Menhan Ajak Tentara Malaysia dan Filiphina Latgab Darat Atasi Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menjadwalkan latihan gabungan TNI AD dengan tentara Malaysia dan Filiphina. Latihan yang akan digelar di perbatasan ketiga negara tersebut bertujuan untuk melokalisasi sekaligus mengantisipasi gerakan terorisme.
"Iya, saya yang rencanakan. dilaksanakan setelah Lebaran. Ya deket-deket Kalimantan lah," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, saat melepas rombongan Mudik Bela Negara, di Kantor Kemhan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2018).
Menurut Ryamizard, latihan tersebut sudah disepakati dan disetujui kedua negara tersebut. Mengenai mekanisme latihan, Ryamizard menjelaskan, hal itu masih perlu penyesuaian. "Mereka kan tentara sudah jadi (terlatih). Jadi kita menyamakan saja," ucapnya.
Meski demikian, kata Ryamizard, prajurit yang terlibat dalam latihan gabungan nanti tidak hanya berasal dari pasukan elit TNI. Namun seluruh pasukan Angkatan Darat. "Engga juga (pasukan elit). Maritim kan sudah yang laut, udara juga walaupun yang pakai pesawat pakai drone sama saja. Nahkan darat belum, karena darat itu sangat menentukan jadi kita lokalisir," katanya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menambahkan, latihan gabungan ini penting untuk mencegah meluasnya aksi terorisme. "Kita harus berhentiin teroris, agar tidak menyebar. Itu kemarin ke sini ngebom ngebom. Dua tahun lalu kegiatan mereka enggak begitu, sekarang meluas dari Sabang sampai Meraoke," ujarnya.
"Iya, saya yang rencanakan. dilaksanakan setelah Lebaran. Ya deket-deket Kalimantan lah," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, saat melepas rombongan Mudik Bela Negara, di Kantor Kemhan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2018).
Menurut Ryamizard, latihan tersebut sudah disepakati dan disetujui kedua negara tersebut. Mengenai mekanisme latihan, Ryamizard menjelaskan, hal itu masih perlu penyesuaian. "Mereka kan tentara sudah jadi (terlatih). Jadi kita menyamakan saja," ucapnya.
Meski demikian, kata Ryamizard, prajurit yang terlibat dalam latihan gabungan nanti tidak hanya berasal dari pasukan elit TNI. Namun seluruh pasukan Angkatan Darat. "Engga juga (pasukan elit). Maritim kan sudah yang laut, udara juga walaupun yang pakai pesawat pakai drone sama saja. Nahkan darat belum, karena darat itu sangat menentukan jadi kita lokalisir," katanya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menambahkan, latihan gabungan ini penting untuk mencegah meluasnya aksi terorisme. "Kita harus berhentiin teroris, agar tidak menyebar. Itu kemarin ke sini ngebom ngebom. Dua tahun lalu kegiatan mereka enggak begitu, sekarang meluas dari Sabang sampai Meraoke," ujarnya.
(pur)