PDIP: Ada Tiga Daftar Nama Bakal Cawapres Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan ada tiga daftar nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang berpeluang mendampingi Joko Widodo pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2018.
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno memaparkan ada tiga daftar nama bakal cawapres, yakni daftar panjang, pendek, dan prioritas. Daftar panjang berisi 15-20 nama, daftar pendek 5-10 nama. "Daftar prioritas 3-5 nama," ujar Hendrawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/7/2018). (Baca juga: Ketua Umum PPP Sebut Ma'ruf Amin Masuk Bursa Cawapres Jokowi )
Dia menjelaskan saat ini daftar prioritas cawapres pendamping Presiden Jokowi sudah dikantongi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Mengenai nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Hendrawan mengakui masuk dalam daftar panjang. "Kita tahu daftar panjang, ada Pak Mahfud MD," katanya. (Baca juga: Mahfud MD Diisukan Dampingi Jokowi, PKB: Mandat Kita ke Cak Imin )
Saat ditanya apakah Mahfud MD masuk daftar prioritas, Hendrawan mengaku tidak mengetahui."Tidak ada yang tahu masuk daftar prioritas. Hanya ketua umum (Megawati-red) dan Pak Jokowi yang tahu," ujarnya.
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno memaparkan ada tiga daftar nama bakal cawapres, yakni daftar panjang, pendek, dan prioritas. Daftar panjang berisi 15-20 nama, daftar pendek 5-10 nama. "Daftar prioritas 3-5 nama," ujar Hendrawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/7/2018). (Baca juga: Ketua Umum PPP Sebut Ma'ruf Amin Masuk Bursa Cawapres Jokowi )
Dia menjelaskan saat ini daftar prioritas cawapres pendamping Presiden Jokowi sudah dikantongi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Mengenai nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Hendrawan mengakui masuk dalam daftar panjang. "Kita tahu daftar panjang, ada Pak Mahfud MD," katanya. (Baca juga: Mahfud MD Diisukan Dampingi Jokowi, PKB: Mandat Kita ke Cak Imin )
Saat ditanya apakah Mahfud MD masuk daftar prioritas, Hendrawan mengaku tidak mengetahui."Tidak ada yang tahu masuk daftar prioritas. Hanya ketua umum (Megawati-red) dan Pak Jokowi yang tahu," ujarnya.
(dam)