Sempurnakan Haji, KH Maruf Amin Berdoa Dua Jam di Raudoh
A
A
A
MADINAH - Rais Aam PBNU yang juga cawapres KH Maruf Amin telah menyelesaikan semua rukun dan wajib haji dengan baik dan lancar. Mulai tawaf dan Sai di Mekkah, wukuf di Arafah, singgah mengambil batu di Muzdalifah, menginap dan melempar jumroh di Minna, dilanjutkan dengan tawaf ifadoh dan diakhiri dengan berkunjung dan beribadah di Masjid Rasululoh Muhammad SAW di Madinah yang dikenal sebagai Masjid Nabawi.
Selain mengikuti salat wajib dan sunah, Kiai Maruf yang didampingi kerabat dan staf diberi kesempatan istimewa untuk salat, zikir dan berdoa di Raudoh, salah satu tempat paling mustajab untuk berdoa di Masjid Nabawi. Posisi Raudoh ini persis di sebelah makam Rasululoh SAW dan dua sahabat yakni Abu Bakar Sidiq ra dan Umar bin Khatab ra.
Di tempat yang paling menjadi rebutan jamaah untuk salat dua rekaat dan berdoa itu, ketua umum MUI ini bermunajat dua jam lebih. Dengan pengawalan seperti halnya tamu negara, Kiai Maruf leluasa menyampaikan doa dan zikir.
"Alhamdulilah saya dapat kesempatan berdoa di Raudoh bagian paling dalam persis di samping makam Rasululloh selama dua jam. Rasanya kurang aja, karena karena saking nikmatnya," ujar Kiai Maruf menjawab SINDOnews, Sabtu (25/8/2018) sore di Madinah.
Kiai Maruf terlihat segar dan bugar meski telah melaksanakan rukun dan wajib haji yang sangat menguras energi, apalagi di puncak musim panas di Mekkah, Arafah, maupun Mina yang suhunya berkisar 40-45 derajat Celcius. Perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lain yang jaraknya lumayan jauh harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Kebugaran fisik kiai asal Tangerang selama ibadah haji disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang ikut satu rombongan dengan Maruf. "Perjalanan 14 kilometer saat melempar jumroh ditempuh beliau tanpa berhenti. Padahal jamaah lain yang lebih muda sudah pengin berhenti karena kelelahan," kata Amran.
Padahal selain melaksanakan rukun dan wajib haji, Kiai Maruf juga tak pernah berhenti menerima tamu-tamu dari berbagai kalangan, baik saat di maktab maupun di hotel. Kadang sampai larut malam. Selama haji, Kiai Maruf juga sempat mengikuti beberapa kegiatan seperti menjadi pembicara dalam pertemuan NU sedunia di Mekkah beberapa waktu lalu.
Aktivitas fisik yang padat memang bukan hal baru bagi Kiai Maruf. Selama menjadi Ketua MUI dan Rais Aam PB NU, Kiai Maruf biasa keliling ke daerah dalam menjalankan tugas, memenuhi undangan atau menjadi pembicara di sekolah atau pesantren di seluruh Indonesia. "Saya sering mendampingi beliau keliling daerah. Saya buktikan sendiri stamina kiai sangat baik. Malah yang masih muda muda yang kedodoran mengikuti," kata KH Cholil Nafis, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat yang dikenal cukup dekat dengan Maruf Amin.
Selama menjalankan ibadah haji di Mekkah, Arafah, Muzdalifah, Minna dan Madinah, Kiai Maruf selalu mendapat perhatian dari jamaah haji dari Indonesia maupun sejumlah negara. Mulai menyapa, mengajak selfi, foto bersama, dan ribuan jamaah haji ikut mendoakan saat bertemu. Kehadiran Kiai Maruf juga menyita perhatian para jurnalis Indonesia yang sedang bertugas liputan haji di Arab Saudi, termasuk jurnalis media setempat maupun media asing.
Setelah tiba di Tanah Air nanti, Kiai Maruf juga dijadwalkan akan keliling daerah untuk menyampaikan gagasan membangun ekonomi umat yang dikenal dengan arus baru ekonomi Indonesia.
Selain mengikuti salat wajib dan sunah, Kiai Maruf yang didampingi kerabat dan staf diberi kesempatan istimewa untuk salat, zikir dan berdoa di Raudoh, salah satu tempat paling mustajab untuk berdoa di Masjid Nabawi. Posisi Raudoh ini persis di sebelah makam Rasululoh SAW dan dua sahabat yakni Abu Bakar Sidiq ra dan Umar bin Khatab ra.
Di tempat yang paling menjadi rebutan jamaah untuk salat dua rekaat dan berdoa itu, ketua umum MUI ini bermunajat dua jam lebih. Dengan pengawalan seperti halnya tamu negara, Kiai Maruf leluasa menyampaikan doa dan zikir.
"Alhamdulilah saya dapat kesempatan berdoa di Raudoh bagian paling dalam persis di samping makam Rasululloh selama dua jam. Rasanya kurang aja, karena karena saking nikmatnya," ujar Kiai Maruf menjawab SINDOnews, Sabtu (25/8/2018) sore di Madinah.
Kiai Maruf terlihat segar dan bugar meski telah melaksanakan rukun dan wajib haji yang sangat menguras energi, apalagi di puncak musim panas di Mekkah, Arafah, maupun Mina yang suhunya berkisar 40-45 derajat Celcius. Perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lain yang jaraknya lumayan jauh harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Kebugaran fisik kiai asal Tangerang selama ibadah haji disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang ikut satu rombongan dengan Maruf. "Perjalanan 14 kilometer saat melempar jumroh ditempuh beliau tanpa berhenti. Padahal jamaah lain yang lebih muda sudah pengin berhenti karena kelelahan," kata Amran.
Padahal selain melaksanakan rukun dan wajib haji, Kiai Maruf juga tak pernah berhenti menerima tamu-tamu dari berbagai kalangan, baik saat di maktab maupun di hotel. Kadang sampai larut malam. Selama haji, Kiai Maruf juga sempat mengikuti beberapa kegiatan seperti menjadi pembicara dalam pertemuan NU sedunia di Mekkah beberapa waktu lalu.
Aktivitas fisik yang padat memang bukan hal baru bagi Kiai Maruf. Selama menjadi Ketua MUI dan Rais Aam PB NU, Kiai Maruf biasa keliling ke daerah dalam menjalankan tugas, memenuhi undangan atau menjadi pembicara di sekolah atau pesantren di seluruh Indonesia. "Saya sering mendampingi beliau keliling daerah. Saya buktikan sendiri stamina kiai sangat baik. Malah yang masih muda muda yang kedodoran mengikuti," kata KH Cholil Nafis, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat yang dikenal cukup dekat dengan Maruf Amin.
Selama menjalankan ibadah haji di Mekkah, Arafah, Muzdalifah, Minna dan Madinah, Kiai Maruf selalu mendapat perhatian dari jamaah haji dari Indonesia maupun sejumlah negara. Mulai menyapa, mengajak selfi, foto bersama, dan ribuan jamaah haji ikut mendoakan saat bertemu. Kehadiran Kiai Maruf juga menyita perhatian para jurnalis Indonesia yang sedang bertugas liputan haji di Arab Saudi, termasuk jurnalis media setempat maupun media asing.
Setelah tiba di Tanah Air nanti, Kiai Maruf juga dijadwalkan akan keliling daerah untuk menyampaikan gagasan membangun ekonomi umat yang dikenal dengan arus baru ekonomi Indonesia.
(amm)