Jaga Netralitas, Panglima TNI Terbitkan Buku Saku Prajurit
A
A
A
BLITAR - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta seluruh prajurit TNI netral dalam Pilpres 2019 dan Pemilu 2019. Demi menjaga netralitas itu, TNI telah menerbitkan buku saku pegangan untuk prajurit.
"Buku saku netralitas ini sebagai pegangan prajurit di lapangan, " kata Marsekal Hadi di sela berziarah ke Makam Proklamator RI Soekarno di Kota Blitar Rabu (19/9/2018).
Di dalam buku saku terdapat 11 perintah netralitas. Hal-hal teknis, termasuk berfoto bersama juga diatur di dalam buku saku. "Ini perintah komando," jelasnya.
Bila ditemukan ada prajurit yang melanggar, Panglima mempersilahkan melapor ke Pusat Penerangan (Puspen) TNI. Sejumlah sanksi disiplin telah menunggu, yakni tidak diikutkan sekolah pendidikan, tidak ada jabatan strategis, dan otomatis juga akan berdampak pada karir serta kepangkatan. "Jika tidak sesuai buku saku silahkan telpon Pusat Penerangan TNI," ujarnya.Terkait netralitas ini Panglima mengatakan telah bertemu Kapolri Jendral Tito Karnavian. Keduanya telah bersafari bersama mendatangi kesatuan masing masing. "Saya dan Kapolri telah melakukan safari mendatangi kesatuan," katanya.
Dalam kesempatan itu Panglima juga mengatakan kehadirannya di Makam Bung Karno sebagai rangkaian HUT TNI ke-73. "Ini tradisi yang bagus. Ziarah ke makam Proklamator," terangnya.
Dari makam Bung Karno, rombongan Panglima TNI melanjutkan ziarah ke makam Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden kedua Suharto, dan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Panglima TNI didampingi KSAD, KASAU, dan KASAL.
"Tradisi ini mengingatkan ke generasi muda, generasi milenial, betapa besar jasa para pendahulu kita. Jasmerah, jangan sekali kali melupakan sejarah," paparnya.
Sebelum meninggalkan Blitar, Panglima menyempatkan mampir ke Pendopo Ronggo Hadi Negoro Kabupaten Blitar. Selain makan siang, Marsekal Hadi juga menikmati minuman tradisional wedang secang dan jahe. Panglima TNI juga sempat melihat lihat pusaka Kabupaten Blitar.
Bupati Blitar Rijanto mengatakan tradisi ziarah yang dilakukan Panglima TNI sebagai sesuatu yang bagus. "Ini tradisi yang bagus. Dan Panglima TNI juga mengapresiasi rencana pembangunan rumah sakit di Blitar," ujarnya.
"Buku saku netralitas ini sebagai pegangan prajurit di lapangan, " kata Marsekal Hadi di sela berziarah ke Makam Proklamator RI Soekarno di Kota Blitar Rabu (19/9/2018).
Di dalam buku saku terdapat 11 perintah netralitas. Hal-hal teknis, termasuk berfoto bersama juga diatur di dalam buku saku. "Ini perintah komando," jelasnya.
Bila ditemukan ada prajurit yang melanggar, Panglima mempersilahkan melapor ke Pusat Penerangan (Puspen) TNI. Sejumlah sanksi disiplin telah menunggu, yakni tidak diikutkan sekolah pendidikan, tidak ada jabatan strategis, dan otomatis juga akan berdampak pada karir serta kepangkatan. "Jika tidak sesuai buku saku silahkan telpon Pusat Penerangan TNI," ujarnya.Terkait netralitas ini Panglima mengatakan telah bertemu Kapolri Jendral Tito Karnavian. Keduanya telah bersafari bersama mendatangi kesatuan masing masing. "Saya dan Kapolri telah melakukan safari mendatangi kesatuan," katanya.
Dalam kesempatan itu Panglima juga mengatakan kehadirannya di Makam Bung Karno sebagai rangkaian HUT TNI ke-73. "Ini tradisi yang bagus. Ziarah ke makam Proklamator," terangnya.
Dari makam Bung Karno, rombongan Panglima TNI melanjutkan ziarah ke makam Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden kedua Suharto, dan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Panglima TNI didampingi KSAD, KASAU, dan KASAL.
"Tradisi ini mengingatkan ke generasi muda, generasi milenial, betapa besar jasa para pendahulu kita. Jasmerah, jangan sekali kali melupakan sejarah," paparnya.
Sebelum meninggalkan Blitar, Panglima menyempatkan mampir ke Pendopo Ronggo Hadi Negoro Kabupaten Blitar. Selain makan siang, Marsekal Hadi juga menikmati minuman tradisional wedang secang dan jahe. Panglima TNI juga sempat melihat lihat pusaka Kabupaten Blitar.
Bupati Blitar Rijanto mengatakan tradisi ziarah yang dilakukan Panglima TNI sebagai sesuatu yang bagus. "Ini tradisi yang bagus. Dan Panglima TNI juga mengapresiasi rencana pembangunan rumah sakit di Blitar," ujarnya.
(poe)