Cerita Warga Soal Penangkapan Terduga Teroris di Tambun
A
A
A
BEKASI - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap lima terduga teroris di Jalan Stasiun Tambun, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/5/2018) dinihari.
Kelimanya ditangkap karena diduga akan melakukan penyerangan ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Para terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulan (JAD) Jawa Barat itu di antaranya AM, HG, RA, RTL dan JG.
Sedangkan, tersangka RA dan JG sempat melakukan perlawanan dengan merebut senjata dan berusaha melukai petugas. Akibatnya, RA tewas mengenaskan dan JG masih dirawat di RS Bhayangkara.
Informasi yang berhasil dihimpun, jaringan ini terungkap berawal dari informan bahwa akan ada sekelompok orang yang akan menuju Mako Brimob. Dari informasi itu, anggota Densus 88 langsung ke lokasi mengamankan para terduga dan membawanya ke Mabes Polri.
Dari tangan para terduga, petugas mengamankan barang bukti berupa sangkur, belati, amunisi kaliber 9 mm sebanyak 25 butir, paku tembak sebanyak 25 buah, ketapel 2 buah, busur besi 3 buah, peluru gotri 69 butir, golok 2 buah, peluru senapa angin sebanyak 48 butir.
Sementara di lokasi kejadian, terdapat bercak darah dari terduga teroris tersebut. Ada titik dua bercak darah, keduanya berada dekat dengan toko elektronik dan furnitur. Dari keterangan pegemudi ojek yang biasa mangkal di dekat lokasi, bercak darah itu milik terduga teroris yang di tembak di lokasi.
"Iya informasi itu darah bekas penangkapan terduga teroris. Pas pagi setelah kejadian enggak ada yang tahu kalau itu darah, warga yang jalan juga cuek aja," kata Samaun, 54, warga sekitar. Menurutnya, warga tidak mengetahui hal tersebut, dan menutupnya dengan pasir.
Warga lainya Ade menceritakan, penangkapan itu dilakukan oleh polisi berpakaian preman dengan jumlah 29 orang. Bahkan, saat melakukan pemantauan petugas diperkirakan menyebat di lima titik."Mereka nyebar sebelum menangkap," katanya.
Kelimanya ditangkap karena diduga akan melakukan penyerangan ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Para terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulan (JAD) Jawa Barat itu di antaranya AM, HG, RA, RTL dan JG.
Sedangkan, tersangka RA dan JG sempat melakukan perlawanan dengan merebut senjata dan berusaha melukai petugas. Akibatnya, RA tewas mengenaskan dan JG masih dirawat di RS Bhayangkara.
Informasi yang berhasil dihimpun, jaringan ini terungkap berawal dari informan bahwa akan ada sekelompok orang yang akan menuju Mako Brimob. Dari informasi itu, anggota Densus 88 langsung ke lokasi mengamankan para terduga dan membawanya ke Mabes Polri.
Dari tangan para terduga, petugas mengamankan barang bukti berupa sangkur, belati, amunisi kaliber 9 mm sebanyak 25 butir, paku tembak sebanyak 25 buah, ketapel 2 buah, busur besi 3 buah, peluru gotri 69 butir, golok 2 buah, peluru senapa angin sebanyak 48 butir.
Sementara di lokasi kejadian, terdapat bercak darah dari terduga teroris tersebut. Ada titik dua bercak darah, keduanya berada dekat dengan toko elektronik dan furnitur. Dari keterangan pegemudi ojek yang biasa mangkal di dekat lokasi, bercak darah itu milik terduga teroris yang di tembak di lokasi.
"Iya informasi itu darah bekas penangkapan terduga teroris. Pas pagi setelah kejadian enggak ada yang tahu kalau itu darah, warga yang jalan juga cuek aja," kata Samaun, 54, warga sekitar. Menurutnya, warga tidak mengetahui hal tersebut, dan menutupnya dengan pasir.
Warga lainya Ade menceritakan, penangkapan itu dilakukan oleh polisi berpakaian preman dengan jumlah 29 orang. Bahkan, saat melakukan pemantauan petugas diperkirakan menyebat di lima titik."Mereka nyebar sebelum menangkap," katanya.
(dam)