Gelar Rapat Tahunan, Induk Koperasi AU Targetkan Rp10 Miliar
Rabu, 28 Maret 2018 - 15:15 WIB

Gelar Rapat Tahunan, Induk Koperasi AU Targetkan Rp10 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau) menargetkan laba bersih pada 2018 sebesar Rp10 miliar.
Untuk mewujudkan target pendapatan tersebut, Inkopau berencana mengembangkan sejumlah bisnis.
"Tahun lalu kan Rp6,4 miliar. Target kami tahun ini bisa Rp10 miliar. Koperasi di jajaran kedinasan saya katakan masih banyak tergantung di aset tapi kita harus mengembangkan usaha-usaha baru," ujar Ketua Umum Inkopau Marsekal Pertama Wisnu Dewantoko saat menggelar Rapat Anggota Tahunan Inkopau Tahun Buku 2017 di Graha Bima Sakti, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (28/3/2018).
Wisnu optimistis target tersebut tercapai mengingat Inkopau akan mengembangkan sejumlah bisnis di luar pengelolaan aset seperti bisnis transportasi, pertambangan dan perdagangan umum termasuk jasa konstruksi.
"Banyak sekali yang kita coba, kita sedang menggandeng beberapa mitra baik dari usaha umum dan usaha jasa. Tapi kami harus mem-filter sebab tidak hanya mencari profit tapi juga meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Wisnu menyadari, Inkopau tidak bisa bergantung pada pengelolaan aset saja. Apalagi dengan adanya Peraturan Menteri Koperasi (Permenkop) dan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) yang baru.
"Kita tahu kalau dulu aset bisa dikerja samakan dengan pihak lain, dengan adanya aturan Permenkop dan Permenkeu yang baru maka semakin ketat. Kalau kami sangat tergantung pada aset maka koperasi itu bisa mengkhawatirkan. Kami harus beralih pada bisnis yang lain," tegasnya.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Yuyu Sutisna menyarankan, Inkopau harus meningkatkan kerja sama dengan gerakan koperasi dan badan usaha lainnya baik dalam permodalan, pemasaran maupun kualitas sumber daya manusia koperasi.
Mantan Pangkohanudnas ini juga meminta kepada Kementerian Koperasi dan UKM serta Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) untuk terus melakukan pembinaan kepada Inkopau. Hal ini sangat penting guna menghadapi tantangan ke depan yang semakin sulit.
"Dengan arahan tersebut Inkopau dapat mengantisipasi dan mengendalikan dinamika menjadi profit," tegasnya.
Deputi Keangotaan Kementerian Koperasi dan UKM Untung Tri Basuki mengakui, berdasarkan catatan keuangan Inkopau yang direkam, terlihat rasio likuiditas pada 2017 sebesar 249,5%. Rasio solvabilitas 135,2% dan rasio rentabilitas modal sendiri 8,6%.
"Nah ini mungkin mengkhawatirkan. Berdasarkan perhitungan rasio di atas maka kondisi keuangan Induk Koperasi Angkatan Udara perlu melakukan perbaikan dalam pengembangan usahanya," kata dia.
Untuk mewujudkan target pendapatan tersebut, Inkopau berencana mengembangkan sejumlah bisnis.
"Tahun lalu kan Rp6,4 miliar. Target kami tahun ini bisa Rp10 miliar. Koperasi di jajaran kedinasan saya katakan masih banyak tergantung di aset tapi kita harus mengembangkan usaha-usaha baru," ujar Ketua Umum Inkopau Marsekal Pertama Wisnu Dewantoko saat menggelar Rapat Anggota Tahunan Inkopau Tahun Buku 2017 di Graha Bima Sakti, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (28/3/2018).
Wisnu optimistis target tersebut tercapai mengingat Inkopau akan mengembangkan sejumlah bisnis di luar pengelolaan aset seperti bisnis transportasi, pertambangan dan perdagangan umum termasuk jasa konstruksi.
"Banyak sekali yang kita coba, kita sedang menggandeng beberapa mitra baik dari usaha umum dan usaha jasa. Tapi kami harus mem-filter sebab tidak hanya mencari profit tapi juga meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Wisnu menyadari, Inkopau tidak bisa bergantung pada pengelolaan aset saja. Apalagi dengan adanya Peraturan Menteri Koperasi (Permenkop) dan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) yang baru.
"Kita tahu kalau dulu aset bisa dikerja samakan dengan pihak lain, dengan adanya aturan Permenkop dan Permenkeu yang baru maka semakin ketat. Kalau kami sangat tergantung pada aset maka koperasi itu bisa mengkhawatirkan. Kami harus beralih pada bisnis yang lain," tegasnya.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Yuyu Sutisna menyarankan, Inkopau harus meningkatkan kerja sama dengan gerakan koperasi dan badan usaha lainnya baik dalam permodalan, pemasaran maupun kualitas sumber daya manusia koperasi.
Mantan Pangkohanudnas ini juga meminta kepada Kementerian Koperasi dan UKM serta Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) untuk terus melakukan pembinaan kepada Inkopau. Hal ini sangat penting guna menghadapi tantangan ke depan yang semakin sulit.
"Dengan arahan tersebut Inkopau dapat mengantisipasi dan mengendalikan dinamika menjadi profit," tegasnya.
Deputi Keangotaan Kementerian Koperasi dan UKM Untung Tri Basuki mengakui, berdasarkan catatan keuangan Inkopau yang direkam, terlihat rasio likuiditas pada 2017 sebesar 249,5%. Rasio solvabilitas 135,2% dan rasio rentabilitas modal sendiri 8,6%.
"Nah ini mungkin mengkhawatirkan. Berdasarkan perhitungan rasio di atas maka kondisi keuangan Induk Koperasi Angkatan Udara perlu melakukan perbaikan dalam pengembangan usahanya," kata dia.
(dam)