Menag Lepas Kloter Terakhir Jamaah Haji Indonesia
A
A
A
MADINAH - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melepas kloter terakhir jemaah haji Indonesia. Keberangkatan 387 jemaah gabungan dari Provinsi DKI Jakarta dan Banten ini sekaligus menandai berakhirnya operasional haji 1439H/2018M.
Pelepasan kloter terakhir ini berlangsung di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Tampak hadir, Kadaker Bandara Arsyad Hidayat bersama jajaran petugas lainnya, Sesditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Muhajirin Yanis, Direktur Bina Haji Khoirizi, Ketua PPIH Arab Saudi Ahmad Dumyathi Basori, dan Karo Perencanaan Ali Rohmad.
"Kita bersyukur telah dipilih sebagai tamu Allah. Haji yang kita laksanakan semoga mabrur," pesan Menag di Madinah, Selasa (25/9/2018).
Menurut Menag, salah satu bentuk syukur telah berhaji adalah berupaya maksimal menunjukkan tanda-tanda kemabruran, yaitu meningkatnya amaliyah ubudiyah. Menag menegaskan bahwa ciri-ciri kemabruran menurut Nabi adalah memberi makan kepada sesama (peduli sosial) dan menebarkan salam (mewujudkan kedamaian).
"Semoga setibanya di Tanah Air, bergabung dengan masyarakat, jemaah tergolong menjadi orang-orang yang makin peduli sosial dan menebarkan kedamaian," tutur Menag.
"Sampaikan salam saya kepada keluarga dan sampaikan permintaan maaf saya dan para petugas," sambungnya.
Salah satu jemaah JKG 63, Edi Wahana dari DKI Jakarta menyampaikan terima kasih atas pelayanan yang diberikan petugas selama berhaji, baik di Makkah maupun Madinah. Edi menilai layanan yang diberikan sudah sangat baik. Sebagai masukan, Edi berharap ke depan layanan katering lebih bervariasi.
Atas masukan ini, Menag mengatakan bahwa catatan dari jemaah menjadi bahan penting dalam evaluasi untuk perbaikan layanan pada operasional haji di masa mendatang.
Pelepasan kloter terakhir ini berlangsung di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Tampak hadir, Kadaker Bandara Arsyad Hidayat bersama jajaran petugas lainnya, Sesditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Muhajirin Yanis, Direktur Bina Haji Khoirizi, Ketua PPIH Arab Saudi Ahmad Dumyathi Basori, dan Karo Perencanaan Ali Rohmad.
"Kita bersyukur telah dipilih sebagai tamu Allah. Haji yang kita laksanakan semoga mabrur," pesan Menag di Madinah, Selasa (25/9/2018).
Menurut Menag, salah satu bentuk syukur telah berhaji adalah berupaya maksimal menunjukkan tanda-tanda kemabruran, yaitu meningkatnya amaliyah ubudiyah. Menag menegaskan bahwa ciri-ciri kemabruran menurut Nabi adalah memberi makan kepada sesama (peduli sosial) dan menebarkan salam (mewujudkan kedamaian).
"Semoga setibanya di Tanah Air, bergabung dengan masyarakat, jemaah tergolong menjadi orang-orang yang makin peduli sosial dan menebarkan kedamaian," tutur Menag.
"Sampaikan salam saya kepada keluarga dan sampaikan permintaan maaf saya dan para petugas," sambungnya.
Salah satu jemaah JKG 63, Edi Wahana dari DKI Jakarta menyampaikan terima kasih atas pelayanan yang diberikan petugas selama berhaji, baik di Makkah maupun Madinah. Edi menilai layanan yang diberikan sudah sangat baik. Sebagai masukan, Edi berharap ke depan layanan katering lebih bervariasi.
Atas masukan ini, Menag mengatakan bahwa catatan dari jemaah menjadi bahan penting dalam evaluasi untuk perbaikan layanan pada operasional haji di masa mendatang.
(pur)