Pernyataan Jokowi Dinilai Bentuk Perlawanan terhadap Kekerasan

Senin, 06 Agustus 2018 - 14:31 WIB
Pernyataan Jokowi Dinilai Bentuk Perlawanan terhadap Kekerasan
Pernyataan Jokowi Dinilai Bentuk Perlawanan terhadap Kekerasan
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Relawan Jokowi Sahabat Rakyat Indonesia (SRI) Sukriansyah S Latief menilai banyaknya penyesatan informasi yang mengatakan pernyataan Presiden Jokowi pada Rapat Umum Relawan Jokowi yang berlangsung di SICC Sentul Bogor, Jawa Barat, Sabtu 4 Agustus 2018 mengajak relawan melakukan tindak kekerasan.

Menurut pria yang biasa disapa Uki ini apa yang dikatakan Jokowi harus dimaknai utuh dan selengkapnya dan tidak dipenggal serta dipelintir dengan tujuan melakukan provokasi dan penyesatan informasi ke publik.

“Kalau dicermati secara lengkap, justru pilihan kata atau diksi dari Presiden Jokowi mengajak para relawannya untuk menghindari violence (kekerasan). Semangatnya justru antikekerasan. Namun juga menyemangati relawannya untuk tidak jadi penakut. Jadi bukan mengajak berantem,” tutur Uki saat dihubungi wartawan, Minggu 5 Agustus 2018.

Menurut Uki, pada pertemuan relawan yang sebenarnya tertutup tersebut, dengan jelas Presiden menyatakan jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani.

“Ini menjelaskan Pak Jokowi mengajak relawannya untuk tidak tinggal diam menghadapi serangan fitnah dan hoaks yang semakin gencar dilakukan di medsos. Fitnah, hoaks dan fake news (berita menyesatkan-red) harus kita lawan,” tandasnya.

Semangat antikekerasan, persaudaraan dan toleransi, lanjut Uki, merupakan bagian yang sangat melekat dari pribadi Jokowi dan semangat tersebut beberapa kali dilontarkannya di berbagai pertemuan.

“Semangat antikekerasan, persaudaraan, persatuan dan toleransi ini juga diucapkan Pak Jokowi sewaktu menghadiri Jalan Sehat SRI di Makasssar hari Minggu lalu. Artinya, Pak Jokowi tidaklah mungkin mengajak pada kekerasan dan dari seluruh diksi maupun gesture yang pernah ditunjukkan Pak Jokowi, sangatlah jauh dari idiom-idiom kekerasan,” tandasnya.

Menurut Uki, gerakan Satyagraha yang pernah dilakoni Mahatma Gandhi untuk bertindak lembut namun tidak menjadi penakut melawan kebohongan dan finah justru diterapkan oleh Pak Jokowi. Inilah yang membuat beliau terlihat sangat lembut namun tidak berkompromi terhadap anasir-anasir yang dinilai bisa meruntuhkan kemanusiaan dan kebangsaan.

“Inilah sosok Pak Jokowi. Lembut namun tak berkompromi dengan segala sesuatu yang bisa merusak persatuan dan persaudaraan kebangsaan kita yang demikian susah payah dibangun oleh para founding fathers kita dahulu," katanya
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6395 seconds (0.1#10.140)