo menjawab hal itu. Selama ini, pasar hunian lebih banyaj menyasar kelas atas.
"Kita tahu Lippo punya mitra di proyek tersebut dengan Tiongkok. Tapi coba lihat di luar negeri yang dibangun mereka mana ada yg menyasar mass market? Kebanyakan kelas atas (contoh Forest City di Johor Baru). Artinya dengan menyasar mass market yang harganya terjangkau," paparnya.
Dengan kata lain, pemerintah juga diuntungkan karena membantu penyediaan hunian di segmen yang seharusnya ditangani pemerintah. Untuk diketahui, Meikarta adalah salah satu proyek Lippo Group untuk mengembangkan kota metropolitan mandiri yang akan membantu pemerintah dalam menyediakan pemukiman dengan kualitas di atas rata-rata dengan harga yang terjangkauu.
Beberapa pengembang lain tertarik untuk mengembangkan konsep serupa, namun baru Lippo Group yang mulai merealisasikannya. Pemeritah pada berbagai level memberikan dukungan atas konsep yang dijalankan oleh Meikarta. Dukungan terhadap proyek Meikarta ini datang karena proyek ini dianggap membantu tugas pemerintah menyediakan perumahan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau (backlog perumahan).
Menurutnya, sebab ada banyak sisi positif dari proyek tersebut. Seperti menjadi salah satu solusi dari kebutuhan pemerintah menghadapi kekurangan suplai perumahan untuk masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kebutuhan rumah bisa mencapai angka 800.000 unit per tahun. Hal itu menjadi salah satu peluang bagi para para pebisnis properti, sekaligus membantu upaya pemerintah untuk menyelesaikan Program Satu Juta Rumah.
Program tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dilatarbelakangi tingginya backlog perumahan sekitar 11,6 juta unit rumah.
"Ini untuk membantu program pemerintah juga, terutama Kebutuhan hunian di kota besar seperti Jakarta dan wilayah Jabodetabek pada umumnya," kata Anton bertanya sekarang ini siapa saja yang mau bangun superblok dengan hunian terjangkau, Rabu (31/10/2018).
Ia melihat Group Lippo menjawab hal itu. Selama ini, pasar hunian lebih banyaj menyasar kelas atas.
"Kita tahu Lippo punya mitra di proyek tersebut dengan Tiongkok. Tapi coba lihat di luar negeri yang dibangun mereka mana ada yg menyasar mass market? Kebanyakan kelas atas (contoh Forest City di Johor Baru). Artinya dengan menyasar mass market yang harganya terjangkau," paparnya.
Dengan kata lain, pemerintah juga diuntungkan karena membantu penyediaan hunian di segmen yang seharusnya ditangani pemerintah. Untuk diketahui, Meikarta adalah salah satu proyek Lippo Group untuk mengembangkan kota metropolitan mandiri yang akan membantu pemerintah dalam menyediakan pemukiman dengan kualitas di atas rata-rata dengan harga yang terjangkauu.
Beberapa pengembang lain tertarik untuk mengembangkan konsep serupa, namun baru Lippo Group yang mulai merealisasikannya. Pemeritah pada berbagai level memberikan dukungan atas konsep yang dijalankan oleh Meikarta. Dukungan terhadap proyek Meikarta ini datang karena proyek ini dianggap membantu tugas pemerintah menyediakan perumahan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau (backlog perumahan).
(maf)