Dialog Lintas Agama, RI-Rusia Tekankan Toleransi dan Keharmonisan

Senin, 17 September 2018 - 00:31 WIB
Dialog Lintas Agama,...
Dialog Lintas Agama, RI-Rusia Tekankan Toleransi dan Keharmonisan
A A A
JAKARTA - Indonesia dan Rusia merupakan dua negara besar yang multi-etnik, multi-budaya dan multi-agama. Keanekaragaman merupakan kekayaan yang harus dilestarikan sebagai akar kekuatan dan pemersatu bangsa. Peran negara, masyarakat dan media sangat penting dalam menciptakan toleransi untuk kerukunan dan keharmonisan, serta perdamaian dunia, termasuk mengatasi berbagai tantangan global.

Hal tersebut mengemuka dalam Dialog Kedua Lintas Agama dan Lintas Media antara Indonesia dan Rusia yang berlangsung di Civic Chamber of the Russian Federation, Moskow pada 14 September 2018 lalu. Tema yang diusung dalam dialog tersebut adalah Forging a Resilient State and Civil Society towards Religious Harmony. Dialog dihadiri oleh para pejabat pemerintah, tokoh agama dan masyarakat, akademisi, perwakilan media, serta pemerhati kehidupan sosial masyarakat kedua negara.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Cecep Herawan, sebagai Ketua Delegasi RI menyampaikan, dialog lintas agama sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan saling pengertian dan toleransi. Dialog dapat turut mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari di masyarakat, seperti ekonomi, pembangunan perdamaian, dan lingkungan hidup.

“Indonesia telah mengambil inisiatif dalam mempromosikan dialog lintas agama dan media dalam diplomasi. Dialog harus memberikan hasil nyata,” kata Cecep Herawan dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Minggu (16/9/2018).

Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarus, M Wahid Supriyadi turut hadir mendampingi delegasi. Delegasi Indonesia terdiri atas Siti Ruhaini Dzuhayatin, Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Internasional Azyumardi Azra, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Reformasi Birokrasi Philip K Widjaja, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Majelis Agama Buddha Indonesia Pdt Gomar Gultom, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, dan Zulfiani Lubis, Pemimpin Redaksi IDN Times.

Ketua Delegasi Rusia, Konstantin Shuvalov, Ambassador-at-Large (Dubes Keliling) Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia dan juga Utusan Khusus Menteri Luar Negeri Federasi Rusia untuk Kerja Sama dengan Aliansi Peradaban mengapresiasi peran Indonesia dalam menyebarluaskan pesan damai melalui dialog lintas agama seperti dalam kerangka kerja sama bilateral dengan Rusia.

“Forum dialog lintas agama yang dipromosikan Indonesia merupakan wadah bagi negara untuk saling belajar dalam menumbuhkan toleransi dan mewujudkan kerukunan masyarakat majemuk," kata Konstantin Shuvalov.

Dalam dialog, kedua pihak membahas berbagai hal, mulai dari tren terkini dan tantangan mengelola kemajemukan, berbagi pengalaman dalam promosi toleransi dan harmoni, pendekatan lunak dalam mengatasi terorisme, radikalisme dan kekerasan ekstrimisme. Dibahas pula peran media dalam mempromosikan toleransi di masyarakat yang multi-budaya.

Kedua pihak sepakat melanjutkan dialog untuk lebih membangun pemahaman di antara masyarakat kedua negara dan kerja sama pendidikan. Kedua pihak juga menilai pentingnya dialog dan interaksi terbuka antar generasi muda, seperti keterlibatan dalam kegiatan Interfaith Camp.

Dubes Wahid mengemukakan bahwa penyelenggaraan dialog lintas agama dan media Indonesia-Rusia ini dapat lebih mendekatkan hubungan kedua negara yang saat ini berkembang dinamis dan menuju pada kemitraan strategis.

Di samping dialog, selama di Moskow pada 13-15 September 2018 Delegasi Indonesia melakukan serangkaian kegiatan. Di State Insitute of International Relations (MGIMO), salah satu universitas terkemuka di Rusia, Prof Azyumardi Azra menyampaikan kuliah umum dengan tema Managing Pluralism in Indonesian Perspective dan Siti Ruhaini Dzuhayatin dengan topik The Role of Women in Countering Violent Religious Extremism.

Delegasi Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan perwakilan Gereja Kristen Orthodoks, Dewan Mufti Rusia, dan Kantor Berita Rusia “TASS”, warga Rusia sahabat Indonesia (Indonesianis), dan warga Indonesia di Rusia, termasuk diaspora Indonesia.

Pada saat kunjungan ke Masjid Agung Moskow dan bertemu dengan Imam Masjid Islam Khazrat Zaripov, Dubes Wahid memberikan kenang-kenangan berupa peci khas Indonesia dan langsung dipakai oleh Islam Khazrat Zaripov.

“Ini mengingatkan saya pada Presiden Soekarno yang pernah berkunjung ke Masjid ini tahun 1956,” ujar Islam Khazrat Zaripov.
(thm)
Berita Terkait
Harapan Jokowi pada...
Harapan Jokowi pada Forum Kerukunan Umat Beragama
Moderasi Beragama Secara...
Moderasi Beragama Secara Global Dinilai Tak Lepas dari Peran Diplomatik
Pendataan lewat FKUB,...
Pendataan lewat FKUB, Cara Kemenag Atasi Intoleransi Beragama
Menag: Kerukunan di...
Menag: Kerukunan di Indonesia Hasil Kerja Keras Semua Elemen
Indonesia Punya Peran...
Indonesia Punya Peran Penting dalam Diplomasi Internasional
Travel Alliance + Grab...
Travel Alliance + Grab + Trip.com = Kombo Mantap untuk Ngebolang Keliling Asia!
Berita Terkini
Deretan Bintang yang...
Deretan Bintang yang Segera Tinggalkan TNI usai Mutasi Akhir April 2025
40 menit yang lalu
Ditelepon Prabowo, PM...
Ditelepon Prabowo, PM Australia Anthony Albanese Ingin Kunjungi Indonesia
1 jam yang lalu
Ambisi Kim Jong-un Membangun...
Ambisi Kim Jong-un Membangun Pariwisata Korea Utara
1 jam yang lalu
Prabowo Dukung RUU Perampasan...
Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset, Kejagung: Presiden Memahami Kebutuhan Penegak Hukum
2 jam yang lalu
Apa Alasan Panglima...
Apa Alasan Panglima TNI Batalkan Mutasi 7 Perwira Tinggi, Salah Satunya Putra Try Sutrisno?
2 jam yang lalu
Momen Prabowo Telepon...
Momen Prabowo Telepon Anthony Albanese yang Kembali Jadi Perdana Menteri Australia
9 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved