Daftar ke KPU, PDIP Ingin Bacaleg Pahami Ideologis Perjuangan Partai

JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya telah memberikan pembekalan kepada seluruh bakal calon legislatif (bacaleg) DPR pada 15-16 Juli. Menurutnya, pembekalan itu terus memperkuat tradisi kepartaian dalam menyiapkan pemimpin untuk rakyat.

Hasto menjelaskan, peserta dibagi menjadi tiga kelas, dan acara bersifat tertutup mengingat efek kejutan yang akan diambil oleh Partai sebagai bagian dari strategi komunikasi politik Partai untuk mencalonkan putra-putri bangsa yang memiliki komitmen tinggi terhadap Pancasila, NKRI dan kebhinekaan Indonesia.

"Mereka telah kami profile melalui psikotest secara on line sehingga mapping atas leadership, personality, elan juang, dan karakter pribadinya kami dapatkan secara lengkap. Psikotest ini penting mengingat yang kami cari adalah sosok pemimpin ideologis yang merakyat," ujar Hasto dalam keterangan persnya, Senin (16/7/2018).

Hasto mengatakan, PDIP akan mendaftarkan seluruh Bacalegnya pada Selasa 17 Juli besok. Menurut dia, ada beberapa tokoh penting, dari kalangan akademisi banyak guru besar yang bergabung. Demikian halnya tokoh nasional dengan pengalaman luas di bidang politik, hukum, kebudayaan, tokoh anti korupsi, dan mereka yang memiliki basis kuat di pemilih. "

"Mereka menjadi satu kesatuan kekuatan gotong royong Partai. Kami memberikan pembekalan singkat, agar mereka semakin memahami kebijakan ideologis yang diperjuangkan Partai, dan pada akhirnya seluruh caleg nantinya akan dilatih khusus dalam Sekolah Partai. Di dalam pembekalan tersebut, semua wajib menjalankan perintah Ketua Umum Partai, Ibu Megawati Soekarnoputri, untuk menjadikan pileg dan pilpres satu nafas. Artinya PDI Perjuangan dan Pak Jokowi wajib dimenangkan," ungkapnya.

Hasto mengaku mengapresiasi sistem informasi pencalonan (Silon) yang diterapkan oleh KPU. Silon dianggapnya mampu memberikan kemudahan di dalam pendaftaran. Menurutnya, daftar caleg memuat informasi strategis terkait dengan konsepsi dan strategi Partai di dalam menjalankan fungsi rekrutmen dan kaderisasi kepemimpinan. Karena itulah sebagian data terkait dengan para tokoh nasional tersebut, telah di input pada saat akhir, agar “element of surprise-nya” semakin kuat.

"Adanya SILON membuat proses pendaftaran lebih simple, cukup beberapa perwakilan DPP dan jumlah dokumen menjadi jauh lebih sedikit dan ringkas," pungkasnya.