PKS dan Demokrat Rebutan Soal Cawapres Bisa Untungkan PAN

Kamis, 02 Agustus 2018 - 17:37 WIB
PKS dan Demokrat Rebutan Soal Cawapres Bisa Untungkan PAN
PKS dan Demokrat Rebutan Soal Cawapres Bisa Untungkan PAN
A A A
JAKARTA - Pertemuan antarpartai politik oposisi pendukung calon presiden (Capres) Prabowo Subianto sudah beberapa kali digelar, namum belum menemukan nama yang cocok bakal mendampingi Ketua Umum Gerindra tersebut.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersikukuh merekomendasikan cawapres dari hasil ijtimak Ulama, sedangkan Partai Demokrat perlahan menyodorkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menemani Prabowo.

Menanggapi itu, pengamat politik Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti justru melihat keuntungan tengah mengarah kepada Partai Amanat Nasional (PAN). Meski tidak memunculkan nama potensial namun situasi di koalisi oposisi bisa balik menguntungkan PAN.

"Saya justru melihat ketegangannya. Kalau di antara dua partai ini enggak punya kesepakatan, bisa-bisa PAN yang dapat (cawapres)," ungkap Ray di Kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (2/8/2018).

Ray menjelaskan, jika Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak kunjung menemui titik temu, maka berkemungkinan besar kursi cawapres justru akan diberikan kepada PAN. Langkah itu akan menjadi solusi untuk mencegah terjadinya perpecahan koalisi.

"Kalau PKS dan Demokrat tidak punya titik temu malah yang dapat PAN. Titik temunya disitu, makanya mungkin PAN adem ayem aja menunggu," jelasnya.

Hal tersebut lanjut Ray, telah menjadi tradisi politik di Indonesia sebagai jalan keluar. Bahkan bukan hanya selevel politik nasional, di tingkatan organisasi mahasiswa situasi itupun terjadi.

"Itu tradisi politik kita. Di mana-mana begitu, organisasi mahasiswa juga begitu, kalau kelompok ini sama kelompok itu bersikeras yang dapat malah kelompok ketiga," jelasnya.

Dalam situasi politik tanah air, situasi tersebut juga pernah terjadi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Saat itu Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat dan AHY-Silviana Murni disebut-sebut sebagai kandidat juara terkuat.

Namun faktanya kata Ray, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang menjadi pemenang. "Pilkada Jakarta juga begitu, Ahok sama AHY seoalah-olah mantap, malah yang dapat Anies Baswedan," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7617 seconds (0.1#10.140)