Hasil Penelusuran Polrestabes Soal Penganiayaan Ratna Sarumpaet
A
A
A
BANDUNG - Polrestabes Bandung telah melakukan pendalaman dengan penyelidikan terkait kabar yang menyebutkan bahwa Ratna Sarumpaet dianiaya di Bandung.
Dari hasil penelusuran ke sejumlah rumah sakit di Kota Bandung dan pihak manajemen Bandara dan Landasan Udara (Lanud) Husein Sastranegara, nihil atau tidak ada saksi dan bukti yang menguatkan fakta bahwa telah terjadi penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet pada Jumat 21 September 2018.
Berdasarkan informasi yang diperoleh menyebutkan, setelah mendapatkan informasi terkait penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet, Polrestabes Bandung mengecek ke 28 polsek jajaran untuk mendapatkan kepastian apakah menerima laporan penganiayaan atas nama Ratna Sarumpaet antara Jumat 21 September hingga Selasa 2 Oktober 2018.
"Dari hasil pengecekan itu, tak ada laporan penganiayaan atas nama Ratna Sarumpaet ke Polsek di wilayah Kota Bandung," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema, Selasa (2/10/2018).
Selain itu, anggota Satreskrim Polrestabes dan jajaran polsek mengecek ke 23 rumah sakit dan puskesmas yang dimungkinkan menerima dan merawat pasien atas nama Ratna Sarumpaet dari tanggal 21 September hingga 2 Oktober.
Ke-23 rumah sakit yang dicek itu antara lain, RSUP Hasan Sadikin, RS Muhammadiyah, RSUD Ujungberung, RS Hermina Arcamanik, RS Hermina Pasteur, RS Halmahera, RS Sariningsih, RS Dr Salamun, RS Advent, RS St Boromeus, RS Santosa Gardujati, RS Kebonjati, RS Rajawali, RS Santo Yusup, RS Al Islam, RS Santosa Kopo, RS Melinda 1, RS Ibu dan Anak Antapani, RS Limijati, Poliklinik BMS, RS Rotinsulu, puskesmas-puskesmas, dan RS Melinda 2.
"Hasil pengecekan ke rumah sakit pun, tak ada laporan menerima dan merawat pasien atas nama Ratna Sarumpaet," ujar Irman.
Bahkan ujar Irman, Polrestabes Bandung melaksanakan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung dan Lanud Husein Sastranegara.
Bersama Dansatpom AU Mayor TNI POM Made Oka, anggota mengecek Pos Induk, Pos 1, Pos 2, Pos 3 dan Pos 4. Kemudian, berkoordinasi dengan pihak Avsec Bandara Internasional Husein Sastranegara Agus Hidayat dari Angkasa Pura II dan Urip Rahardjo. Seluruh sopir taksi, sopir rental, tukang parkir, dan porter bandara.
"Kami juga melakukan pengecekan terhadap semua manifest kedatangan dan keberangkatan penerbangan Garuda, Citilink, Nam Air, Xpres Air, dan Air Asia. Hasil pengecekan, tidak ada nama Ratna Sarumpaet dalam manifest keberangkatan dan kedatangan," tandas Irman.
Dari hasil penelusuran ke sejumlah rumah sakit di Kota Bandung dan pihak manajemen Bandara dan Landasan Udara (Lanud) Husein Sastranegara, nihil atau tidak ada saksi dan bukti yang menguatkan fakta bahwa telah terjadi penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet pada Jumat 21 September 2018.
Berdasarkan informasi yang diperoleh menyebutkan, setelah mendapatkan informasi terkait penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet, Polrestabes Bandung mengecek ke 28 polsek jajaran untuk mendapatkan kepastian apakah menerima laporan penganiayaan atas nama Ratna Sarumpaet antara Jumat 21 September hingga Selasa 2 Oktober 2018.
"Dari hasil pengecekan itu, tak ada laporan penganiayaan atas nama Ratna Sarumpaet ke Polsek di wilayah Kota Bandung," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema, Selasa (2/10/2018).
Selain itu, anggota Satreskrim Polrestabes dan jajaran polsek mengecek ke 23 rumah sakit dan puskesmas yang dimungkinkan menerima dan merawat pasien atas nama Ratna Sarumpaet dari tanggal 21 September hingga 2 Oktober.
Ke-23 rumah sakit yang dicek itu antara lain, RSUP Hasan Sadikin, RS Muhammadiyah, RSUD Ujungberung, RS Hermina Arcamanik, RS Hermina Pasteur, RS Halmahera, RS Sariningsih, RS Dr Salamun, RS Advent, RS St Boromeus, RS Santosa Gardujati, RS Kebonjati, RS Rajawali, RS Santo Yusup, RS Al Islam, RS Santosa Kopo, RS Melinda 1, RS Ibu dan Anak Antapani, RS Limijati, Poliklinik BMS, RS Rotinsulu, puskesmas-puskesmas, dan RS Melinda 2.
"Hasil pengecekan ke rumah sakit pun, tak ada laporan menerima dan merawat pasien atas nama Ratna Sarumpaet," ujar Irman.
Bahkan ujar Irman, Polrestabes Bandung melaksanakan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung dan Lanud Husein Sastranegara.
Bersama Dansatpom AU Mayor TNI POM Made Oka, anggota mengecek Pos Induk, Pos 1, Pos 2, Pos 3 dan Pos 4. Kemudian, berkoordinasi dengan pihak Avsec Bandara Internasional Husein Sastranegara Agus Hidayat dari Angkasa Pura II dan Urip Rahardjo. Seluruh sopir taksi, sopir rental, tukang parkir, dan porter bandara.
"Kami juga melakukan pengecekan terhadap semua manifest kedatangan dan keberangkatan penerbangan Garuda, Citilink, Nam Air, Xpres Air, dan Air Asia. Hasil pengecekan, tidak ada nama Ratna Sarumpaet dalam manifest keberangkatan dan kedatangan," tandas Irman.
(maf)