Jelang Pilpres 2019, BNPT Cium Gerakan Terorisme di Banten

Kamis, 26 April 2018 - 03:06 WIB
Jelang Pilpres 2019, BNPT Cium Gerakan Terorisme di Banten
Jelang Pilpres 2019, BNPT Cium Gerakan Terorisme di Banten
A A A
TANGERANG - Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius menyatakan, aksi terorisme merupakan ancaman nyata di Indonesia dan butuh penanganan yang serius. Apalagi, menjelang Pilpres 2019.

Banyak aksi-aksi terorisme yang dilancarkan menjelang pilpres ini. Di Provinsi Banten misalnya, pihaknya menemukan adanya sejumlah gerakan terorisme.

Meski demikian, dia tidak membeberkan wilayah-wilayah mana saja yang mulai terdeteksi gerakan-gerakan tersebut. Saat ini, pihaknya terus memonitoring.

"Untuk melakukan pemetaan kepada masing-masing wilayah kita tidak bisa. Tapi kita tetap monitoring. Ada beberapa, yang jelas kita monitor semua," ujar Suhardi kepada KORAN SINDO, Rabu (25/4/2018).

Menurutnya, gerakan teroris bergerak di bawah tanah. Penggerebekan pabrik senpi ilegal di wilayah Gondrong, Cipondoh, beberapa waktu lalu misalnya, dia melihat senpi itu bisa saja bagian dari terorisme.

Namun, pihaknya masih belum mendapat konfirmasi lebih pasti tentang kaitan gerakan terorisme dengan pabrik senpi di Cipondoh. Semua masih ditangani polisi.

"Berikan kesempatan kepada polisi dulu. Baru nanti kita. Kita tidak bisa langsung bilang itu mengarah ke terorisme. Tapi yang pasti, mereka terus bergerak untuk mendapatkan suplai senjata," jelasnya.

Selain melalui pabrik rumahan, gerakan terorisme juga memiliki banyak cara untuk mendapat pasokan senjata. Baik dari swadaya dalam negeri, hingga luar negeri.

"Ya, macam-macam. Dulu penyelundupan senjata dari Filipina. Usaha mereka sudah ada. Di mana saja bisa terjadi. Apalagi rentang pantai kita sangat panjang sekali. Makanya dibutuhkan kontrol," paparnya.

Kontroling yang paling efektif, menurutnya harus dilakukan dengan melibatkan semua intansi. Sehingga, upaya kelompok terorisme dalam mendapatkan pasokan senjata bisa dicegah sejak dini.

"Tidak mungkin melakukan monitoring sendiri. Penyelundupan senjata itu bisa lewat mana saja. Termasuk laut. Potensi itu sangat besar. Bukan hanya senjata saja, tetapi juga narkotika," ungkapnya.

Yang tidak mengkhawatirkan, serangan terorisme dalam dunia maya atau jejaring sosial, melalui penyebaran konten-konten radikal dengan sasaran anak muda. "Berdasarkan fakta, kita buruh konter isu lebih. Makanya, kita rekrut generasi muda. Tugasnya, menyebarkan konten-konten damai dengan bahasa mereka agar mudah dimengerti kalangan mereka," jelasnya.

Untuk masuk ke kalangan remaja, dia berharap, pesan damai yang disampaikan bisa lebih tepat sasaran dan mengena. Terutama di kalangan anak muda.

"Dengan begitu, para anak muda tidak bisa kena lagi, karena mereka sudah dipagari. Di sini, mereka juga diajarkan sharing, dan memiliki kemampuan untuk memprediksi gerakan-gerakan terorisme," katanya.

Sedikitnya, ada 600 anak muda yang telah dijadikan duta damai dunia maya pencegahan lunak terorisme di Banten. Melalui duta damai ini, pihaknya berharap ada gerakan tangkal aksi terorisme.

"Di duta damai ini, kita juga punya dua program. Pertama, orang-orang yang pernah terkena virus radikal, siapa saja, baik teroris dan keluarganya, jangan dimarjinalkan di masyarakat," paparnya.

Menurutnya, para teroris itu punya hak yang sama dengan masyarakat lainnya. Terlebih, mereka juga telah menjalani hukuman berat atas perbuatannya.

"Banyak saudara kita yang sudah divonis. Beri mereka kesempatan untuk kembali lagi ke masyarakat. Kalau dia sudah baik, tapi dukungan dari masyarakat tidak ada, mereka akan hopeless," sambungnya.

Program kedua adalah, mereka yang akan menjadi sasaran dari aksi terorisme. Kelompok ini, belum terkena. Tetapi harus dijaga, jangan sampai terjerumus.

"Di sinilah pentingnya duta damai dunia maya pencegahan lunak terorisme ini. Sehingga, kemungkinan terjadinya aksi-aksi terorisme dan penyebaran paham radikalnya bisa dicegah," pungkasnya.

Sementara itu, Kikan, Duta Damai BNPT mengatakan, sebagai musisi yang mewakili kalangan muda, dirinya mengaku tertarik menjadi duta, karena ingin melawan paham radikal dan terorisme.

"Anak muda kerap dijadikan sasaran dari paham radikalisme dan aksi-aksi terorisme. Duta damai BNPT ini berfungsi untuk memutus mata rantai itu," jelasnya.

Melalui konten damai dan bahasa milenial yang disampaikan di jejaring sosial, Kikan berharap generasi muda Indonesia dan di Banten khususnya dapat terhindar dari doktrin radikalisme dan terorisme.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6451 seconds (0.1#10.140)