Garmin Italia Sepakat Gunakan Peta Laut Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Garmin Italy sepakat menggunakan peta laut Indonesia dari Pusat Hidro Oceanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) pada produk-produk alat navigasi (GPS) rekreasinya.
Hal itu disepakati dalam penandatanganan kerjasama oleh pimpinan kedua pihak yaitu Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro, dan Vice president – General Council and Secretary Garmin Andrew Etkind di Italy.
Kerja sama ini meliputi pendistribusian dan pemanfaatan data peta laut untuk kepentingan rekreasi, olah raga perairan serta kesehatan (fitness) melalui Penandatanganan kerja sama “The Usage of Pushidrosal Nautical Chart Data Contained In Garmin and Navionics Derivative Products” antara Pushidrosal dengan Garmin yang dilaksanakan di Kantor Navionics, Lucca Italia.
Pada kesempatan lawatannya ke perusahaan Navionics - Garmin Italy, Kapushidrosal yang didampingi oleh Brigjen Mar Suaf Yanu M, Laksma TNI Kresno Buntoro, Kol (E) Yanuar Handwiono, Kolonel (S) Suhartoyo serta Atase Pertahanan Indonesia di Italia Kolonel Laut (P) Bambang Dharmawan memperoleh kesempatan untuk mengunjungi fasilitas perusahaan serta kemampuan yang dimiliki oleh Navionics.
Kegiatan itu sekaligus melaksanakan studi banding tentang tata kelola data pemetaan serta manajemen produksi derifatif alat bantu navigasi rekreasi oleh perusahaan Garmin, dari mulai pembuatan derivative product sampai dengan model pendistribusian serta pemasaran yang dilaksanakan oleh Navionics – Garmin Italy dalam mengembangkan kemampuan daya saing serta inovasi produksi perusahaan tersebut.
Kapushidrosal menyampaikan kerja sama antara Pushidrosal dengan Garmin juga memiliki arti penting tidak hanya merupakan upaya peningkatan kerja sama kedua pihak saja, akan tetapi juga dapat dikembangkan lebih jauh lagi sebagai bagian dari upaya peningkatan kemampuan serta produksi kelembagaan untuk dapat menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas serta up to date sehingga memiliki nilai jual yang tinggi setara dengan produk negara besar maritim lainnya.
"Kesepakatan kerja sama antara Garmin – Pushidrosal tidak hanya memiliki manfaat bagi kedua pihak akan tetapi juga bagi komunitas pelayaran rekreasional pada lingkup nasional maupun internasional sebagai pengguna utama," katanya dalama keterangan pers yang diterima sindonews.com, Sabtu (4/8/2018).
Sementara itu, Andrew Etkind mengatakan, Pushidrosal Indonesia merupakan mitra strategis bagi Navionics-Garmin di kawasan perairan Asia Tenggara yang memiliki wilayah perairan strategis di kawasan Asia Tenggara dan merupakan destinasi wisata maritim potensial yang akan berkembang pada waktunya.
Navionics - Garmin menyadari bahwa saat ini produk-produk yang dihasilkan hanya digunakan sebagai sarana navigasi rekreasional (non SOLAS vessel) seperti kapal perikanan tradisional, marine and eco-tourism dan olah raga perairan seperti jetski, diving maupun kapal layar (yacht).
"Kerja sama ini sangat bermanfaat serta mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan potensi wisata bahari serta pemberdayaan masyarakat tradisional di wilayah pesisir yang pada akhirnya juga dapat memberikan implikasi tidak langsung terhadap eksistensi serta potensi kemaritiman Indonesia sebagai negara maritim yang besar selaras dengan kebijakan nasional dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia," katanya.
Hal itu disepakati dalam penandatanganan kerjasama oleh pimpinan kedua pihak yaitu Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro, dan Vice president – General Council and Secretary Garmin Andrew Etkind di Italy.
Kerja sama ini meliputi pendistribusian dan pemanfaatan data peta laut untuk kepentingan rekreasi, olah raga perairan serta kesehatan (fitness) melalui Penandatanganan kerja sama “The Usage of Pushidrosal Nautical Chart Data Contained In Garmin and Navionics Derivative Products” antara Pushidrosal dengan Garmin yang dilaksanakan di Kantor Navionics, Lucca Italia.
Pada kesempatan lawatannya ke perusahaan Navionics - Garmin Italy, Kapushidrosal yang didampingi oleh Brigjen Mar Suaf Yanu M, Laksma TNI Kresno Buntoro, Kol (E) Yanuar Handwiono, Kolonel (S) Suhartoyo serta Atase Pertahanan Indonesia di Italia Kolonel Laut (P) Bambang Dharmawan memperoleh kesempatan untuk mengunjungi fasilitas perusahaan serta kemampuan yang dimiliki oleh Navionics.
Kegiatan itu sekaligus melaksanakan studi banding tentang tata kelola data pemetaan serta manajemen produksi derifatif alat bantu navigasi rekreasi oleh perusahaan Garmin, dari mulai pembuatan derivative product sampai dengan model pendistribusian serta pemasaran yang dilaksanakan oleh Navionics – Garmin Italy dalam mengembangkan kemampuan daya saing serta inovasi produksi perusahaan tersebut.
Kapushidrosal menyampaikan kerja sama antara Pushidrosal dengan Garmin juga memiliki arti penting tidak hanya merupakan upaya peningkatan kerja sama kedua pihak saja, akan tetapi juga dapat dikembangkan lebih jauh lagi sebagai bagian dari upaya peningkatan kemampuan serta produksi kelembagaan untuk dapat menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas serta up to date sehingga memiliki nilai jual yang tinggi setara dengan produk negara besar maritim lainnya.
"Kesepakatan kerja sama antara Garmin – Pushidrosal tidak hanya memiliki manfaat bagi kedua pihak akan tetapi juga bagi komunitas pelayaran rekreasional pada lingkup nasional maupun internasional sebagai pengguna utama," katanya dalama keterangan pers yang diterima sindonews.com, Sabtu (4/8/2018).
Sementara itu, Andrew Etkind mengatakan, Pushidrosal Indonesia merupakan mitra strategis bagi Navionics-Garmin di kawasan perairan Asia Tenggara yang memiliki wilayah perairan strategis di kawasan Asia Tenggara dan merupakan destinasi wisata maritim potensial yang akan berkembang pada waktunya.
Navionics - Garmin menyadari bahwa saat ini produk-produk yang dihasilkan hanya digunakan sebagai sarana navigasi rekreasional (non SOLAS vessel) seperti kapal perikanan tradisional, marine and eco-tourism dan olah raga perairan seperti jetski, diving maupun kapal layar (yacht).
"Kerja sama ini sangat bermanfaat serta mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan potensi wisata bahari serta pemberdayaan masyarakat tradisional di wilayah pesisir yang pada akhirnya juga dapat memberikan implikasi tidak langsung terhadap eksistensi serta potensi kemaritiman Indonesia sebagai negara maritim yang besar selaras dengan kebijakan nasional dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia," katanya.
(pur)