Haul Kiai Ruhiat di Cipasung Dipenuhi Santri, Alumi dan Jamaah
A
A
A
JAKARTA - KH Cholil Nafis mengisi haul ke-41, KH Ruhiat dan ke-11, KH Ilyas Ruhiat di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Selasa 28 Agustus 2018. Ribuan santri, alumni, jamaah tumpah ruah mengikuti rangkaian acara hingga akhir.
Diawali dengan paparan KH Koko Komarudin tentang sejarah almarhum dan kegigihannya dalam mendirikan pesantren dengan menyebutkan garis keturunan almarhum dan perjuangan selama hidupnya hingga mendirikan Pesantren Cipasung.
Kiai Cholil mengagumi perjuangan kedua almarhum bermula dari orang biasa dan belajar di dalam negeri namun berhasil mencetak santri dan alumninya yang bermanfaat bagi bangsa dan agama. Mereka telah membuktikan alumninya menjadi apa-apa dari tidak apa-apa.
Hikmah haul yang diperingati tiap tahun adalah bakti anak kepada orang tuanya dan sebagai pelajaran untuk lebih mengingat jasa almarhum. "Marilah kita ambil nilai dan pelajaran dari almarhum dan menyesuaikan dengan perjuangan manusia," sambungnya.
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa tidak ada santri yang nganggur, karena jiwa santri adalah bermanfaat bagi orang lain. Pesantren hingga saat ini mencetak orang yang mendalami agama juga menyiapkan tokoh reformis, tidak ada lulusan pesantren yang bercita-cita jadi orang kaya dan hedonis tapi ingin hidup bahagia dan berguna.
Indonesia adalah negara paling Islami dan sesuai dengan Piagam Madinah yang digagas oleh Rasulullah, salah satu unsurnya adalah persatuan bagi seluruh warganya, juga Nabi tidak menciptakan negara agama. Islam tidak menentukan suatu negara berdasarkan agama tetapi harus ada keadilan, memelihara agama, dan stabilitas sosial.
Selain itu, supaya tidak sesat di jalan, Kiai Cholil berpesan kepada para santri Cipasung untuk membekali diri dengan ilmu yang benar jika ingin terjun di politik.
Inti demokrasi adalah perkembangan dan kemajuan bangsa bukan siapa yang memimpin. Yang lebih penting adalah visi, misi, dan program yang dapat memajukan masyarakat.
Dalam kesempatan ini, pengasuh Pondok Pesantren Cipasung, KH Abun Bunyamin Ruhiat mengutip hadis Rasulullah yang bersabda, bahwa terdapat 4 amalan yang akan sampai kepada almarhum yaitu sembahyang untuk almarhum, mendoakan almarhum, meneruskan perjuangannya, dan menjaga pertemanannya.
Diawali dengan paparan KH Koko Komarudin tentang sejarah almarhum dan kegigihannya dalam mendirikan pesantren dengan menyebutkan garis keturunan almarhum dan perjuangan selama hidupnya hingga mendirikan Pesantren Cipasung.
Kiai Cholil mengagumi perjuangan kedua almarhum bermula dari orang biasa dan belajar di dalam negeri namun berhasil mencetak santri dan alumninya yang bermanfaat bagi bangsa dan agama. Mereka telah membuktikan alumninya menjadi apa-apa dari tidak apa-apa.
Hikmah haul yang diperingati tiap tahun adalah bakti anak kepada orang tuanya dan sebagai pelajaran untuk lebih mengingat jasa almarhum. "Marilah kita ambil nilai dan pelajaran dari almarhum dan menyesuaikan dengan perjuangan manusia," sambungnya.
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa tidak ada santri yang nganggur, karena jiwa santri adalah bermanfaat bagi orang lain. Pesantren hingga saat ini mencetak orang yang mendalami agama juga menyiapkan tokoh reformis, tidak ada lulusan pesantren yang bercita-cita jadi orang kaya dan hedonis tapi ingin hidup bahagia dan berguna.
Indonesia adalah negara paling Islami dan sesuai dengan Piagam Madinah yang digagas oleh Rasulullah, salah satu unsurnya adalah persatuan bagi seluruh warganya, juga Nabi tidak menciptakan negara agama. Islam tidak menentukan suatu negara berdasarkan agama tetapi harus ada keadilan, memelihara agama, dan stabilitas sosial.
Selain itu, supaya tidak sesat di jalan, Kiai Cholil berpesan kepada para santri Cipasung untuk membekali diri dengan ilmu yang benar jika ingin terjun di politik.
Inti demokrasi adalah perkembangan dan kemajuan bangsa bukan siapa yang memimpin. Yang lebih penting adalah visi, misi, dan program yang dapat memajukan masyarakat.
Dalam kesempatan ini, pengasuh Pondok Pesantren Cipasung, KH Abun Bunyamin Ruhiat mengutip hadis Rasulullah yang bersabda, bahwa terdapat 4 amalan yang akan sampai kepada almarhum yaitu sembahyang untuk almarhum, mendoakan almarhum, meneruskan perjuangannya, dan menjaga pertemanannya.
(mhd)