Curhatan Jamaah Haji Sakit yang Ingin Pulang ke Kampung Halaman
A
A
A
MADINAH - Jamaah haji yang sakit mengaku kangen dengan kampung halamannya. Karena itu mereka berharap bisa segera dipulangkan ke Tanah Air. Salah satunya adalah Abidin asal Sulawesi Selatan tergabung dalam Kloter UPG 34.Satu bulan di Tanah Suci dia jatuh di kamar mandi di pondokan di Mekkah. Sampai saat ini jamaah haji tersebut masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.
Dia berharap bisa cepat pulang ke kampungnya di Jeneponto, Sulawesi Selatan. "Mudah-mudahan saya bisa dibantu untuk cepat pulang bertemu keluarga dan dirawat di rumah sakit di Ujung Pandang," kata Zainal Abidin seperti yang diinformasikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf Singka kepada SINDOnews di Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Begitu juga dengan Sri Utami dari embarkasi SOC yang ingin pulang bersama teman-teman satu kloternya. Dia ingin segera keluar dari KKHI Madinah dan pulang ke Solo bertemu cucunya.
"Saya merasa sudah sembuh. Saya ingin ketemu keluarga, dan anak cucu saya dan tetangga semua," kata Utami sambil terisak.
Saat ini dia masih dirawat di KKHI Madinah karena ditemukan pingsan. "Saya kecapean, saya juga punya penyakit gula dan darah tinggi. Saya juga susah makan dan banyak ibadah di masjid sampai kelelahan. Saya ingin cepat sembuh, segera ketemu cucu dan keluarga saya. Saya tidak ingin merepotkan orang," tambahnya.
Sama halnya dengan Muhammad Taufik dari Jakarta. Seharusnya fia pulang tanggal 4 September lalu. Namun karena kesehatannya terganggu, maka jamaah ini masuk ke KKHI.
"Sampai saat ini saya masih dirawat di Madinah, di rumah sakit Indonesia (KKHI-red). Mereka merawat dengan baik. Saya sudah tidak sabar ingin kembali lagi bertemu dengan anak-anak saya. Ini adalah karena saya cinta kepada mereka. Saya ingin cepat kembali. Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik bagi saya" kata Taufik.
Abdul Hamid dari Kloter PLM 14 mengakumengalami sesak napas saat akan pulang dan kini masih dirawat di KKHI Madinah. Istrinya sudah pulang ke Palembang dan saat ini ia masih menunggu kepulangan setelah kondisinya mebaik.
"Istri saya sudah pulang hari Sabtu (15/9/2018). Saya ketinggalan dan saya mau pulang bagaimanapun caranya. Sekarang saya menunggu kesehatan saya disini, menunggu giliran berangkat pulang ke Palembang. Saya sakit sesak nafas bertepatan dengan saat mau pulang. Istri saya sudah pulang, saya tiba-tiba sesak nafas," ucap Abdul Hamid.
Sementara Syahril dari Kloter BDJ 12, kondisinya sudah membaik setelah dirawat selama empat hari di KKHI. Menurutnya, dua hari sebelum pulang sakit sehingga ditinggal oleh kloternya.
Dia mengalami sakit perut, mual, muntah dan hampir pingsan. Ia sangat berharap ingin cepat sembuh dan cepat pulang ke Indonesia
"Sekarang sudah empat hari di rumah sakit. Saya ketinggalan kloter saya. Kloter Saya sudah sampai ke Banjarmasin, tinggal saya sendirian yang belum sampai. Harapan saya secepatnya balik ke Banjarmasin," kata Syahril.
Sampai hari ke-63 Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi atau tanggal 17 September 2018, jumlah jamaah haji Indonesia dan petugas kloter yang telah kembali ke Indonesia sebanyak 364 Kloter atau 146.495 jemaah. Sementara jamaah gelombang kedua yang masih di Madinah sebanyak 146 kloter (56.088 jamaah).
DI KKHI Madinah ada 42 jamaah yang masih dirawat. Total rujukan ke KKHI sebanyak 1.054 jemaah dengan total rawat inap berjumlah 495 orang.
Adapun jamaah yang masih dirawat di RSAS di Madinah sebanyak 30 orang. Sementara di KKHI Mekkah sudah tidak ada jamaah yang dirawat. Untuk jamaah yang dirawat di RSAS di Makkah sebanyak 46 jemaah.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Eka Jusup Singka menegaskan bahwa tidak ada jemaah sakit yang ingin meninggal di Tanah Suci.
"Jamaah ingin pulang ke Indonesia. Tidak ada yang ingin meninggal di sini. Jamaah yang sakit dirawat dengan baik di KKHI atau di RSAS baik di Madinah atau di Mekkah. Begitu kondisi membaik, kami pulangkan ke Indonesia," kata Eka.
Dia berharap bisa cepat pulang ke kampungnya di Jeneponto, Sulawesi Selatan. "Mudah-mudahan saya bisa dibantu untuk cepat pulang bertemu keluarga dan dirawat di rumah sakit di Ujung Pandang," kata Zainal Abidin seperti yang diinformasikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf Singka kepada SINDOnews di Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Begitu juga dengan Sri Utami dari embarkasi SOC yang ingin pulang bersama teman-teman satu kloternya. Dia ingin segera keluar dari KKHI Madinah dan pulang ke Solo bertemu cucunya.
"Saya merasa sudah sembuh. Saya ingin ketemu keluarga, dan anak cucu saya dan tetangga semua," kata Utami sambil terisak.
Saat ini dia masih dirawat di KKHI Madinah karena ditemukan pingsan. "Saya kecapean, saya juga punya penyakit gula dan darah tinggi. Saya juga susah makan dan banyak ibadah di masjid sampai kelelahan. Saya ingin cepat sembuh, segera ketemu cucu dan keluarga saya. Saya tidak ingin merepotkan orang," tambahnya.
Sama halnya dengan Muhammad Taufik dari Jakarta. Seharusnya fia pulang tanggal 4 September lalu. Namun karena kesehatannya terganggu, maka jamaah ini masuk ke KKHI.
"Sampai saat ini saya masih dirawat di Madinah, di rumah sakit Indonesia (KKHI-red). Mereka merawat dengan baik. Saya sudah tidak sabar ingin kembali lagi bertemu dengan anak-anak saya. Ini adalah karena saya cinta kepada mereka. Saya ingin cepat kembali. Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik bagi saya" kata Taufik.
Abdul Hamid dari Kloter PLM 14 mengakumengalami sesak napas saat akan pulang dan kini masih dirawat di KKHI Madinah. Istrinya sudah pulang ke Palembang dan saat ini ia masih menunggu kepulangan setelah kondisinya mebaik.
"Istri saya sudah pulang hari Sabtu (15/9/2018). Saya ketinggalan dan saya mau pulang bagaimanapun caranya. Sekarang saya menunggu kesehatan saya disini, menunggu giliran berangkat pulang ke Palembang. Saya sakit sesak nafas bertepatan dengan saat mau pulang. Istri saya sudah pulang, saya tiba-tiba sesak nafas," ucap Abdul Hamid.
Sementara Syahril dari Kloter BDJ 12, kondisinya sudah membaik setelah dirawat selama empat hari di KKHI. Menurutnya, dua hari sebelum pulang sakit sehingga ditinggal oleh kloternya.
Dia mengalami sakit perut, mual, muntah dan hampir pingsan. Ia sangat berharap ingin cepat sembuh dan cepat pulang ke Indonesia
"Sekarang sudah empat hari di rumah sakit. Saya ketinggalan kloter saya. Kloter Saya sudah sampai ke Banjarmasin, tinggal saya sendirian yang belum sampai. Harapan saya secepatnya balik ke Banjarmasin," kata Syahril.
Sampai hari ke-63 Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi atau tanggal 17 September 2018, jumlah jamaah haji Indonesia dan petugas kloter yang telah kembali ke Indonesia sebanyak 364 Kloter atau 146.495 jemaah. Sementara jamaah gelombang kedua yang masih di Madinah sebanyak 146 kloter (56.088 jamaah).
DI KKHI Madinah ada 42 jamaah yang masih dirawat. Total rujukan ke KKHI sebanyak 1.054 jemaah dengan total rawat inap berjumlah 495 orang.
Adapun jamaah yang masih dirawat di RSAS di Madinah sebanyak 30 orang. Sementara di KKHI Mekkah sudah tidak ada jamaah yang dirawat. Untuk jamaah yang dirawat di RSAS di Makkah sebanyak 46 jemaah.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Eka Jusup Singka menegaskan bahwa tidak ada jemaah sakit yang ingin meninggal di Tanah Suci.
"Jamaah ingin pulang ke Indonesia. Tidak ada yang ingin meninggal di sini. Jamaah yang sakit dirawat dengan baik di KKHI atau di RSAS baik di Madinah atau di Mekkah. Begitu kondisi membaik, kami pulangkan ke Indonesia," kata Eka.
(maf)