Penilaian Erick Thohir Terkait Pidato Jokowi di 'Game of Thrones'

Jum'at, 12 Oktober 2018 - 16:16 WIB
Penilaian Erick Thohir Terkait Pidato Jokowi di Game of Thrones
Penilaian Erick Thohir Terkait Pidato Jokowi di 'Game of Thrones'
A A A
JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, Erick Thohir memuji pidato yang disampaikan Presiden Jokowi di hadapan peserta rapat pleno tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua Bali, hari ini.

Menurut Erick, pidato Jokowi yang dianggap bagus dan lugas telah mendapatkan pujian dan juga tepuk tangan dukungan dari para pimpinan pemerintahan, Pimpinan IMF dan World Bank, kepala Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari seluruh dunia yang hadir.

"Presiden Joko Widodo menggambarkan dengan analogi situasi dunia saat ini sama seperti cerita "Game of Thrones", di mana 7 Kingdoms memperebutkan Iron of Throne. Beberapa Elite Families (kelompok elite) terlibat," kata Erick dalam siaran persnya, Jumat (12/10/2018).

Diceritakan Erick dalam serial Game of Thrones itu bahwa ketika puncak keributan terjadi, ancaman besar yang tidak pernah diperhitungkan muncul dari Evil Winter yang ingin merusak dan menyelimuti dunia dengan es dan kehancuran.

Erick mengatakan, pesan moral yang ingin disampaikan Jokowi dengan perumpamaan serial kolosal itu untuk mengajak kepada para pemimpin dunia agar membangun kolaborasi dalam menyelamatkan ekosistem dari perubahan iklim dunia seperti sampah dan plastik.

Karenanya, sebuah pertanyaan 'apakah saat ini tepat untuk rivalitas dan kompetisi' dari Jokowi dianggap sejalan dengan ancaman kompetisi global yang terus menghantui penduduk dunia.

"Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa tahun depan akan menjadi GOT sesi terakhir. Hasilnya bisa ditebak, yang menang akan babak belur, yang kalah juga akan tambah sengsara. Pesan moralnya adalah, konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan bukan hanya yang kalah, tapi juga yang menang," ungkapnya.

Selain itu, pesan yang disampaikan Jokowi juga memiliki bobot pesan yang mewakili aspirasi dunia. Menurut Erick, Jokowi percaya pidato itu perlu disampaikan karena dunia saat ini dihadapkan pada pilihan melanjutkan pertarungan (Rivalry) atau membangun kolaborasi.

Menurutnya, dunia saat ini menghadapi tantangan besar seperti, Trade War (Perang Dagang), Technology Disruption (Gangguan Tehnologi), World Uncertainty-Climate Change, Carbon Emissions, Increasing Inequality.(Ketidakpastian Dunia - Perubahan Iklim, Emisi Karbon, Peningkatan Ketimpangan).

Karenanya, pilihan yang tepat ditunjukan Presiden Jokowi dengan cara membangun dan menumbuhkan kepercayaan antar sesama bangsa dengan liding sektor multi-lateral collaboration. "Sekali lagi, Presiden Jokowi menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin dunia," ujarnya.

"Presiden Jokowi mengajak para pemimpin dunia dan pembuat kebijakan agar mengedepankan kerjasama dan kolaborasi adalah jawaban atas masalah dan ancaman bersama. Kepemimpinan Indonesia dalam forum IMF dan World Bank mewakili semangat negara-negara kecil, menengah dan besar untuk membangun tatanan dunia baru yang lebih baik untuk semua," tandas mantan Ketua Inasgoc itu.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9626 seconds (0.1#10.140)