KPU Klaim Sudah Rancang Format Debat Capres-Cawapres
A
A
A
JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan menegaskan debat Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019 tidak menggunakan bahasa asing seperti bahasa Inggris. Wahyu menegaskan debat capres tetap menggunakan bahasa Indonesia.
"Sehingga ketika ada saran menggunakan bahas asing itu tidak mungkin (dilaksanakan)," kata Wahyu di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Kendati begitu, kata Wahyu, lembaganya terbuka kepada pihak-pihak yang mengusulkan agar format debat dibuat semenarik mungkin. Dalam hal ini, Wahyu meminta semua pihak bisa membedakan antara format debat dengan tema debat.
"Kalo tempat debat KPU berpedoman pada Undang-undang. Kampanye pemilu 2019 ada metode salah satu metodenya adalah debat capres," jelasnya.
Selain penggunaan bahasa Indonesia dalam debat, lanjut Wahyu, lembaganya juga memastikan menolak debat capres-cawapres di dalam kampus. Menurutnya, debat itu akan ditentukan tempatnya yang memungkinkan mudah diakses oleh media massa.
Dia menegaskan, lembaganya sudah merancang format debat, tema debat dan pihak-pihak yang akan dilibatkan seperti panelis yang tak memiliki persinggungan politik dengan calon tertentu.
"Itu yang akan kita laksanakan di 2019 selama 5 kali. Debat capres itu kepentingan dua. KPU berkepentingan agar masyarakat pemilih tau visi misi program calonnya," tandasnya.
"Sehingga ketika ada saran menggunakan bahas asing itu tidak mungkin (dilaksanakan)," kata Wahyu di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Kendati begitu, kata Wahyu, lembaganya terbuka kepada pihak-pihak yang mengusulkan agar format debat dibuat semenarik mungkin. Dalam hal ini, Wahyu meminta semua pihak bisa membedakan antara format debat dengan tema debat.
"Kalo tempat debat KPU berpedoman pada Undang-undang. Kampanye pemilu 2019 ada metode salah satu metodenya adalah debat capres," jelasnya.
Selain penggunaan bahasa Indonesia dalam debat, lanjut Wahyu, lembaganya juga memastikan menolak debat capres-cawapres di dalam kampus. Menurutnya, debat itu akan ditentukan tempatnya yang memungkinkan mudah diakses oleh media massa.
Dia menegaskan, lembaganya sudah merancang format debat, tema debat dan pihak-pihak yang akan dilibatkan seperti panelis yang tak memiliki persinggungan politik dengan calon tertentu.
"Itu yang akan kita laksanakan di 2019 selama 5 kali. Debat capres itu kepentingan dua. KPU berkepentingan agar masyarakat pemilih tau visi misi program calonnya," tandasnya.
(pur)