Isu Politik Identitas Diprediksi Masih Warnai Pilpres 2019
A
A
A
JAKARTA - Politik identitas diprediksi masih akan mewarnai kontestasi Pilpres 2019 dan Pemilu 2019. Hingga saat ini yang hampir pasti maju adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto .
Salah satu politik identitas yang mengemuka akhir-akhir ini adalah ijtimak ulama yang merekomendasikan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Batubara. Belakangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di sejumlah wilayah menolak hasil ijtimak ulama ini, di antaranya MUI Sulawesi Selatan dan MUI Riau. (Baca juga: Pembentukan Tim Kampanye Dalih Menutupi Peta Koalisi yang Masih Rumit )
Pengamat politik Rocky Gerung menilai peristiwa itu sebagai bentuk isu politik identitas berbasis agama. Rocky memprediksi, isu politik identitas masih akan mewarnai gelaran Pilpres 2019 dan Pemilu 2019. "Isu politik identitas yang muncul karena ketidakpuasan pasti ada," kata Rocky kepada SINDOnews, Kamis (2/8/2018).
Rocky mengatakan, isu politik identitas berbasis agama masih menjadi tantangan besar bagi bangsa ini. Karenanya, Rocky mendorong penyelenggara pemilu, pemerintah, dan masyarakat Indonesia untuk berhati-hati menyikapi isu ini. "Nasib kita ditentukan dengan bagaimana kita mengelola isu politik identitas," ujarnya. (Baca juga: PDIP Tak Khawatir Demokrat Bergabung ke Kubu Prabowo )
Salah satu politik identitas yang mengemuka akhir-akhir ini adalah ijtimak ulama yang merekomendasikan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Batubara. Belakangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di sejumlah wilayah menolak hasil ijtimak ulama ini, di antaranya MUI Sulawesi Selatan dan MUI Riau. (Baca juga: Pembentukan Tim Kampanye Dalih Menutupi Peta Koalisi yang Masih Rumit )
Pengamat politik Rocky Gerung menilai peristiwa itu sebagai bentuk isu politik identitas berbasis agama. Rocky memprediksi, isu politik identitas masih akan mewarnai gelaran Pilpres 2019 dan Pemilu 2019. "Isu politik identitas yang muncul karena ketidakpuasan pasti ada," kata Rocky kepada SINDOnews, Kamis (2/8/2018).
Rocky mengatakan, isu politik identitas berbasis agama masih menjadi tantangan besar bagi bangsa ini. Karenanya, Rocky mendorong penyelenggara pemilu, pemerintah, dan masyarakat Indonesia untuk berhati-hati menyikapi isu ini. "Nasib kita ditentukan dengan bagaimana kita mengelola isu politik identitas," ujarnya. (Baca juga: PDIP Tak Khawatir Demokrat Bergabung ke Kubu Prabowo )
(poe)