Peringati Hari Pancasila, Mahasiswa Deklarasi Antiterorisme
A
A
A
JAKARTA - Belasan organisasi mahasiswa dan kepemudaan menggelar Deklarasi Antiterorisme dan Radikalisme.
Deklarasi sekaligus untuk memperingati Hari Pancasila 1 Juni dilaksanakan di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018.
Para deklarator sepakat Pancasila harus kembali hidup dalam tarikan nafas dan sanubari mahasiswa dan pemuda di seluruh Indonesia.
"Kami berkomitmen menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dengan cara kami, dengan misalnya tidak mengeluarkan paham-paham kebencian, pesan-pesan radikalisme dan terorisme," kata Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sahat Martin Philip Sinurat.
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia menjelang Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2018 kemudian membacakan naskah deklarasi yang di antaranya mengecam keras aksi teror, ujaran kebencian, tindakan intoleransi, dan penyebaran radikalisme.
Mereka juga sepakat bersatu padu melawan ujaran kebencian, tindakan intoleransi, serta penyebaran radikalisme dan terorisme serta memastikan anggota aliansi 17 organisasi pemuda dan mahasiswa nasional itu tidak terlibat dalam penyebaran paham-paham negatif tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum Generasi Muda Mathla'ul Anwar Ahmad Nawawi menegaskan, deklarasi yang dilakukan 17 organisasi nasional tersebut merupakan upaya untuk meneguhkan kebhinekaan di negara Pancasila.
"Karena memang kita semua sepakat, kita prihatin bagaimana radikalisme makin menguat, bagaimana kita mengurai benang kusut ini. Kita ingin agar Indonesia jangan dikotomikan dengan sesuatu yang mengancam keutuhan," tuturnya
Deklarasi sekaligus untuk memperingati Hari Pancasila 1 Juni dilaksanakan di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018.
Para deklarator sepakat Pancasila harus kembali hidup dalam tarikan nafas dan sanubari mahasiswa dan pemuda di seluruh Indonesia.
"Kami berkomitmen menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dengan cara kami, dengan misalnya tidak mengeluarkan paham-paham kebencian, pesan-pesan radikalisme dan terorisme," kata Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sahat Martin Philip Sinurat.
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia menjelang Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2018 kemudian membacakan naskah deklarasi yang di antaranya mengecam keras aksi teror, ujaran kebencian, tindakan intoleransi, dan penyebaran radikalisme.
Mereka juga sepakat bersatu padu melawan ujaran kebencian, tindakan intoleransi, serta penyebaran radikalisme dan terorisme serta memastikan anggota aliansi 17 organisasi pemuda dan mahasiswa nasional itu tidak terlibat dalam penyebaran paham-paham negatif tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum Generasi Muda Mathla'ul Anwar Ahmad Nawawi menegaskan, deklarasi yang dilakukan 17 organisasi nasional tersebut merupakan upaya untuk meneguhkan kebhinekaan di negara Pancasila.
"Karena memang kita semua sepakat, kita prihatin bagaimana radikalisme makin menguat, bagaimana kita mengurai benang kusut ini. Kita ingin agar Indonesia jangan dikotomikan dengan sesuatu yang mengancam keutuhan," tuturnya
(dam)