Neno Warisman Nilai Sukmawati Tak Paham Ajaran Islam
A
A
A
JAKARTA - Aktivis muslimah Neno Warisman memberikan penilaian terhdap puisi Sukmawati Soekarnoputri yang memancing protes banyak pihak.
Neno menilai isi puisi tersebut menggambarkan putri Presiden pertama Indonesia, Soekarno itu belum memahami dan menjiwai nilai-nilai Islam.
Dia mengatakan jika Sukmawati sudah memahami ajaran Islam, seharusnya tidak menulis puisi seperti itu.
"Saya kira perlu seseorang agar Ibu Sukma bisa kenal lebih baik tentang Islam," ujar Neno kepada wartawan, Selasa (3/4/2018). (Baca juga: Bela Sukmawati, Guruh Nilai Puisi Sukmawati Tak Menyinggung SARA )
Dia mengatakan, mungkin Sukma belum mengenal dan merasakan nikmat berhijab.
"Mungkin saja beliau belum kenal atau belajar tentang keindahan hijab, orang berhijab dan dampak jiwanya," tuturnya.
Puisi Sukmawati berjudul Ibu Indonesia menuai kecaman banyak pihak. Puisi yang dibacakan saat acara Indonesian Fashion Week: Menyambut 29 Tahun Karya Anne Avantie di Jakarta, Kamis 29 Maret 2018 malam itu menyinggung soal cadar dan adzan.
Berikut isi puisi Sukmawati:
Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan adzan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.
Neno menilai isi puisi tersebut menggambarkan putri Presiden pertama Indonesia, Soekarno itu belum memahami dan menjiwai nilai-nilai Islam.
Dia mengatakan jika Sukmawati sudah memahami ajaran Islam, seharusnya tidak menulis puisi seperti itu.
"Saya kira perlu seseorang agar Ibu Sukma bisa kenal lebih baik tentang Islam," ujar Neno kepada wartawan, Selasa (3/4/2018). (Baca juga: Bela Sukmawati, Guruh Nilai Puisi Sukmawati Tak Menyinggung SARA )
Dia mengatakan, mungkin Sukma belum mengenal dan merasakan nikmat berhijab.
"Mungkin saja beliau belum kenal atau belajar tentang keindahan hijab, orang berhijab dan dampak jiwanya," tuturnya.
Puisi Sukmawati berjudul Ibu Indonesia menuai kecaman banyak pihak. Puisi yang dibacakan saat acara Indonesian Fashion Week: Menyambut 29 Tahun Karya Anne Avantie di Jakarta, Kamis 29 Maret 2018 malam itu menyinggung soal cadar dan adzan.
Berikut isi puisi Sukmawati:
Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan adzan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.
(dam)