Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia

Senin, 14 Mei 2018 - 14:00 WIB
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia
A A A
AKSI terorisme belum juga berhenti di bumi Indonesia. Setelah aksi teroris di Mako Brimob, Depok Jawa Barat pada Kamis (10/5/2018) lalu, aksi brutal terorisme kembali mengguncang Tanah Air. Tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur (13/5/2018), Minggu (13/5/2018) menjadi sasaran terorisme. Aksi keji tersebut menambah panjang daftar aksi teroris terhadap rumah ibadah di Indonesia.

1. Teror Bom di Masjid Istiqal (19 April 1999)
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia

Masjid Istiqlal Jakarta menjadi lokasi serangan bom yang dilakukan kelompok-kelompok tak bertanggung jawab. Bom yang teridentifikasi merupakan Potasium Klorat dan TNT menyebabkan dua orang luka-luka. Pelaku kemudian diketahui bernama Surya Setiawan, divonis 38 bulan penjara.

2. Teror bom di Masjid Syuhada Yogyakarta (Desember 2010)
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia

Aksi teror bom juga pernah terjadi di Masjid Syuhada Yogyakarta yang terjadi pada Desember 2010. Bom rakitan meledak pada pukul 14.00 WIB di halaman Masjid Syuhada. Dari hasil olah TKP, Polda DIY menyimpulkan, bom rakitan ini merupakan model bom yang dilontarkan.

3. Teror Gereja Santa Anna – Kalimalang, Jakarta (2011)
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia

Pada 2001, aksi terorisme terjadi di dalam gereja di Kalimalang, Jakarta Timur. Saat pastor memberikan khotbah kepada jemaah, bom meledak di dalam ruangan ibadah. Akibat hal ini sekitar 5 orang meninggal dunia. Kejadian yang berlangsung pada pukul 07.00 ini juga bersamaan dengan bom yang meledak di halaman parkir Gereja Huria Kristen Batak Protestan di Jatiwaringin, Bekasi.

4. Bom bunuh diri di Masjid Az-Zikra – Mapolresta Cirebon (2011)
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia

Meski berada di dalam penjagaan cukup ketat, pelaku peledakan bom bunuh diri masih bisa masuk ke Mapolresta Cirebon pada 15 April 2011. Dengan bom di tubuhnya, dia berjalan menuju kawasan orang yang sedang salat Jumat. Saat semua orang sedang menjalankan ibadah dengan khusyuk, bom tiba-tiba meledak. Akibat hal ini, satu orang tewas (pelaku) dan 25 lainnya luka-luka termasuk Kapolresta Cirebon.

5. Bom di GBIS Kepunton, Solo (2011)
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia

Bom Solo 2011 adalah peristiwa ledakan bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah yang terjadi pada 25 September 2011 pukul 10.55 WIB. Peristiwa ini mengakibatkan 28 orang terluka dan seorang tewas yang diidentifikasi sebagai pelaku bom bunuh diri. Pelaku pengeboman tersebut diidentifikasi sebagai Ahmad Yosefa Hayat alias Ahmad Abu Daud. Bom ini dibawa pelaku dalam jaket yang dikenakan dan diledakan dengan menggunakan saklar yang diketemukan di tempat kejadian.

6. Teror bom di Vihara Ekayana, Jakarta Barat (2013)
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia

Sebuah ledakan yang diduga bom mengguncang Vihara Ekayana Jl. Mangga II/8 Rt. 08/08 Kelurahan Duri Kepa Kebin Jeruk, Jakarta Barat, Minggu 4 Agustus 2013 menyebabkan 3 orang terluka. Mabes Polri menyebut pelaku peledakan tersebut adalah kelompok teroris.

7. Teror bom di Gereja Stasi Santo Yosep Medan (2016)
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia

Aksi teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan yang terjadi Minggu 27 Agustus 2016, terjadi saat pastor Albert S Pandingan hendak menyampaikan khotbah. Pelaku berinisial IAH yang membawa ransel mendekati pastor. Menurut saksi mata, selain membawa ransel, ia membawa senjata tajam. Saat mendekati pastor, tas yang dibawa pelaku mengeluarkan api dan mambakar tubuh pelaku sendiri. Pastor berhasil menyelamatkan diri, sedangkan jemaat gereja segera menghubungi petugas Kepolisian yang datang tak lama kemudian.

8. Teror bom Gereja Immanuel – Palu, Sulawesi Tengah (2016)
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia

Peledakan Geraja Immanuel terjadi pada 12 Desember 2016. Saat jemaah gereja melakukan ibadah di dalam ruangan, seorang pengendara motor melemparkan bungkusan mencurigakan. Dalam 30 detik saja, bungkusan itu langsung meledak dan menyebabkan seorang satpam yang berjaga di sana mengalami pendarahan hebat pada kepala. Teror bom yang dialami warga Palu ini menyebabkan keresahan cukup parah. Terlebih lagi, peristiwa juga dibarengi penembakan misterius.

9. Teror Gereja Oikumene – Samarinda, Kalimantan Timur (2017)
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia

Sebuah gereja bernama Oikumene di Samarinda, Kalimantan Timur didatangi oleh pria yang tidak dikenal pada 25 September 2017 pukul 10.30 WITa dengan membawa bom molotov. Benda yang bisa meledak dan sangat berbahaya itu dilemparkan di depan masjid saat anak-anak sedang bermain di depannya. Akibat hal ini, lima anak mengalami luka bakar cukup parah dan harus dilarikan ke rumah sakit setempat.

10. Teror di Gereja Santa Lidwina, Sleman DIY (2018)
Rentetan Aksi Terorisme terhadap Rumah Ibadah di Indonesia

Suliyono,23, dengan membawa pedang, meneror sekitar 200 jemaat Misa di Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, DIY, Minggu 11 Februari 2018. Dia melukai empat orang, mulai dari jemaat, pastor, hingga aparat kepolisian. Menteri Koordinator bidang Politik
Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan, Suliono, pelaku penyerangan di Gereja Santa Lidwina Bedog, Yogyakarta, adalah bagian dari jaringan teroris.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3552 seconds (0.1#10.140)