Politikus PKS Duga Jokowi Suruh JK Dekati Anies Baswedan
A
A
A
JAKARTA - Keakraban yang ditunjukkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belakangan ini menimbulkan spekulasi. Pasalnya, JK dan Anies Baswedan terlihat semobil belakangan ini tidak hanya sekali.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil misalnya, dia menduga bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta JK untuk mendekati Anies Baswedan. Tujuannya, agar Anies Baswedan bersedia menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Presiden Jokowi di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
"Jangan-jangan ini bagian juga dari upaya Jokowi minta JK untuk bisa lobi Anies Baswedan bersama dia di Pilpres. Jangan-jangan begitu juga, bisa jadi begitu juga," kata Nasir Djamil di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Diakuinya bahwa sebagai wakil presiden (Wapres), JK sangat mudah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi. "Apakah ini menunjukkan presiden dan Wapres akan pecah kongsi dalam Pilpres yang akan datang? Kan begitu pertanyaannya," ujar Legislator asal Aceh ini.
Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa Anies Baswedan terikat janji dan kontrak sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga akhir masa bhaktinya tahun 2022 mendatang. Sehingga, dia meyakini bahwa banyak yang mempertanyakan jika Anies Baswedan maju ke Pilpres mendatang.
Walaupun, lanjut dia, Presiden Jokowi maju di Pilpres 2014 saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Apakah Anies juga akan mengikuti jejak Jokowi, saat jadi Gubernur DKI akan maju ke Pilpres? Semua terikat kontrak," ujarnya.
Diketahui, beberapa waktu lalu, JK dan Anies sempat semobil saat mengecek venue sepeda BMX untuk Asian Games. Kemudian, kemarin malam JK dan Anies semobil saat menghadiri halal bihalal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Lalu, pagi tadi, JK kembali semobil dengan Anies Baswedan saat menghadiri halal bihalal Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil misalnya, dia menduga bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta JK untuk mendekati Anies Baswedan. Tujuannya, agar Anies Baswedan bersedia menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Presiden Jokowi di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
"Jangan-jangan ini bagian juga dari upaya Jokowi minta JK untuk bisa lobi Anies Baswedan bersama dia di Pilpres. Jangan-jangan begitu juga, bisa jadi begitu juga," kata Nasir Djamil di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Diakuinya bahwa sebagai wakil presiden (Wapres), JK sangat mudah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi. "Apakah ini menunjukkan presiden dan Wapres akan pecah kongsi dalam Pilpres yang akan datang? Kan begitu pertanyaannya," ujar Legislator asal Aceh ini.
Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa Anies Baswedan terikat janji dan kontrak sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga akhir masa bhaktinya tahun 2022 mendatang. Sehingga, dia meyakini bahwa banyak yang mempertanyakan jika Anies Baswedan maju ke Pilpres mendatang.
Walaupun, lanjut dia, Presiden Jokowi maju di Pilpres 2014 saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Apakah Anies juga akan mengikuti jejak Jokowi, saat jadi Gubernur DKI akan maju ke Pilpres? Semua terikat kontrak," ujarnya.
Diketahui, beberapa waktu lalu, JK dan Anies sempat semobil saat mengecek venue sepeda BMX untuk Asian Games. Kemudian, kemarin malam JK dan Anies semobil saat menghadiri halal bihalal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Lalu, pagi tadi, JK kembali semobil dengan Anies Baswedan saat menghadiri halal bihalal Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
(pur)