Sekjen PAN Khawatir Puisi Sukmawati Munculkan Kasus Ahok Jilid II

Rabu, 04 April 2018 - 09:03 WIB
Sekjen PAN Khawatir...
Sekjen PAN Khawatir Puisi Sukmawati Munculkan Kasus Ahok Jilid II
A A A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno berharap, Sukmawati Soekarnoputri segera minta maaf kepada umat Islam atas puisi berjudul Ibu Indonesia.

"Kalau masalah ini tidak segera selesai, saya khawatir akan muncul kasus Ahok part two karena ucapannya menyakiti hati umat Islam di Indonesia," kata Eddy dalam siaran pers, Rabu (4/4/2018).

Diketahui, dalam acara '29 Tahun Anne Avantie Berkarya' di Indonesia Fashion Week 2018, Sukmawati membaca puisi yang menuai reaksi keras dari umat Islam.

Eddy melihat puisi Sukmawati tidak tepat dalam membuat analogi antara hijab dan sarikonde. "Menyatakan suara kidung lebih merdu daripada suara azan, merupakan kata kata yang sangat menyinggung umat Islam," ucap Eddy.

(Baca juga: PPP Sebut Sukmawati Keluar Batas dari Spirit Bung Karno)

Ditambahkan, azan adalah panggilan suci dan tidak layak dibandingkan dengan karya seni apapun. "Mestinya menurut Eddy, Sukmawati mengerti batas-batas kepatutan dan menghormati simbol agama Islam, meski dalam pusinya itu dia menyatakan ‘saya tidak mengerti syariat Islam," tukas Eddy Soeparno.

Eddy khawatir kasus ini akan memicu sentimen negatif umat Islam yang bisa mengakibatkan gesekan keras sebagaimana kasus Ahok dalam Pilgub DKI 2017. "Apalagi sekarang tahun politik, isu apapun rawan dipolitisasi," tambah Eddy.

Kepada umat Islam Eddy meminta untuk tetap menjaga emosi dan tidak terpancing untuk melakukan hal-hal di luar ketentuan hukum yang berlaku.

"Kita pasti marah jika ada orang yang menghina kepercayaan kita, tapi hendaklah tetap bisa menjaga diri dari perbuatan anarkis," katanya.

Berikut puisi Sukmawati,

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan adzan-Mu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1529 seconds (0.1#10.140)