Sambil Belanja Masyarakat Bisa Menabung
A
A
A
SECARA umum, aktivitas dan kehidupan masyarakat di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat terutama di Kecamatan Putussibau tak beda jauh dengan masyarakat kota/kabupaten lain di Indonesia yang sebagian besar bekerja sebagai pegawai, pedagang, petani dan nelayan.
Selain perikanan, kehutanan, dan pertanian sebagai leading sector, perdagangan juga memegang peranan strategis dalam rangka pembangunan ekonomi di Putussibau.“Rata-rata masyarakat berbelanja barang kebutuhan, dari yang kecil-kecil sampai jumlah banyak, ya di Putussibau. Mereka bahkan ada yang datang dari jauh, tidak hanya dari Putussibau,” kata Wartiah, 52, salah satu warga yang membuka toko kelontong di Putussibau. Karena Wartiah juga agen BRILink di Putussibau, kon sumen yang berbelanja di tokonya bisa sekalian menabung, transfer uang untuk bayar listrik, BPJS, angsuran motor, dan lain-lain.
“Apalagi pekerja pekerja swasta di sawmill (penggergajian kayu) itu kan lokasi kerjanya jauh, bahkan ada yang dalam hutan. Kalau ke (kantor) bank tidak bisa. Mereka berangkat ke Putussibau siang. Sampai di sini kan sudah malam. Jadi mereka transaksi lewat BRILink,“ ujar pemilik Toko Riris ini. Wartiah mengaku, dalam sehari konsumen yang berbelanja dan bertransaksi lewat BRILink di tokonya rata-rata mencapai 40 orang, dengan nilai transaksi Rp30 juta-50 juta.
“Mereka senang mengguna kan BRILink karena praktis dan cepat. Tidak perlu antre seperti di bank. Malam pun mereka bisa menyetor uang,” ujar Wartiah.
Salah satu nasabah BRILink di Putussibau Rizky, 22, juga mengaku sangat terbantu dengan adanya BRILink. “Walau tempat tinggal saya jauh dari Putussibau, tapi kalau belanja saya pasti ke Putussibau. Ya di Toko Riris ini. Sambil belanja sekalian saya menabung dan transfer uang lewat BRILink. Selain praktis, menabung lewat BRILink juga cepat dan aman,” ujarnya.
Selain perikanan, kehutanan, dan pertanian sebagai leading sector, perdagangan juga memegang peranan strategis dalam rangka pembangunan ekonomi di Putussibau.“Rata-rata masyarakat berbelanja barang kebutuhan, dari yang kecil-kecil sampai jumlah banyak, ya di Putussibau. Mereka bahkan ada yang datang dari jauh, tidak hanya dari Putussibau,” kata Wartiah, 52, salah satu warga yang membuka toko kelontong di Putussibau. Karena Wartiah juga agen BRILink di Putussibau, kon sumen yang berbelanja di tokonya bisa sekalian menabung, transfer uang untuk bayar listrik, BPJS, angsuran motor, dan lain-lain.
“Apalagi pekerja pekerja swasta di sawmill (penggergajian kayu) itu kan lokasi kerjanya jauh, bahkan ada yang dalam hutan. Kalau ke (kantor) bank tidak bisa. Mereka berangkat ke Putussibau siang. Sampai di sini kan sudah malam. Jadi mereka transaksi lewat BRILink,“ ujar pemilik Toko Riris ini. Wartiah mengaku, dalam sehari konsumen yang berbelanja dan bertransaksi lewat BRILink di tokonya rata-rata mencapai 40 orang, dengan nilai transaksi Rp30 juta-50 juta.
“Mereka senang mengguna kan BRILink karena praktis dan cepat. Tidak perlu antre seperti di bank. Malam pun mereka bisa menyetor uang,” ujar Wartiah.
Salah satu nasabah BRILink di Putussibau Rizky, 22, juga mengaku sangat terbantu dengan adanya BRILink. “Walau tempat tinggal saya jauh dari Putussibau, tapi kalau belanja saya pasti ke Putussibau. Ya di Toko Riris ini. Sambil belanja sekalian saya menabung dan transfer uang lewat BRILink. Selain praktis, menabung lewat BRILink juga cepat dan aman,” ujarnya.
(dam)