Gempa dan Tsunami di Sulteng, Sembilan Polisi Meninggal
A
A
A
JAKARTA - Kabar duka datang dari Polri. Sebanyak sembilan anggota polisi ikut menjadi korban meninggal dalam peristiwa gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (29/9/2018) petang lalu.
"Sampai dengan saat ini dari Kabid Humas Sulteng dapat info ada sembilan (personel yang gugur-red). Tapi ada beberapa yang belum ditemukan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Rata-rata korban yang meninggal adalah anggota Polresta Palu. Saat ini Polri terus mencari anggotanya yang masih hilang.
Setyo mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah. Saat gempa dan tsunami terjadi, anggota Polri dan TNI sedang melakukan apel persiapan pengamanan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Palu.
"Belum bisa dihitung (jumlah totalnya-red). Pada saat kejadian itu ada acara masyarakat memperingati ultah kota Palu. Saat itu ada apel TNI-Polri untuk pengamanan tiba-tiba terjadi tsunami dan saat ini sedang didata," ungkapnya.
Jenderal bintang dua itu berharap, para anggota Polri yang belum ditemukan hanya hilang kontak dan dalam keadaan selamat. Sementara untuk wilayah Kabupaten Donggala, Setyo mengaku hingga saat ini belum menerima kabar mengenai nasib anggotanya di sana.
"Donggala belum. Kontak masih belum lancar komunikasi. Jalan masih belum bisa ditembus secara mulus. Mohon waktu dan mohon sabar untuk rekan rekan. Mudah-mudahan rekan kami yang belum bertemu hanya hilang kontak saja. Bukan hilang secara fisik," tuturnya.
"Sampai dengan saat ini dari Kabid Humas Sulteng dapat info ada sembilan (personel yang gugur-red). Tapi ada beberapa yang belum ditemukan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Rata-rata korban yang meninggal adalah anggota Polresta Palu. Saat ini Polri terus mencari anggotanya yang masih hilang.
Setyo mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah. Saat gempa dan tsunami terjadi, anggota Polri dan TNI sedang melakukan apel persiapan pengamanan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Palu.
"Belum bisa dihitung (jumlah totalnya-red). Pada saat kejadian itu ada acara masyarakat memperingati ultah kota Palu. Saat itu ada apel TNI-Polri untuk pengamanan tiba-tiba terjadi tsunami dan saat ini sedang didata," ungkapnya.
Jenderal bintang dua itu berharap, para anggota Polri yang belum ditemukan hanya hilang kontak dan dalam keadaan selamat. Sementara untuk wilayah Kabupaten Donggala, Setyo mengaku hingga saat ini belum menerima kabar mengenai nasib anggotanya di sana.
"Donggala belum. Kontak masih belum lancar komunikasi. Jalan masih belum bisa ditembus secara mulus. Mohon waktu dan mohon sabar untuk rekan rekan. Mudah-mudahan rekan kami yang belum bertemu hanya hilang kontak saja. Bukan hilang secara fisik," tuturnya.
(dam)