Konferensi Rabithah Alam Islami Tekankan Prinsip Moderat dalam Islam

Minggu, 26 Agustus 2018 - 22:13 WIB
Konferensi Rabithah...
Konferensi Rabithah Alam Islami Tekankan Prinsip Moderat dalam Islam
A A A
MINA - Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia) menyelenggarakan konferensi internasional di Makkah bertajuk “Konsep Rahmat dan Keluwesan dalam Islam” yang diikuti oleh 500 cendekiawan Muslim dari 76 negara, Jumat (24/8).

Acara yang bertempat di Hotel Rabithah di Mina itu dihadiri antara lain oleh Mufti Kerajaan Arab Saudi Syekh Abdul Aziz Abdullah Ali Syaikh, Sekretaris Jenderal Rabithah Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa, dan Rektor Universitas Al-Qur’an Sudan, Prof. Dr Ahmad Said Sulaiman.

Dalam rekomendasi penutupnya, Rabithah menegaskan tentang urgensi pengembangan sarana dan metode penyampaian Islam yang sesuai dengan waktu, tempat dan kondisi, namun tetap menjaga identitas dan prinsip-prinsip Islam. Konsep ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap berbagai persoalan masyarakat di era modern.

Untuk itu, konferensi mendorong upaya penyusunan materi pendidikan yang menjelaskan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan yang bersifat universal. Materi itu diharapkan dapat dimasukkan ke dalam kurikulum pengajaran di seluruh jurusan yang ada di universitas-universitas di negara-negara Islam dan Arab.

Konferensi juga mendorong studi dan penelitian secara lebih luas yang dapat makin mengokohkan prinsip kasih sayang (rahmat) dan keluwesan (si’ah) dalam Islam. Upaya ini dimaksudkan untuk menangkal segala bentuk pemikiran dekstruktif dan ekstrimis yang terus menyebarkan permusuhan dana kebencian di tengah masyarakat.

Organisasi yang didirikan pada dekade 60-an ini juga mengajak partisipasi media massa untuk bersama-sama menguatkan prinsip kasih sayang dan keluwesan Islam dalam kehidupan sehari-hari melalui materi dan program yang tepat.

Mufti Kerajaan Arab Saudi Syaikh Abdul Aziz Abdullah Ali Syaikh yang memberikan sambutan pada pembukaan konferensi ini menegaskan bahwa Islam merupakan risalah yang membawa kabar gembira, kemudahan dan kasih sayang sekaligus melarang sikap berlebih-lebihan. Menurutnya, perbedaan tradisi dan lingkungan telah membawa pengaruh bahkan dalam ijtihad para ahli fikih.

Ketua Dewan Ulama Senior Arab Saudi ini juga menjelaskan bahwa salah satu bentuk sikap kasih sayang Islam adalah keharusan untuk bermuamalah yang baik terhadap nonmuslim dimana mereka mendapatkan hak-hak dan kebebasan dalam melaksanakan ibadah dan ritual.

Sementara itu, Sekjen Rabithah Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa dalam sambutannya menekankan bahwa keluwesan dan kasih sayang merupakan prinsip agung dalam Islam yang dalam praktiknya berupaya direduksi oleh pihak-pihak tertentu karena dilatari oleh situasi ketidaktahuan atau sikap berlebih-lebihan.

Konferensi yang diselenggarakan usai pelaksanaan haji ini juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap upaya Kerajaan Arab Saudi, di bawah arahan Pelayan Dua Kota Suci (Khadimul Haramain) Raja Salman bin Abdul Aziz dan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman, yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi kedua kota suci (Al-Haramain) dan para jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1400 seconds (0.1#10.140)