Muktamar IMM XVIII di UMM Dimulai, Sejumlah Tokoh Hadir

Rabu, 01 Agustus 2018 - 21:38 WIB
Muktamar IMM XVIII di UMM Dimulai, Sejumlah Tokoh Hadir
Muktamar IMM XVIII di UMM Dimulai, Sejumlah Tokoh Hadir
A A A
MALANG - Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XVIII dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Bertempat di Hall Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pertemuan para kader IMM dari Sabang hingga Merauke ini dijadwalkan selama empat hari yakni mulai Rabu (1/8/2018) hingga Sabtu 1 Agustus 2018.

Muktamar mengusung tema “Meneguhkan Pancasila sebagai Sukma Bangsa untuk Indonesia Sejahtera”. Diharapkan muktamar kali ini mampu menjadi momen untuk merumuskan rancangan-rancangan strategis, baik bagi kemajuan internal organisasi maupun keberlangsungan bangsa Indonesia.

“Walaupun kita adalah pijar matahari muda, tapi dari sini kita bisa menjadi penerang untuk masa depan bangsa. Namun, menjadikan pijar kita kaum muda semakin terang bukan tanpa tantangan. Banyak hal yang harus kita persiapkan untuk menumbuhkan benih kepemimpinan dari dalam diri kita,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM Ali Muthohirin di UMM, Rabu (1/8/2018).

Haedar Nashir memberikan semangat perjuangan kepada para Immawan dan Immawati (panggilan untuk kader IMM). “IMM bersama para anggotanya harus terus berjuang dengan cara modern seperti yang telah dilakukan oleh Bapaknya (KH Ahmad Dahlan),” kata Haedar.
Haedar juga mengingatkan kembali cita-cita awal IMM yakni melahirkan intelektual muslim yang memiliki keunggulan secara lahir dan batin. Hal tersebut mendasari harapan Haedar pada muktamar kali ini agar dapat menghasilkan misi peneguhan ideologi nasional bagi IMM, Muhammadiyah, dan Indonesia.

“Kembali mengingat cita-cita IMM yang ingin melahirkan para intelektual muslim yang unggul, maka berangkat dari mukmatar ini para kader dapat belajar,” tegasnya.

Sebagai salah satu tokoh yang lahir dari rahim Muhammadiyah, Haedar tidak hentinya menyumbangkan semangatnya kepada seluruh kader IMM pada muktamar kali ini. Salah satunya ialah tentang peneguhan lima keunggulan yang harus dimiliki oleh seluruh kader IMM dan Muhammadiyah.

Lima keunggulan tersebut di antaranya adalah unggul dalam idealisme diri dan organisasi, keunggulan berorganisasi, keunggulan personal, keunggalan religiusitas, dan keunggulan sinergitas. “Sebagai organisasi modern yang diisi oleh pemuda-pemudi terbaik bangsa, jangan pernah IMM melupakan lima keunggulan yang harus terus diingat dan dijalan oleh seluruh kader,” pantiknya.

Acara yang akan dihadiri oleh beberapa tokoh ini juga mendapatkan sambutan hangat dari alumi IMM yang kini menjabat sebagai Rektor UMM Fauzan. Ia menyampaikan bahwa kader IMM harus menjadi etalase garda terdepan dalam meneguhkan nilai-nilai keislaman.

“Para kader IMM harus bertanggung jawab untuk terus meneguhkan nilai-nilai keislaman dan keberadaban sebagai cerminan pengabdian pada bangsa,” ujarnya.

Apresiasi penyelenggaraan Muktamar XVIII IMM ini juga disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Pria yang juga besar dari organisasi Muhammadiyah ini bangga kepada IMM yang terus konsisten dalam menegakkan Darul ahdi wa syahada, yang berarti kader IMM harus memiliki pandangan khas gerakan Islam modernis reformis.

“Muhammadiyah bersama IMM-nya harus secara tegas mengiplementasikan Darul ahdi wa syahada untuk menciptakan negara yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan damai,” tutur Ketua Pimpinan Pusat Muhammaadiyah tersebut.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Jawa Timur Abdul Musawir Yahya mengatakan, Muktamar XVIII IMM akan melahirkan sumbangsih pemikiran ide-ide cemerlang atas persoalan bangsa dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar pemikiran. “Semoga muktamar ini membawa ide-de cemerlang yang dapat memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan bangsa,” ujarnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7314 seconds (0.1#10.140)