Gelar Kongres, Ikatan Sarjana NU Usung Dua Gagasan
A
A
A
JAKARTA - Kongres II Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) akan digelar di Bandung, Jawa Barat, 24-25 Agustus 2018.
Adapun pembukaannya dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini. Rencananya kongres dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum ISNU, Ali Masykur Musa mengatakan, kongres akan diikuti oleh seluruh pengurus pusat, pengurus wilayah, pengurus cabang se-Indonesia.
Kongres dilaksanakan di Universitas Islam Nusantara, Bandung, Jawa Barat. Perhelatan ini mengusung tema Pembangunan Inklusif dan Islam Nusantara Menyongsong se-Abad Indonesia sebagai Negara Kesejahteraan Pancasila
"Inti gagasan ini adalah perlunya penguatan faktor kembar yang menopang kokohnya NKRI, yaitu agama yang ramah, bersahaja dan pembangunan yang inklusif. Keduanya adalah syarat mutlak terwujudnya Indonesia sebagai Negara Kesejahteraan Pancasila," kata Ali dalam siaran pers kepada SINDOnews, Jumat (24/8/2018).
Ali menjelaskan ISNU adalah badan otonom Nahdhatul Ulama yang berfungsi melaksanakan kebijakan NU pada kelompok sarjana dan intelektual. Salah satu tujuan ISNU adalah mewadahi kegiatan para sarjana, ilmuwan, intelektual, dan professional NU dari berbagai disiplin ilmu.
"Alhamdulillah, sampai hari ini guru besar dari berbagai ilmu pengetahuan yang menjadi anggota dan aktif di ISNU lebih dari 350 orang," tuturnya.
Ali menambahkan, ISNU juga memiliki lebih dari 900 doktor dari berbagai ilmu pengetahuan. "Belum lagi para lulusan Magister dan Sarjana yang tak terbilang jumlahnya," katanya.
Adapun pembukaannya dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini. Rencananya kongres dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum ISNU, Ali Masykur Musa mengatakan, kongres akan diikuti oleh seluruh pengurus pusat, pengurus wilayah, pengurus cabang se-Indonesia.
Kongres dilaksanakan di Universitas Islam Nusantara, Bandung, Jawa Barat. Perhelatan ini mengusung tema Pembangunan Inklusif dan Islam Nusantara Menyongsong se-Abad Indonesia sebagai Negara Kesejahteraan Pancasila
"Inti gagasan ini adalah perlunya penguatan faktor kembar yang menopang kokohnya NKRI, yaitu agama yang ramah, bersahaja dan pembangunan yang inklusif. Keduanya adalah syarat mutlak terwujudnya Indonesia sebagai Negara Kesejahteraan Pancasila," kata Ali dalam siaran pers kepada SINDOnews, Jumat (24/8/2018).
Ali menjelaskan ISNU adalah badan otonom Nahdhatul Ulama yang berfungsi melaksanakan kebijakan NU pada kelompok sarjana dan intelektual. Salah satu tujuan ISNU adalah mewadahi kegiatan para sarjana, ilmuwan, intelektual, dan professional NU dari berbagai disiplin ilmu.
"Alhamdulillah, sampai hari ini guru besar dari berbagai ilmu pengetahuan yang menjadi anggota dan aktif di ISNU lebih dari 350 orang," tuturnya.
Ali menambahkan, ISNU juga memiliki lebih dari 900 doktor dari berbagai ilmu pengetahuan. "Belum lagi para lulusan Magister dan Sarjana yang tak terbilang jumlahnya," katanya.
(dam)