Soal Rekaman, DPR Akan Minta Klarifikasi Rini Soemarno dan Dirut PLN
A
A
A
JAKARTA - Komisi VI DPR akan mengundang Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir untuk dimintai klarifikasi soal rekaman percakapan yang beredar di media sosial. Kini percakapan tersebut tengah menjadi polemik di masyarakat.
"Usai masa reses, Komisi VI akan jadwalkan memanggil Menteri BUMN dan Dirut PLN," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Dito Ganinduto saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (5/5/2018).
Politikus Golkar ini mengatakan, DPR perlu meminta penjelasan dari Menteri BUMN dan Dirut PLN agar tidak terjadi kegaduhan di tengah masyarakat.
"Penjelasan dan klarifikasi ini diperlukan, agar transkrip percakapan itu tidak menimbulkan tafsir simpang-siur dan meresahkan masyarakat," kata Dito.
Dito mengaku paham, percakapan yang dilakukan oleh Rini dan Sofyan tersebut soal bisnis antara PT PLN, PT Pertamina, dan investor. Namun demikian, bila bocornya percakapan ke publik tersebut tidak diklarifikasi dapat menjadi polemik berkepanjangan.
Dito pun mengimbau agar masyarakat tidak menghakimi Menteri BUMN Rini Soemarno maupun Dirut PLN Sofyan Basir secara sepihak. "Jika telah diklarifikasi maka Polemik ini sudah selesai, tidak perlu dipersoalkan lagi," kata Dito.
(pur)
"Usai masa reses, Komisi VI akan jadwalkan memanggil Menteri BUMN dan Dirut PLN," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Dito Ganinduto saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (5/5/2018).
Politikus Golkar ini mengatakan, DPR perlu meminta penjelasan dari Menteri BUMN dan Dirut PLN agar tidak terjadi kegaduhan di tengah masyarakat.
"Penjelasan dan klarifikasi ini diperlukan, agar transkrip percakapan itu tidak menimbulkan tafsir simpang-siur dan meresahkan masyarakat," kata Dito.
Dito mengaku paham, percakapan yang dilakukan oleh Rini dan Sofyan tersebut soal bisnis antara PT PLN, PT Pertamina, dan investor. Namun demikian, bila bocornya percakapan ke publik tersebut tidak diklarifikasi dapat menjadi polemik berkepanjangan.
Dito pun mengimbau agar masyarakat tidak menghakimi Menteri BUMN Rini Soemarno maupun Dirut PLN Sofyan Basir secara sepihak. "Jika telah diklarifikasi maka Polemik ini sudah selesai, tidak perlu dipersoalkan lagi," kata Dito.
(pur)