Antasari Azhar: Dukung Jokowi, Tak Ingin Lagi Ada Rezim Zalim
A
A
A
SOLO - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mendukung penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Indonesia untuk dua periode. Jokowi dinilai serius dalam pemberantasan korupsi dan mampu menegakkan kebenaran dan keadilan.
“Kami tidak ingin ada lagi rezim dholim, Jokowi menunjukkan kemampuan menegakkan kebenaran dan keadilan,” kata Antasari Azhar usai menghadiri pelantikan Pengurus DPC Projo Nawacita (Pronata) Surakarta di Gedung Graha Saba Buana Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/7/2018).
Antasari mengaku juga pernah kena tumpas oleh rezim dholim. Namun ia tidak menyebut siapa yang dimaksud.
Dia juga juga menyebut dirinya bebas dari penjara berkat Jokowi. “Jika tidak, saya masih begini nih,” ungkapnya sembari menunjukkan gestur kedua tangan ke depan seperti orang diborgol. Sehingga sekali lagi ke depan jangan sampai ada lagi rezim dholim. Perlu diketahui, Antasari Azhar dihukum penjara setelah dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
Ketua Dewan Penasehat Pronata itu yakin Jokowi bakal kembali menang dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang tanpa mengesampingkan kandidat lainnya. Mengenai calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi, Pronata menyerahkan sepenuhnya kepada mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sedangkan untuk kreterianya, di antaranya memiliki cita cita yang diusung Pronata. Jika nanti terpilih kembali, maka Pronata akan menempatkan diri mengawal Nawacita yang dijalankan Jokowi. Mengenai kepengurusan Pronata sendiri akan dilakukan bertahap di seluruh Indonesia. Terlebih saat ini bertepatan dengan tahun politik.
Ketua Umum DPP Pronata, Marhaendro Slamet Haryono mengatakan, pihaknya akan mendukung siapapun yang akan dipilih Jokowi. “Kami masih menunggu siapa yang akan dipilih Pak Jokowi, itu yang akan kami usung bersama sama,” tandas Marhaendro Slamet Haryono. Kepurusan Pronata sebenarnya sudah ada di 27 Propinsi dan tinggal pelantikan secara bertahap.
“Kami tidak ingin ada lagi rezim dholim, Jokowi menunjukkan kemampuan menegakkan kebenaran dan keadilan,” kata Antasari Azhar usai menghadiri pelantikan Pengurus DPC Projo Nawacita (Pronata) Surakarta di Gedung Graha Saba Buana Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/7/2018).
Antasari mengaku juga pernah kena tumpas oleh rezim dholim. Namun ia tidak menyebut siapa yang dimaksud.
Dia juga juga menyebut dirinya bebas dari penjara berkat Jokowi. “Jika tidak, saya masih begini nih,” ungkapnya sembari menunjukkan gestur kedua tangan ke depan seperti orang diborgol. Sehingga sekali lagi ke depan jangan sampai ada lagi rezim dholim. Perlu diketahui, Antasari Azhar dihukum penjara setelah dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
Ketua Dewan Penasehat Pronata itu yakin Jokowi bakal kembali menang dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang tanpa mengesampingkan kandidat lainnya. Mengenai calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi, Pronata menyerahkan sepenuhnya kepada mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sedangkan untuk kreterianya, di antaranya memiliki cita cita yang diusung Pronata. Jika nanti terpilih kembali, maka Pronata akan menempatkan diri mengawal Nawacita yang dijalankan Jokowi. Mengenai kepengurusan Pronata sendiri akan dilakukan bertahap di seluruh Indonesia. Terlebih saat ini bertepatan dengan tahun politik.
Ketua Umum DPP Pronata, Marhaendro Slamet Haryono mengatakan, pihaknya akan mendukung siapapun yang akan dipilih Jokowi. “Kami masih menunggu siapa yang akan dipilih Pak Jokowi, itu yang akan kami usung bersama sama,” tandas Marhaendro Slamet Haryono. Kepurusan Pronata sebenarnya sudah ada di 27 Propinsi dan tinggal pelantikan secara bertahap.
(pur)