Jadi Pelopor Robot di Indonesia, Menkominfo Apresiasi Puri Robotic
A
A
A
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informastika Rudiantara mengapreasiasi kehadiran PURI Robotic atas upayanya menjadi pelopor robot di Indonesia. Apalagi, memasuki revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak.
“Robotik itu menjadi salah satu dari tujuh teknologi revolusi industri ke-4 saya berterima kasih dan mengapresiasi Ibu Jully Tjindrawan dari robotik Indonesia. Ya tentunya makin banyak makin bagus,” kata Rudiantara dalam kegiatan Canisius Education Fair, bertema “Be Discreet in a Digital Ecosystem, Sabtu (15/9/2018).
Meskipun belum sehebat robot-robot buatan negara maju, namun Rudi tetap mendukung dunia robot Indonesia. Melihat perkembangan teknologi saat ini, perusahaan yang kompetitif menjadikan robot untuk membantu dalam industri produksi dan pelayanan. Mengingat manfaat yang bisa dihasilkan dari robot-robot , maka perlu ada gerakan untuk memulai peralihan ke robot. Baik untuk membantu proses produksi maupun sebagai pelayanan pelanggan.
“Walaupun tidak sepesat pertumbuhan negara-negara maju lainnya atau belum ke sana tapi kalau teman-teman, adik-adk Indonesia yang sering membuat robot, itu berlomba di luar negeri sering mendapatkan penghargaan atau juara itu tandanya kita punya potensi,” lanjut Rudi.
Sementara itu, Jully Tjindrawan yang dikenal sebagai Ibu Robot Semua Anak, sekaligus sebagai pendiri World Robotic Explorer (WRE) Indonesia mengajak perusahaan untuk beralih ke robot untuk proses produksi dan pelayanan pelanggan.
“Kami mengajak sekolah juga orangtua untuk memperkenalkan dunia teknologi robotik pada anak, serta mengajak stakeholder dan perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan teknologi robotik dalam dunia industri untuk turut bekerjasam memperkenalkan robotnya di sini dan turut menjadi sponsor untuk kemajuan anak-anak Indonesia,” ujar Jully.
“Tentu saja kepada instansi-instansi pemerintah dapat turut mendukung seluruh kegiatan yang ada di Rumah Robot Indonesia dan di PURIRobotic bukan karena semata hanya untuk kami namun untuk seluruh Anak Bangsa dan untuk perusahaan-perusahaan agar dapat terus berinovasi dalam dunia teknologi,” sambungnya.
General Manager PURI Robotic Indonesia Glen Gani Taufik menjelaskan dalam Canisius Education Fair, pihaknya membawa dua robot yakni Robot Beauty dan Robot Snow 2.0. Untuk Robot Beauty memiliki figur menarik dengan spesifikasi tinggi 165 cm dengan bahasa yang disesuaikan, navigasi induksi magnetik, masa pakai baterai yang kuat, kontrol APP dan cocok untuk industri kuliner, wahana anak dan tempat rekreasi.
“Kalau Robot Snow 2.0 terlihat karakter seperti kartun yang lucu seperti mainan. Tapi dilengkapi dengan perangkat keras yang serius untuk mendukungnya. Perusahaan-perusahaan dapat mempergunakan Robot Snow 2.0 seperti di retail atau hospitality, promotional activities, broadcasting dan juga sebagai informational support atau education dan entertainment,” ujar Glen.
“Robotik itu menjadi salah satu dari tujuh teknologi revolusi industri ke-4 saya berterima kasih dan mengapresiasi Ibu Jully Tjindrawan dari robotik Indonesia. Ya tentunya makin banyak makin bagus,” kata Rudiantara dalam kegiatan Canisius Education Fair, bertema “Be Discreet in a Digital Ecosystem, Sabtu (15/9/2018).
Meskipun belum sehebat robot-robot buatan negara maju, namun Rudi tetap mendukung dunia robot Indonesia. Melihat perkembangan teknologi saat ini, perusahaan yang kompetitif menjadikan robot untuk membantu dalam industri produksi dan pelayanan. Mengingat manfaat yang bisa dihasilkan dari robot-robot , maka perlu ada gerakan untuk memulai peralihan ke robot. Baik untuk membantu proses produksi maupun sebagai pelayanan pelanggan.
“Walaupun tidak sepesat pertumbuhan negara-negara maju lainnya atau belum ke sana tapi kalau teman-teman, adik-adk Indonesia yang sering membuat robot, itu berlomba di luar negeri sering mendapatkan penghargaan atau juara itu tandanya kita punya potensi,” lanjut Rudi.
Sementara itu, Jully Tjindrawan yang dikenal sebagai Ibu Robot Semua Anak, sekaligus sebagai pendiri World Robotic Explorer (WRE) Indonesia mengajak perusahaan untuk beralih ke robot untuk proses produksi dan pelayanan pelanggan.
“Kami mengajak sekolah juga orangtua untuk memperkenalkan dunia teknologi robotik pada anak, serta mengajak stakeholder dan perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan teknologi robotik dalam dunia industri untuk turut bekerjasam memperkenalkan robotnya di sini dan turut menjadi sponsor untuk kemajuan anak-anak Indonesia,” ujar Jully.
“Tentu saja kepada instansi-instansi pemerintah dapat turut mendukung seluruh kegiatan yang ada di Rumah Robot Indonesia dan di PURIRobotic bukan karena semata hanya untuk kami namun untuk seluruh Anak Bangsa dan untuk perusahaan-perusahaan agar dapat terus berinovasi dalam dunia teknologi,” sambungnya.
General Manager PURI Robotic Indonesia Glen Gani Taufik menjelaskan dalam Canisius Education Fair, pihaknya membawa dua robot yakni Robot Beauty dan Robot Snow 2.0. Untuk Robot Beauty memiliki figur menarik dengan spesifikasi tinggi 165 cm dengan bahasa yang disesuaikan, navigasi induksi magnetik, masa pakai baterai yang kuat, kontrol APP dan cocok untuk industri kuliner, wahana anak dan tempat rekreasi.
“Kalau Robot Snow 2.0 terlihat karakter seperti kartun yang lucu seperti mainan. Tapi dilengkapi dengan perangkat keras yang serius untuk mendukungnya. Perusahaan-perusahaan dapat mempergunakan Robot Snow 2.0 seperti di retail atau hospitality, promotional activities, broadcasting dan juga sebagai informational support atau education dan entertainment,” ujar Glen.
(whb)