Kritik Arteria Dinilai Bentuk Kemarahan karena Umat Islam Ditipu

Jum'at, 30 Maret 2018 - 10:54 WIB
Kritik Arteria Dinilai Bentuk Kemarahan karena Umat Islam Ditipu
Kritik Arteria Dinilai Bentuk Kemarahan karena Umat Islam Ditipu
A A A
JAKARTA - Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Husny Mubarok Amir menyoroti polemik mengenai kritik keras Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan kepada Kementerian Agama terkait banyaknya jamaah yang menjadi korban travel umrah.

Menurut dia, polemik itu jangan mengaburkan substansi kritik yang memang diperlukan agar pihak-pihak yang harusnya bertanggung jawab tidak lepas tangan atas banyaknya jamaah yang menjadi korban travel umrah.

"Terlepas bahwa kritik dengan bahasa kasar itu kurang etis, dan soal itu pun Arteria sudah minta maaf, tetapi perlu dipahami juga bahwa itu mungkin puncak dari kemarahan karena sudah sering menerima keluhan jamaah. Memang wajar marah ketika melihat dana Umat Islam yang niatnya untuk beribadah umrah justru dirampok dan diselewengkan," kata Husny, Jumat (30/3/2018).

Menurut dia, sebaiknya kemarahan Arteria itu harus dilihat sebagai upaya memacu agar siapa pun yang menipu umat Islam yang memiliki kehendak suci untuk umrah dihukum seberat-beratnya.

"Kalau kemudian justru ramai-ramai menghakimi Arteria Dahlan yang mengkritik ketidakberesan itu, Arteria menyampaikan kemarahan atas terjadinya penipuan terhadap umat Islam,maka jamaah yang sudah jadi korban ibarat jatuh tertimpa tangga karena justru ketika ada anggota DPR yang membelanya justru dihakimi dengan alasan karena menggunakan bahasa tidak etis," tutur Koordinator Forum Silatutahmi Takmir Masjid Jakarta ini.

Menurut dia, kritik Arteria menjadi momentum untuk membongkar permasalahan. "Kita ambil hikmahnya untuk berbenah agar ke depan tidak ada lagi jamaah, Umat Islam, yang menjadi korban. Kasihan para jamaah yang niatnya beribadah justru ditipu," katanya.

Seperti diketahui, ujaran kasar Arteria saat rapat dengar pendapat dengan Kejaksaan Agung yang membahas tentang penipuan jamaah umrah, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 28 Maret 2018.

Dia menyebut Kemenag bangsat. Pernyataan itu diungkapkannya karena kesal dengan kinerja Kemenag dalam menangani kegiatan umrah.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8564 seconds (0.1#10.140)