Kloter Pertama Calon Haji Terbang 17 Juli
A
A
A
JAKARTA - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama (Kemenag) bakal memberangkatkan 11 kloter calon jamaah haji (calhaj) ke Tanah Suci pada gelombang pertama yang dimulai 17 Juli mendatang.
“Untuk pemberangkatan pertama tersebut akan diterbangkan melalui lima embarkasi,” terang Kasi Pelayanan Transportasi Udara Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Edayanti Dasril di Jakarta, kemarin.
Mereka akan diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya (3 kloter), Padang (1 kloter), Lombok (1 kloter), Solo (4 kloter), Jakarta-Pondok Gede (1 kloter), dan Makassar (1 kloter). “Total ada 4.486 jamaah yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 17 Juli,” ujarnya.
Edayanti menambahkan, pemberangkatan jemaah haji Indonesia akan dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama, jamaah diterbangkan menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah. Pemberangkatan gelombang pertama berlangsung selama 13 hari yakni 17-29 Juli.
Adapun jamaah haji gelombang kedua diberangkatkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Proses pemberangkatannya berlangsung selama 17 hari, yakni 30 Juli hingga 15 Agustus.
Total ada 13 embarkasi pemberangkatan jemaah haji di Indonesia, yaitu Aceh (BTJ), Medan (KNO), Batam (BTH), Palembang (PLM), Padang (PDG), Jakarta-Pondok Gede (JKG), Jakarta-Bekasi (JKS), Solo (SOC), Surabaya (SUB), Banjarmasin (BDJ), Balikpapan (BPN), Makassar (UPG), dan Lombok (LOP).
Sementara itu, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Kemenag Ahda Barori menjelaskan bahwa pada tahun ini khusus untuk jamaah embarkasi Jakarta Pondok Gede-Bekasi dan Surabaya, pelaksaaan sidik jari dan foto biometric untuk paspor dilaksanaan di asrama haji. Jamaah cukup melakukan sidik jari dengan telunjuk tangan kanan.
"Sedangkan stempelnya dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dan Juanda," ujarnya. Stempel paspor jamaah haji dilakukan di 13 loket konter yang disediakan di Bandara Soetta dan Juanda.
Dengan demikian, setelah jamaah haji tiba di bandara Madinah maupun Jeddah, Arab Saudi sudah tidak lagi antre untuk mendapatkan stempel paspor. "Jadi jamaah turun dari pesawat bisa langsung keluar bandara, itu menghemat banyak waktu. Biasanya perlu waktu 4-5 jam, sekarang paling hanya sekitar 30-60 menit,” urainya.
Diharapkan sistem baru ini bisa diberlakukan di semua embarkasi. "Mudah-mudahan kalau tenaganya cukup. Ini kan dari pemerintah Arab Saudi," imbuhnya.
Kategori Risti
Sebanyak 34.112 calhaj asal Jateng dan DIY, serta petugas pendamping siap diberangkatkan melalui Embarkasi Solo. Kesehatan menjadi salah satu fokus perhatian karena 80% di antaranya masuk kategori resiko tinggi (risti).
Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo Afief Mundzir mengatakan, persiapan pemberangkatan calhaj saat ini sudah 100%. Mulai dari asrama haji, pelayanan akomodasi, kesehatan, dan lainnya. “Kondisi kesehatan calon jamaah perlu mendapatkan perhatian ekstra karena 80% masuk kategori risti,” katanya tadi malam. Data itu dihimpun melalui pemeriksaan berjenjang di kabupaten/kota.(Sunu Hastoro/Ary Wahyu Wibowo)
“Untuk pemberangkatan pertama tersebut akan diterbangkan melalui lima embarkasi,” terang Kasi Pelayanan Transportasi Udara Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Edayanti Dasril di Jakarta, kemarin.
Mereka akan diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya (3 kloter), Padang (1 kloter), Lombok (1 kloter), Solo (4 kloter), Jakarta-Pondok Gede (1 kloter), dan Makassar (1 kloter). “Total ada 4.486 jamaah yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 17 Juli,” ujarnya.
Edayanti menambahkan, pemberangkatan jemaah haji Indonesia akan dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama, jamaah diterbangkan menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah. Pemberangkatan gelombang pertama berlangsung selama 13 hari yakni 17-29 Juli.
Adapun jamaah haji gelombang kedua diberangkatkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Proses pemberangkatannya berlangsung selama 17 hari, yakni 30 Juli hingga 15 Agustus.
Total ada 13 embarkasi pemberangkatan jemaah haji di Indonesia, yaitu Aceh (BTJ), Medan (KNO), Batam (BTH), Palembang (PLM), Padang (PDG), Jakarta-Pondok Gede (JKG), Jakarta-Bekasi (JKS), Solo (SOC), Surabaya (SUB), Banjarmasin (BDJ), Balikpapan (BPN), Makassar (UPG), dan Lombok (LOP).
Sementara itu, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Kemenag Ahda Barori menjelaskan bahwa pada tahun ini khusus untuk jamaah embarkasi Jakarta Pondok Gede-Bekasi dan Surabaya, pelaksaaan sidik jari dan foto biometric untuk paspor dilaksanaan di asrama haji. Jamaah cukup melakukan sidik jari dengan telunjuk tangan kanan.
"Sedangkan stempelnya dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dan Juanda," ujarnya. Stempel paspor jamaah haji dilakukan di 13 loket konter yang disediakan di Bandara Soetta dan Juanda.
Dengan demikian, setelah jamaah haji tiba di bandara Madinah maupun Jeddah, Arab Saudi sudah tidak lagi antre untuk mendapatkan stempel paspor. "Jadi jamaah turun dari pesawat bisa langsung keluar bandara, itu menghemat banyak waktu. Biasanya perlu waktu 4-5 jam, sekarang paling hanya sekitar 30-60 menit,” urainya.
Diharapkan sistem baru ini bisa diberlakukan di semua embarkasi. "Mudah-mudahan kalau tenaganya cukup. Ini kan dari pemerintah Arab Saudi," imbuhnya.
Kategori Risti
Sebanyak 34.112 calhaj asal Jateng dan DIY, serta petugas pendamping siap diberangkatkan melalui Embarkasi Solo. Kesehatan menjadi salah satu fokus perhatian karena 80% di antaranya masuk kategori resiko tinggi (risti).
Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo Afief Mundzir mengatakan, persiapan pemberangkatan calhaj saat ini sudah 100%. Mulai dari asrama haji, pelayanan akomodasi, kesehatan, dan lainnya. “Kondisi kesehatan calon jamaah perlu mendapatkan perhatian ekstra karena 80% masuk kategori risti,” katanya tadi malam. Data itu dihimpun melalui pemeriksaan berjenjang di kabupaten/kota.(Sunu Hastoro/Ary Wahyu Wibowo)
(nfl)