Dedi Mulyadi Akan Ajak Jokowi ke Rumah Janda-janda Tua

Sabtu, 22 September 2018 - 15:41 WIB
Dedi Mulyadi Akan Ajak...
Dedi Mulyadi Akan Ajak Jokowi ke Rumah Janda-janda Tua
A A A
BANDUNG - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi berkomitmen tak melakukan kampanye hitam untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Bahkan, Dedi menegaskan, melarang seluruh tim kampanye Jokowi-Ma'ruf menggunakan cara-cara kotor tersebut. Dedi menginginkan kampanye diisi dengan konten positif bukan konten negatif apalagi hoaks.

"Kalau ada siapapun di tim kami yang terlibat kampanye kotor, kami tidak segan untuk memberhentikan dan memecatnya dari tim. Aturan ini juga berlaku bagi para relawan. Kami tidak ingin pemilu diisi oleh konflik. Karena itu, tidak boleh menyerang Pak Prabowo dan Pak Sandi Uno," tegas Dedi, Sabtu (22/9/2018).

Dedi yakin, konten positif akan lebih diterima calon pemilih ketimbang membawa mereka ke dalam konflik. Tatanan sosial kemasyarakatan, kata dia, lebih penting untuk dijaga.

"Kampanye harus terus membangkitkan ghirah kebangsaan, bukan malah memecah belah. Makanya kita akan fokus menyebarkan energi positif saja. Seluruh jajaran tim dan relawan harus berada pada frame ini," tegas Dedi lagi.

Lebih jauh Dedi mengatakan, pihaknya telah menyusun format kampanye Jokowi-Ma’ruf di Jabar, salah satunya berencana memboyong Jokowi ke rumah janda-janda tua di Jabar.

“Kalau saya chemistry dengan Pak Jokowi apa? Ya, keliling kampung, dari rumah ke rumah dari janda ke janda. Kami temui mereka yang berusia lanjut, nanti yang muda ada bagian yang urus. Mulai besok kita mulai secara personal. Urusan rapat mah kan bisa belakangan," katanya.

Kunjungan ke rumah emak-emak tersebut tidak akan sekedar menjadi kunjungan. Tetapi, banyak konten kampanye yang akan disampaikan secara persuasif, diantaranya, prestasi Presiden Jokowi selama memimpin Indonesia sejak 2014 lalu.

"Prestasi dan keberhasilan Pak Jokowi di periode ini harus dikapitalisasi dan tersampaikan ke dalam benak publik. Calon pemilih dipersuasi, pilihan itu kan urusan hati, jadi ngobrolnya nanti pakai hati," tutur Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.

Selain itu, tim dan relawan harus legowo mengakui kekurangan dalam diri dan kinerja Jokowi. Kekurangan ini, menurut Dedi, bukanlah kelemahan Jokowi. Sebaliknya, aspek tersebut dapat diisi dengan konten baru dalam berkampanye.

"Untuk kekurangan-kekurangan, kita harus terbuka, akui itu dan perbaiki ke depan. Tidak mungkin ada manusia yang sempurna dalam bekerja," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)