Kasus E-KTP, Aziz Mengaku Kenal Irvanto sebagai Pengurus Golkar
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aziz Syamsuddin menyebutkan, dirinya mengenal Irvanto sewaktu di Partai Golkar, karena Irvanto sendiri merupakan pengurus Golkar.
Namun Aziz mengaku tidak tahu betul jabatan Irvanto di partai tersebut. "Pak Irvanto kan pengurus Golkar. Soal jabatan waduh saya nggak hafal jabatannya apa, saya enggak hafal," kata Azis usai diperiksa di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2018).
Aziz enggan bicara mengenai materi pemeriksaan di KPK. Dia hanya menegaskan, menjawab semua pertanyaan penyidik. Sementara Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey yang juga di periksa KPK hari ini, menyebut materi pemeriksaannya sama dengan pemeriksaan untuk kasus e-KTP sebelumnya.
Hanya saja ada pertanyaan soal hubungannya dengan Irvanto dan Made Oka. Dia menjawab tidak mengenal dengan kedua tersangka itu. Mengenai pembahasan anggaran e-KTP, Olly menyebut agar pertanyaan tersebut langsung diarahkan kepada Menteri Keuangan.
"Enggak ada (atensi pimpinan Komisi II). Tanya aja pemerintah, kok tanya saya. Wong nota keuangan ada. Enggak ada kontribusi itu (Banggar). Tanya di Menteri Keuangan, itu diusulkan nota keuangan apa tidak, gitu aja," ujarnya.
Namun Aziz mengaku tidak tahu betul jabatan Irvanto di partai tersebut. "Pak Irvanto kan pengurus Golkar. Soal jabatan waduh saya nggak hafal jabatannya apa, saya enggak hafal," kata Azis usai diperiksa di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2018).
Aziz enggan bicara mengenai materi pemeriksaan di KPK. Dia hanya menegaskan, menjawab semua pertanyaan penyidik. Sementara Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey yang juga di periksa KPK hari ini, menyebut materi pemeriksaannya sama dengan pemeriksaan untuk kasus e-KTP sebelumnya.
Hanya saja ada pertanyaan soal hubungannya dengan Irvanto dan Made Oka. Dia menjawab tidak mengenal dengan kedua tersangka itu. Mengenai pembahasan anggaran e-KTP, Olly menyebut agar pertanyaan tersebut langsung diarahkan kepada Menteri Keuangan.
"Enggak ada (atensi pimpinan Komisi II). Tanya aja pemerintah, kok tanya saya. Wong nota keuangan ada. Enggak ada kontribusi itu (Banggar). Tanya di Menteri Keuangan, itu diusulkan nota keuangan apa tidak, gitu aja," ujarnya.
(maf)