Bersama Sejumlah Tokoh, Istri Gus Dur Ajak Warga Lawan Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Aksi teror terhadap polisi di Rutan Mako Brimob dan aksi bom bunuh diri di sejumlah tempat ibadah dan kantor kepolisian di Surabaya telah menuai reaksi dan kecaman keras masyarakat.
Merespon hal ini, istri almarhum Presiden keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid mencanangkan gerakan warga lawan terorisme yang terdiri atas tokoh lintas iman dan lintas profesi serta masyarakat adat. Hadir di antaranya Ketua Setara Institute Hendardi, dan penyanyi religi Haddad Alwi.Gerakan ini mengutuk keras tindakan kejahatan terorisme. "Kami juga menyampaikan duka cita mendalam kepada para korban dan keluarga (korban-red)," kata Sinta saat jumpa pers di Kantor Wahid Institute, Menteng, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Sinta mengatakan, sebanyak 31 orang yang meliputi warga dan juga aparat meninggal dunia dalam aksi terorisme tersebut. Bahkan, pelaku telah mengorbankan anak-anaknya sendiri.
Maka itu, Gerakan Warga Lawan Terorisme menyatakan tekad bersama untuk melawan aksi terorisme yang telah menghancurkan nilai kemanusiaan dan menyebarkan rasa ketakutan serta memecah belah bangsa, serta dalam jangka panjang dapat menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami percaya bahwa persaudaraan anak bangsa akan terus menjadi lebih kokoh dalam menghadapi tantangan ini guna mempertahankan Indonesia berdasarkan pancasila, UUD 1945 Bhineka Tunggal Ika dan NKRI," katanya.
Merespon hal ini, istri almarhum Presiden keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid mencanangkan gerakan warga lawan terorisme yang terdiri atas tokoh lintas iman dan lintas profesi serta masyarakat adat. Hadir di antaranya Ketua Setara Institute Hendardi, dan penyanyi religi Haddad Alwi.Gerakan ini mengutuk keras tindakan kejahatan terorisme. "Kami juga menyampaikan duka cita mendalam kepada para korban dan keluarga (korban-red)," kata Sinta saat jumpa pers di Kantor Wahid Institute, Menteng, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Sinta mengatakan, sebanyak 31 orang yang meliputi warga dan juga aparat meninggal dunia dalam aksi terorisme tersebut. Bahkan, pelaku telah mengorbankan anak-anaknya sendiri.
Maka itu, Gerakan Warga Lawan Terorisme menyatakan tekad bersama untuk melawan aksi terorisme yang telah menghancurkan nilai kemanusiaan dan menyebarkan rasa ketakutan serta memecah belah bangsa, serta dalam jangka panjang dapat menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami percaya bahwa persaudaraan anak bangsa akan terus menjadi lebih kokoh dalam menghadapi tantangan ini guna mempertahankan Indonesia berdasarkan pancasila, UUD 1945 Bhineka Tunggal Ika dan NKRI," katanya.
(dam)