Ketua Komisi I DPR Beri Pembekalan Pasis Dikreg Seskoal
A
A
A
JAKARTA - Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Amarulla Octavian, menerima Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari, dalam rangka pembekalan Pekan Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan kepada para Perwira Siswa (Pasis) Dikreg Seskoal Angkatan ke-56 TP. 2018 di ruang tunggu Dosen, Gedung R.E. Marthadinata Seskoal, Bumi Cipulir, Jakarta selatan, Kamis (13/09/2018)
Usai diterima Komandan Seskoal, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari, beserta staf kemudian menuju Kelas A Gedung R.E Martadinata untuk menyampaikan pembekalan tentang “Netralitas TNI Dalam Pemilu Tahun 2019 (Perspektif Legislatif)” .
Dalam pembekalan kepada para Pasis Dikreg Seskoal Abdul Kharis Almasyhari, mengawalinya dengan penjelasan diskursus netralitas TNI yang mengulas tentang peran politik militer dimana didefinisikan sebagai keterlibatan militer secara disengaja dan substansial dalam proses pembuatan, pengalokasian kekuasaan, nilai-nilai politik, sosial, dan ekonomi.
Setiap prajurit harus dibekali dengan pengetahuan yang luas tentang politik agar paham dan menghindari jika ada kekuatan politik yang berusaha menarik mereka. “Hal ini bukan berarti TNI buta terhadap dunia politik”, jelas Abdul Kharis Almasyhari.
Abdul Kharis Almasyhari, menambahkan konsep pembangunan kekuatan TNI ke depan melalui pembangunan Minimum Essential Forces (MEF), TNI melakukan transformasi dalam rangka menuju TNI yang profesional dan modern.
Pembekalan yang dihadiri oleh Wadan Seskoal Laksamana Pertama TNI TSNB. Hutabarat, Seklem Seskoal Kolonel Laut (S) Hardiko dan para pejabat utama serta patun dosen Seskoal, diakhiri dengan tanya jawab dan penyerahan cindera mata.
Usai diterima Komandan Seskoal, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari, beserta staf kemudian menuju Kelas A Gedung R.E Martadinata untuk menyampaikan pembekalan tentang “Netralitas TNI Dalam Pemilu Tahun 2019 (Perspektif Legislatif)” .
Dalam pembekalan kepada para Pasis Dikreg Seskoal Abdul Kharis Almasyhari, mengawalinya dengan penjelasan diskursus netralitas TNI yang mengulas tentang peran politik militer dimana didefinisikan sebagai keterlibatan militer secara disengaja dan substansial dalam proses pembuatan, pengalokasian kekuasaan, nilai-nilai politik, sosial, dan ekonomi.
Setiap prajurit harus dibekali dengan pengetahuan yang luas tentang politik agar paham dan menghindari jika ada kekuatan politik yang berusaha menarik mereka. “Hal ini bukan berarti TNI buta terhadap dunia politik”, jelas Abdul Kharis Almasyhari.
Abdul Kharis Almasyhari, menambahkan konsep pembangunan kekuatan TNI ke depan melalui pembangunan Minimum Essential Forces (MEF), TNI melakukan transformasi dalam rangka menuju TNI yang profesional dan modern.
Pembekalan yang dihadiri oleh Wadan Seskoal Laksamana Pertama TNI TSNB. Hutabarat, Seklem Seskoal Kolonel Laut (S) Hardiko dan para pejabat utama serta patun dosen Seskoal, diakhiri dengan tanya jawab dan penyerahan cindera mata.
(whb)