PKS Tak Ingin Dorong-dorong Mahfud MD Masuk Tim Prabowo-Sandi
A
A
A
JAKARTA - Foto kedatangan calon anggota legislatif (caleg) Partai Gerindra, Sudirman Said ke rumah Mahfud MD di Yogyakarta menimbulkan komentar beragaman di media sosial Twitter sejak diposting 18 Agustus 2018.
Foto itu diposting Mahfud MD di akun Twitternya. Dalam foto itu, Mahfud MD diapit oleh Sudirman Said dan mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Said Didu.
Meski Mahfud menuliskan bahwa pertemuan itu hanya silaturahmi dan membahas tentang sepakbola, namun tidak sedikit pengguna twitter atau warganet yang mengaitkannya dengan situasi politik.
Bahkan ada netizen yang curiga kedatangan Sudirman untuk merayu Mahfud bergabung ke kubu calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Paling mau mbujuk BPK Moh Mahfud MD untuk masuk kubu Prabowo," tulis pemilik akun Ronidamus.
Adapula warganet yang berharap pertemuan itu tidak meninggalkan Jokowi. "Tetap dukung Pak Jokowi ya Pak Mahfud," tulis akun Taufan im.
Lalu bagaimanakah pandangan pendukung Prabowo menyikapi polemik ini?
Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menegaskan partainya tidak bisa menolak jika Mahfud MD bergabung ke tim sukses (timses) Prabowo-Sandi.
Namun, kata dia, PKS merasa tidak memiliki hak untuk mendorong-dorong Mahfud masuk dalam tim sukses Prabowo-Sandi.
"Kami tidak punya hak menolak dan kami tidak punya hak untuk mendorong-dorong," ujar Mahfud di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Dia yakin Mahfud MD akan menentukan pilihan politiknya. Apalagi Mahfud berani buka-bukaan di sebuah diskusi salah satu televisi swasta tentang kronologi dirinya batal menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi.
"Saya kira nanti beliau akan berani buka-bukaan tentang pilihan politik beliau," kata wakil ketua MPR ini.
Adapun mengenai pertemuan antara Mahfud MD dengan Bakal calon legislatif (Caleg) dari Partai Gerindra Sudirman Said, dia menghormati apa pun sikap politik Mahfud MD. Namun, dia mengatakan bahwa bukan hanya Sudirman Said yang menemui Mahfud MD.
"Apa beliau tetap dengan Pak Jokowi atau beliau netral, apa kembali seperti 2014 kemudian mendukung Prabowo, itu prerogatif beliau. Kami tak ikut campur dan kami tidak mendorong-dorong. Kita tunggu saja apa yang beliau putuskan," tuturnya.
Foto itu diposting Mahfud MD di akun Twitternya. Dalam foto itu, Mahfud MD diapit oleh Sudirman Said dan mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Said Didu.
Meski Mahfud menuliskan bahwa pertemuan itu hanya silaturahmi dan membahas tentang sepakbola, namun tidak sedikit pengguna twitter atau warganet yang mengaitkannya dengan situasi politik.
Bahkan ada netizen yang curiga kedatangan Sudirman untuk merayu Mahfud bergabung ke kubu calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Paling mau mbujuk BPK Moh Mahfud MD untuk masuk kubu Prabowo," tulis pemilik akun Ronidamus.
Adapula warganet yang berharap pertemuan itu tidak meninggalkan Jokowi. "Tetap dukung Pak Jokowi ya Pak Mahfud," tulis akun Taufan im.
Lalu bagaimanakah pandangan pendukung Prabowo menyikapi polemik ini?
Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menegaskan partainya tidak bisa menolak jika Mahfud MD bergabung ke tim sukses (timses) Prabowo-Sandi.
Namun, kata dia, PKS merasa tidak memiliki hak untuk mendorong-dorong Mahfud masuk dalam tim sukses Prabowo-Sandi.
"Kami tidak punya hak menolak dan kami tidak punya hak untuk mendorong-dorong," ujar Mahfud di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Dia yakin Mahfud MD akan menentukan pilihan politiknya. Apalagi Mahfud berani buka-bukaan di sebuah diskusi salah satu televisi swasta tentang kronologi dirinya batal menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi.
"Saya kira nanti beliau akan berani buka-bukaan tentang pilihan politik beliau," kata wakil ketua MPR ini.
Adapun mengenai pertemuan antara Mahfud MD dengan Bakal calon legislatif (Caleg) dari Partai Gerindra Sudirman Said, dia menghormati apa pun sikap politik Mahfud MD. Namun, dia mengatakan bahwa bukan hanya Sudirman Said yang menemui Mahfud MD.
"Apa beliau tetap dengan Pak Jokowi atau beliau netral, apa kembali seperti 2014 kemudian mendukung Prabowo, itu prerogatif beliau. Kami tak ikut campur dan kami tidak mendorong-dorong. Kita tunggu saja apa yang beliau putuskan," tuturnya.
(dam)