Elektabilitas Partai Perindo Makin Kokoh
A
A
A
JAKARTA - Tingkat elektabilitas Partai Persatuan Indonesia (Perindo) kian kokoh. Dalam survei terbaru yang dilakukan Indonesia Network Election Survei (INES), tingkat keterpilihan partai besutan Hary Tanoesoedibjo (HT) tersebut mampu masuk lima besar parpol yang bakal dipilih konstituen dalam Pemilu 2019. Dari survei yang dilaksanakan pada 12-28 April 2018 ini, salah satu hasilnya adalah Partai Perindo masuk 5 besar partai politik yang dipilih masyarakat. Partai besutan HT itu mendapatkan suara 5,80%.
"Kami ajukan beberapa pertanyaan, salah satunya tentang partai apa saja yang akan dipilih," kata peneliti INES Basynursyah dalam jumpa pers di Amazing Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (6/5/2018).
Dalam survei tersebut, Partai Gerindra mendapatkan 26,20%, PDIP 14,30 %, Golkar, 8,20%, PKS 7,10%, Perindo 5,80%, PKB 5,70%, PAN 5,30%. Lalu Demokrat 4,60%, PPP 3,10%, NasDem 3,10%, Hanura 2,30%, PBB 2,10%, PKPI 0,90%, Berkarya 0,70%, Garuda 0,40%, dan PSI 0,10%. Adapun masyarakat yang tidak menjawab sebanyak 10,10%.
Survei ini dilakukan di 33 Provinsi Indonesia dengan melibatkan 2.180 responden yang disebar di 408 kabupaten/kota. Adapun margin of error survei ini sekira 2,1% dengan tingkat kepercayaan 95%. Adapun metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling atau teknik pengambilan riset secara acak yang dilaksanakan secara wawancara langsung ke masyarakat.
Jajak pendapat mengenai elektabilitas Perindo oleh INES ini meneguhkan hasil jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei sebelumnya. Jajak pendapat Indikator Politik menyebutkan elektabilitas Perindo mampu mengalahkan beberapa partai peserta Pemilu 2014, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), NasDem, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Partai besutan HT itu berada di peringkat keenam dengan angka 4,6% dukungan dari responden meninggalkan PKS dengan 4,0%, PPP 3,5%, NasDem 2,7%, dan PAN 1,9%. Sementara itu posisi tertinggi yang dipilih responden adalah PDIP 27,7%, Gerindra 11,4%, Golkar 8,0% , Demokrat 6,6%, dan PKB 5,8%.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, selain mengungguli partai peserta Pemilu 2014, Partai Perindo juga punya angka yang mampu melewati parliamentary threshold sangat tinggi bila dibandingkan dengan partai baru lain. "Ini partai baru (Partai Perindo) yang aman melewati parliamentary threshold bila dibandingkan dengan partai lain," kata Burhanuddin saat melakukan hasil rilis survei di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).
Fenomena meningkatnya elektabilitas Perindo ini juga ditangkap dalam jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei Median. Direktur Riset Median, Sudarto, mengatakan, hasil survei partai politik yang dilakukan pihaknya dalam kurun 24 Maret hingga 4 April 2018 menunjukkan Perindo merupakan partai baru dengan tingkat elektabilitas tertinggi. Bahkan Perindo mampu menyalip beberapa partai lama pemilik kursi di parlemen.
Dalam survei tersebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih elektabilitas tertinggi dengan persentase 21,1%. Peringkat kedua Gerindra dengan 15,0%, menggeser Golkar yang elektabilitasnya hanya 9,3%. Di peringkat keempat ada PKB 8,5%, disusul Partai Demokrat 8,1% dan PPP 3,6%.
Perindo yang baru tiga tahun didirikan HT bertengger di peringkat ketujuh sebagai parpol dengan elektabilitas tertinggi. Tingkat elektabilitas Perindo 3,3%. Angka ini berada di atas parpol baru lainnya, bahkan menyalip parpol-parpol yang sudah eksis sebelumnya seperti PKS, NasDem, PAN, dan Hanura. "PKS 2,9%, NasDem 2,9%, PAN 2,0%, Berkarya 0,9%, Partai Hanura 0,7%, PBB 0,6%, Garuda 0,4%, PSI 0,1%," kata Sudarto saat memaparkan hasil surveinya di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).
Dengan elektabilitasnya yang mampu menyalip parpol lama dan jauh meninggalkan parpol baru, Perindo diyakini bisa berbicara banyak di Pemilu 2019. "Perindo memiliki elektabilitas 3,3%, sedangkan parpol baru seperti Berkarya 0,9%, Garuda 0,4%, PSI 0,1%, sangat jauh perbandingannya," ujarnya.
Sementara itu Ketua Bidang Media dan Komunikasi Massa Perindo Arya Sinulingga mengaku gembira dengan hasil jajak pendapat dari berbagai lembaga survei yang menunjukkan peningkatan elektabilitas Perindo menjelang Pemilu 2019. Peningkatan elektabilitas yang ditangkap dalam jajak pendapat lebih dari tiga lembaga survei berbeda itu menunjukkan adanya konsistensi pergerakan tingkat keterpilihan Perindo.
"Perindo nilainya sekitar 4-6% saat ini, kan pemilu masih lama. Tapi dari 4% ke 6% ini dia bergerak semua. Ini yang terjadi. Baik lembaga survei mana pun yang melakukan survei itu juga mirip ada kekonsistenannya saja," katanya saat menghadiri rilis hasil survei INES di Amazing Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (6/5/2018).
Dengan adanya tren peningkatan itu, Arya menuturkan, menjadi bukti hasil kerja-kerja politik yang dilakukan internal partai besutan HT itu. Oleh karenanya dia menyatakan saat ini secara eksternal Perindo terus bergerak demi meraih simpati masyarakat. "Perindo sendiri sih artinya ada kerja-kerja di bawah yang terjadi, makanya seperti itu (elektabilitas meningkat)," ucap Arya.
Kendati demikian, lanjut Arya, Perindo tidak akan terbuai dengan hasil jajak pendapat lembaga-lembaga survei tersebut. Menurutnya Perindo akan terus menggerakkan mesin politik untuk meraih simpati calon pemilih. Kader Perindo bakal meningkatkan penyapaan terhadap calon pemilih melalui berbagai program seperti pendampingan UMKM hingga kegiatan sosial lainnya. "Iya kalau mesinnya tak bergerak tak mungkin bisa naik," imbuh Arya.
(amm)"Kami ajukan beberapa pertanyaan, salah satunya tentang partai apa saja yang akan dipilih," kata peneliti INES Basynursyah dalam jumpa pers di Amazing Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (6/5/2018).
Dalam survei tersebut, Partai Gerindra mendapatkan 26,20%, PDIP 14,30 %, Golkar, 8,20%, PKS 7,10%, Perindo 5,80%, PKB 5,70%, PAN 5,30%. Lalu Demokrat 4,60%, PPP 3,10%, NasDem 3,10%, Hanura 2,30%, PBB 2,10%, PKPI 0,90%, Berkarya 0,70%, Garuda 0,40%, dan PSI 0,10%. Adapun masyarakat yang tidak menjawab sebanyak 10,10%.
Survei ini dilakukan di 33 Provinsi Indonesia dengan melibatkan 2.180 responden yang disebar di 408 kabupaten/kota. Adapun margin of error survei ini sekira 2,1% dengan tingkat kepercayaan 95%. Adapun metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling atau teknik pengambilan riset secara acak yang dilaksanakan secara wawancara langsung ke masyarakat.
Jajak pendapat mengenai elektabilitas Perindo oleh INES ini meneguhkan hasil jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei sebelumnya. Jajak pendapat Indikator Politik menyebutkan elektabilitas Perindo mampu mengalahkan beberapa partai peserta Pemilu 2014, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), NasDem, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Partai besutan HT itu berada di peringkat keenam dengan angka 4,6% dukungan dari responden meninggalkan PKS dengan 4,0%, PPP 3,5%, NasDem 2,7%, dan PAN 1,9%. Sementara itu posisi tertinggi yang dipilih responden adalah PDIP 27,7%, Gerindra 11,4%, Golkar 8,0% , Demokrat 6,6%, dan PKB 5,8%.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, selain mengungguli partai peserta Pemilu 2014, Partai Perindo juga punya angka yang mampu melewati parliamentary threshold sangat tinggi bila dibandingkan dengan partai baru lain. "Ini partai baru (Partai Perindo) yang aman melewati parliamentary threshold bila dibandingkan dengan partai lain," kata Burhanuddin saat melakukan hasil rilis survei di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).
Fenomena meningkatnya elektabilitas Perindo ini juga ditangkap dalam jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei Median. Direktur Riset Median, Sudarto, mengatakan, hasil survei partai politik yang dilakukan pihaknya dalam kurun 24 Maret hingga 4 April 2018 menunjukkan Perindo merupakan partai baru dengan tingkat elektabilitas tertinggi. Bahkan Perindo mampu menyalip beberapa partai lama pemilik kursi di parlemen.
Dalam survei tersebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih elektabilitas tertinggi dengan persentase 21,1%. Peringkat kedua Gerindra dengan 15,0%, menggeser Golkar yang elektabilitasnya hanya 9,3%. Di peringkat keempat ada PKB 8,5%, disusul Partai Demokrat 8,1% dan PPP 3,6%.
Perindo yang baru tiga tahun didirikan HT bertengger di peringkat ketujuh sebagai parpol dengan elektabilitas tertinggi. Tingkat elektabilitas Perindo 3,3%. Angka ini berada di atas parpol baru lainnya, bahkan menyalip parpol-parpol yang sudah eksis sebelumnya seperti PKS, NasDem, PAN, dan Hanura. "PKS 2,9%, NasDem 2,9%, PAN 2,0%, Berkarya 0,9%, Partai Hanura 0,7%, PBB 0,6%, Garuda 0,4%, PSI 0,1%," kata Sudarto saat memaparkan hasil surveinya di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).
Dengan elektabilitasnya yang mampu menyalip parpol lama dan jauh meninggalkan parpol baru, Perindo diyakini bisa berbicara banyak di Pemilu 2019. "Perindo memiliki elektabilitas 3,3%, sedangkan parpol baru seperti Berkarya 0,9%, Garuda 0,4%, PSI 0,1%, sangat jauh perbandingannya," ujarnya.
Sementara itu Ketua Bidang Media dan Komunikasi Massa Perindo Arya Sinulingga mengaku gembira dengan hasil jajak pendapat dari berbagai lembaga survei yang menunjukkan peningkatan elektabilitas Perindo menjelang Pemilu 2019. Peningkatan elektabilitas yang ditangkap dalam jajak pendapat lebih dari tiga lembaga survei berbeda itu menunjukkan adanya konsistensi pergerakan tingkat keterpilihan Perindo.
"Perindo nilainya sekitar 4-6% saat ini, kan pemilu masih lama. Tapi dari 4% ke 6% ini dia bergerak semua. Ini yang terjadi. Baik lembaga survei mana pun yang melakukan survei itu juga mirip ada kekonsistenannya saja," katanya saat menghadiri rilis hasil survei INES di Amazing Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (6/5/2018).
Dengan adanya tren peningkatan itu, Arya menuturkan, menjadi bukti hasil kerja-kerja politik yang dilakukan internal partai besutan HT itu. Oleh karenanya dia menyatakan saat ini secara eksternal Perindo terus bergerak demi meraih simpati masyarakat. "Perindo sendiri sih artinya ada kerja-kerja di bawah yang terjadi, makanya seperti itu (elektabilitas meningkat)," ucap Arya.
Kendati demikian, lanjut Arya, Perindo tidak akan terbuai dengan hasil jajak pendapat lembaga-lembaga survei tersebut. Menurutnya Perindo akan terus menggerakkan mesin politik untuk meraih simpati calon pemilih. Kader Perindo bakal meningkatkan penyapaan terhadap calon pemilih melalui berbagai program seperti pendampingan UMKM hingga kegiatan sosial lainnya. "Iya kalau mesinnya tak bergerak tak mungkin bisa naik," imbuh Arya.