Pelayanan Makan Jamaah Haji yang Sakit Dijamin
A
A
A
MEKKAH - Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka menjamin layanan makan bagi jamaah haji yang menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Menurutnya, tidak boleh ada jamaah yang tidak dapat makan di KKHI, baik pasien rawat inap ataupun pasien yang hanya mampir di IGD.
Makanan jamaah haji sakit diberikan tiga kali sehari dengan dua kali snack selama pasien dirawat. Pemberian makanan dan snack serta minuman kesehatan dilakukan selama operasional haji, kurang lebih 76 hari. “Pasien tidak dipungut biaya sepeser pun. Semuanya berasal dari dana APBN Kemenkes,” jelas Eka Jusuf.
Senada dengan Eka, petugas Gizi KKHI Madinah, Sri Rezeki memastikan bahwa Tim Gizi KKHI telah menyiapkan makanan sesuai dengan kondisi pasien. Bahkan, tim gizi juga menyuapi pasien bila diperlukan. “Pasien jamaah haji yang masuk rata-rata tidak ada pendampingnya, maka untuk meningkatkan asupan, kami bantu,” kata Sri Rezeki.
Sri juga mengingatkan agar jamaah haji memperbanyak konsumsi makanan yang kaya kandungan serat dan airnya. “Untuk makanan ringan dapat dikonsumsi seperti pudding,” katanya.
Sementara itu, bagi jamaah haji yang membawa makanan dari Tanah Air, perlu memperhatikan jenis makanan yang dibawa dan riwayat penyakitnya. Penderita hipertensi harus membatasi konsumsi mi instan dan kecap yang tinggi natriumnya, dan juga berpengawet. (MCH)
Makanan jamaah haji sakit diberikan tiga kali sehari dengan dua kali snack selama pasien dirawat. Pemberian makanan dan snack serta minuman kesehatan dilakukan selama operasional haji, kurang lebih 76 hari. “Pasien tidak dipungut biaya sepeser pun. Semuanya berasal dari dana APBN Kemenkes,” jelas Eka Jusuf.
Senada dengan Eka, petugas Gizi KKHI Madinah, Sri Rezeki memastikan bahwa Tim Gizi KKHI telah menyiapkan makanan sesuai dengan kondisi pasien. Bahkan, tim gizi juga menyuapi pasien bila diperlukan. “Pasien jamaah haji yang masuk rata-rata tidak ada pendampingnya, maka untuk meningkatkan asupan, kami bantu,” kata Sri Rezeki.
Sri juga mengingatkan agar jamaah haji memperbanyak konsumsi makanan yang kaya kandungan serat dan airnya. “Untuk makanan ringan dapat dikonsumsi seperti pudding,” katanya.
Sementara itu, bagi jamaah haji yang membawa makanan dari Tanah Air, perlu memperhatikan jenis makanan yang dibawa dan riwayat penyakitnya. Penderita hipertensi harus membatasi konsumsi mi instan dan kecap yang tinggi natriumnya, dan juga berpengawet. (MCH)
(nfl)