KA Cepat Arab Saudi Manjakan Jamaah Haji

Kamis, 19 Juli 2018 - 07:56 WIB
KA Cepat Arab Saudi...
KA Cepat Arab Saudi Manjakan Jamaah Haji
A A A
JEDDAH - Setelah hampir satu dekade dibangun, proyek kereta api (KA) cepat Arab Saudi tak lama lagi dioperasikan penuh. Kehadiran kereta berteknologi mutakhir bernama Haramain ini akan makin memudahkan mobilitas jamaah haji karena menghubungkan Jeddah, Mekkah dan Madinah.

Operasional KA cepat ini sangat dinanti-nantikan karena akan membantu menyingkat waktu untuk perjalanan di kota-kota perhajian tersebut. Kereta yang diimpor dari Spanyol ini mampu meluncur dengan kecepatan maksimal 300 kilometer/jam. Dengan spesifikasi tersebut, maka untuk perjalanan Mekkah-Madinah yang jaraknya mencapai 449 km cukup memakan waktu sekitar 2 jam saja. Sementara di rute tersebut biasanya ditempuh waktu hingga 5-6 jam dengan menggunakan transportasi bus.

Beroperasinya KA yang rencananya diluncurkan pada Agustus nanti akan sangat membantu jamaah haji karena bisa menghemat energi, lebih-lebih di tengah ancaman cuaca ekstrem mencapai 50 derajat Celcius tahun ini. Namun otoritas Saudi belum mengumuman kapan tanggal pastinya KA Haramain ini akan mulai beroperasi, termasuk apakah seluruh jamaah haji Indonesia bisa menikmati layanan baru ini atau tidak.

KA ini penuh dengan fasilitas terkini. Di dalam gerbong kereta, penumpang bisa memesan makanan dan minuman dari kafetaria. Sambungan listrik dan internet juga tersedia. Penumpang makin nyaman karena ada layar yang menunjukkan peta perjalanan, jarak dan waktu tempuh perjalanan, serta suhu di luar kereta,

Yadi Hendriana, jurnalis INews TV (MNC Group)awal pekan ini berkesempatan bisa melihat langsung kesiapan Saudi mengoperasikan KA Haramain. Dari kunjungan ke stasiun, gerbong kereta, lokasi penjualan tiket, terlihat KA Haramain sangat siap untuk dioperasikan.

Para jurnalis dari berbagai negara yang datang atas undangan Pemerintah Arab Saudi ini juga diajak melihat Stasiun King Abdul Aziz Economic City (KAEC) yang berada di antara Mekkah-Madinah. Stasiun ini seolah menjadi penghubung utama dua kota suci tersebut. Perjalanan dari Stasiun KAEC ke Mekkah akan memakan waktu sekitar 55 menit, demikian juga perjalanan dari KAEC ke Madinah. Dari pusat Koa Jeddah, stasiun KAEC berjarak sekitar 110 km. Bangunan stasiun ini sangat istimewa lantaran hasil rancangan perusahaan arsitektur Inggris. Sedangkan teknologi kereta dibangun oleh perusahaan asal Spanyol, Talgo.

Seluruh teknologi yang digunakan di Stasiun KAEC akan membuat perjalanan para penumpang lebih aman dan nyaman. Stasiun ini juga dilengkapi ruang salat untuk 1.000 jamaah, peturasan, ruang tunggu, serta tempat belanja dan restoran yang dapat dinikmati oleh para pengunjung umum. Helipad juga tersedia di tiap stasiun.

“Seluruh penerangan di ruangan Stasiun KAEC menggunakan teknologi reflektor cahaya matahari yang dipasang di atas bangunan stasiun,” ujar Pengawas Operasi dan Pemeliharaan Stasiun KAEC Saleem Mohammed Amin Bakshsh.

Dengan teknologi tersebut seluruh ruangan stasiun diterangi dengan sinar matahari, sedangkan penerangan dengan listrik hanya sedikit saja digunakan pada saat malam hari. Petugas Pelayanan di Stasiun KAEC Rayan Al-Thoubaiti menjelaskan bahwa stasiun ini memiliki enam jalur kereta, yang terdiri atas dua jalur ganda di tengah, dan satu jalur tunggal di tepi kanan dan kiri.

"Panjang total dari setiap kereta adalah 216 meter dan terdiri dari 13 gerbong, yakni, delapan gerbong untuk kelas ekonomi dan lima gerbong untuk kelas bisnis," jelasnya, seraya menjelaskan bahwa kereta tersebut digerakkan dengan listrik berkekuatan 25.000 volt.

Rayan menjelaskan bahwa setiap kereta tunggal dapat mengangkut 417 penumpang, dan kereta bertingkat sebanyak 834 penumpang. Seluruh fasilitas di stasiun dan kereta juga ramah kepada para penumpang yang berkebutuhan khusus. Dengan kapasitas sebanyak itu, kereta cepat Haramain siap melayani masyarakat dan para pengunjung dari luar Arab Saudi, terutama jamaah haji dan umrah yang jumlahnya akan terus bertambah.

Rayan mengatakan ada lima stasiun yang dilewati oleh kereta cepat sepanjang rute Mekkah-Madinah, yakni, Stasiun Mekkah, Stasiun Jeddah, Stasiun Bandara King Abdul Aziz, Stasiun KAEC (Rabigh) dan Stasiun Madinah.

Stasiun Mekkah dekat dengan Rusaifa, jarkanya 3 km dari MasjidilHaram. stasiun Madinah di Kota Pengetahuan di King Abdul Aziz Road yang langsung terhubung Masjid Nabawi. Adapun Stasiun utama di Jeddah di Sulaimaniya atau di sepanjang Jalan Tol Mekkah. Stasiun Jeddah kedua di Bandara Internasional King Abdul Aziz.

Jamaah Indonesia Pakai Bus
Kendati sudah akan dioperasikan, KA Cepat Haramain kemungkinan besar belum bisa ditumpangi 221.000 jamaah haji Indonesia tahun ini. Kementerian Agama (Kemenag) maupun Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun menyatakan belum pernah diajak membicarakan soal penggunaan layanan baru ini.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Mastuki mengatakan, hingga kemarin, pelayanan kepada seluruh jamaah haji akan menggunakan bus yang disewa oleh pemerintah. Dengan demikian, mobilitas jamaah dari bandara atau pemondokan ke kota-kota perhajian tetap memanfaatkan bus naqabah.

Kendati memakai bus, Mastuki menilai, layanan transportasi bagi jamaah terus diperbaiki dari tahun ke tahun. Bus-bus yang sudah usang misalnya, telah dilakukan peremajaan sehingga jamaah makin nyaman. “Setahu saya tidak menggunakan KA cepat. Karena mobilitas jamaah masih semua menggunakan bus,” ujarnya, kemarin.

KA Cepat Haramain dibangun mulai 2009. Namun pengerjaan proyek sempat tertunda pada 2012 silam. Beberapa ruas seperti Arafah-Mekkah telah dioperasikan terbatas saat puncak haji. Pemerintah Saudi pun tidak membuka layanan KA Cepat ini untuk seluruh jamaah, melainkan khusus untuk jamaah dalam negeri dari negara-negara Teluk.

Pada pertengahan Maret lalu, KA Haramain sebenarnya dijadwalkan sudah bisa beroperasi secara komersial. Namun berhubung lima rel masih belum rampung 100%, maka waktu operasi terpaksa diundur selama lima bulan lebih. “Kami berharap Haramain akan dapat segera dibuka,” ujar CEO Saudi Railway Company, Bashar Al Malik seperti ditulis railwaygazette.com.

Direktur Jenderal (Dirjen) Mohammed Abadulhafiz Fida juga memperkirakan KA Haramain akan dibuka pada Agustus. Dengan dibukanya KA ini, maka jamaah haji dan umrah akan dapat menikmati layanan baru ini.

Tapi, Fida tidak membeberkan tarif tiket perjalanan Haramain. Sesuai laporan media lokal, harga satu tiket dari Mekkah ke Jeddah SR20 (Rp76.000). Sementara untuk menuju Madinah SR110 (Rp422.000). Tarif tersebut terbilang murah untuk kereta cepat.

Namun pejabat Saudi, Rumaih Al Rumaih mengatakan, harga tiket Haramain yang tersebar di media sosial tidak benar. Pihaknya masih melakukan diskusi terpadu dengan pihak lainnya untuk menetapkan tarif sesuai dengan ketentuan dan fasilitas layanan.

Beroperasinya KA Cepat ini makin menunjukkan Saudi yang makin terbuka dengan perkembangan dunia luar. Percepatan megaproyek ini juga bagian upaya Saudi merealisasikan Visi 2030. Dengan visi ini, Saudi ingin memberikan layanan maksimal kepada jamaah haji dan umrah yang peminatnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Visi 2030 diusung Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. Targetnya, menjadikan Saudi sebagai pusat peradaban Arab dan Islam dunia, pusat investasi global dan pengubungan benua Asia, Eropa dan Afrika. (Muh Shamil/Hakim/Ant)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0985 seconds (0.1#10.140)