Arteria Dahlan Usul Bentuk Pansus Travel Umrah Bermasalah
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan mewacanakan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk menangani kasus travel umrah bermasalah.
Menurut dia, perlu langkah tegas untuk menyelesaikan persoalan ini. "Kalau pansus akan bisa lebih jelas pengungkapannya karena melibatkan banyak pihak dan banyak ahli. Saya pribadi akan usulkan dibentuk pansus penipuan travel umrah," ujar Arteria Dahlan dalam Rapat Dengar Pendapat Fraksi PDIP dengan para jamaah umrah First Travel di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Hal itu diungkapkan Arteria menjawab pernyataan Kuasa Hukum Korban First Travel Riesqi Rahmadiansyah yang mengusulkan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus travel umrah bermasalah.
Arteria mengungkapkan sebenarnya DPR sudah seringkali mempertanyakan penuntasan kasus itu kepada Kemenag. (Baca juga: Rommy Desak Arteria Dahlan Minta Maaf Soal Umpatan Kasar ke Kemenag )
Dia tidak sepakat dengan Kemenag yang menyalahkan calon jamaah karena membeli paket umrah murah dari beberapa travel bermasalah, seperti First Travel. Sebab, menurut dia, wajar bila konsumen mencari produk yang lebih murah.
Namun, dirinya heran mengapa Kemenag sebagai pengawas justru memberi izin travel umrah yang kini bermasalah. "Kami memberi ruang kepada Kemenag, masih mengimbau. Tapi apa yang terjadi First Travel masih jalan dan asetnya hilang. Kejadian lagi travel lain hingga kini, Abu Tours. Ini yang harus jadi perhatian. Karena itu kita usulkan kalau perlu dibentuk Pansus Penipuan Travel nakal," katanya.
Menurut dia, perlu langkah tegas untuk menyelesaikan persoalan ini. "Kalau pansus akan bisa lebih jelas pengungkapannya karena melibatkan banyak pihak dan banyak ahli. Saya pribadi akan usulkan dibentuk pansus penipuan travel umrah," ujar Arteria Dahlan dalam Rapat Dengar Pendapat Fraksi PDIP dengan para jamaah umrah First Travel di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Hal itu diungkapkan Arteria menjawab pernyataan Kuasa Hukum Korban First Travel Riesqi Rahmadiansyah yang mengusulkan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus travel umrah bermasalah.
Arteria mengungkapkan sebenarnya DPR sudah seringkali mempertanyakan penuntasan kasus itu kepada Kemenag. (Baca juga: Rommy Desak Arteria Dahlan Minta Maaf Soal Umpatan Kasar ke Kemenag )
Dia tidak sepakat dengan Kemenag yang menyalahkan calon jamaah karena membeli paket umrah murah dari beberapa travel bermasalah, seperti First Travel. Sebab, menurut dia, wajar bila konsumen mencari produk yang lebih murah.
Namun, dirinya heran mengapa Kemenag sebagai pengawas justru memberi izin travel umrah yang kini bermasalah. "Kami memberi ruang kepada Kemenag, masih mengimbau. Tapi apa yang terjadi First Travel masih jalan dan asetnya hilang. Kejadian lagi travel lain hingga kini, Abu Tours. Ini yang harus jadi perhatian. Karena itu kita usulkan kalau perlu dibentuk Pansus Penipuan Travel nakal," katanya.
(dam)