Jokowi Ingin Penerima Tahu Secara Detail Soal Bansos PKH
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah menyerahkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Sejahtera (Rastra), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk warga Kota Banjarbaru, bertempat di Lapangan Murjani, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin 26 Maret 2018.
"Ibu-ibu sudah terima kartunya? Coba diangkat, saya ingin lihat. Sudah tahu per tahun dapat berapa? Apakah uangnya sudah diambil?" tanya Presiden mengawali arahannya dihadapan para penerima bansos.
Presiden mengatakan setiap penerima PKH harus tahu detail tentang bansos yang diterima. Presiden kemudian menjelaskan bahwa bansos PKH cair empat kali dalam setahun, dilaksanakan pada Februari, Mei, Agustus dan November.
Jumlah yang diterima Rp1.890.000 per keluarga per tahun. Pada pencairan tahap pertama hingga ketiga bantuan masing-masing Rp500.000 dan tahap keempat sebesar Rp390.000.
"Kami harapkan ibu-ibu bisa menggunakan untuk yang berkaitan dengan sekolah dan gizi anak. Gizi yang baik penting untuk anak agar mereka sehat dan cerdas," terang Presiden, seperti dalam siaran pers Kementerian Sosial, Selasa (27/3/2018).
Sementara itu salah seorang penerima PKH di Kota Banjarbaru, Yulita mengaku sangat terbantu dengan adanya bansos PKH. Pencairan yang diatur sebanyak empat kali juga sangat menguntungkan karena mendapatkan kepastian waktu penyaluran bansos.
"Alhamdulillah tiap tiga bulan dapat bansos. Saya sangat terbantu. Terutama untuk keperluan sekolah anak-anak saya sangat mengandalkan bansos PKH," kata ibu 2 anak ini.
Dengan pendapatan dari suami yang pas-pasan sebagai kuli bangunan, kata dia, pemasukan untuk keluarga sangat minim. Bansos PKH, lanjutnya, sangat bisa diandalkan untuk keperluan mendesak.
Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan jumlah penerima PKH di Kota Banjarbaru tahun 2018 adalah 5.946 KPM dengan bantuan senilai Rp.11,2 miliar dan bansos Rastra di Kota Banjarbaru sebanyak 6.525 keluarga dengan bantuan senilai Rp8,6 miliar.
Sementara PKH di Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 115.010 KPM dengan bantuan senilai Rp.217,7 miliar dan Bansos Pangan Rastra/Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) sebanyak 149.293 Keluarga dengan bantuan senilai Rp197 miliar
"Ke depannya kita akan modifikasi bantuan PKH sehingga betul-betl tidak hanya bermanfaat untuk mengatasi kebutuhan hidup mendesak bagi KPM, tapi PKH juga menjadi bagian dari instrumen untuk memberdayakan mereka sehingga kelak dapat keluar dari status tidak mampu," papar Mensos kepada wartawan.
Dia menargetkan PKH secara efektif dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia. Salah satu upaya yang kini ditempuh adalah bersinergi dengan kementerian dan lembaga untuk bersama-sama mempercepat penanggulangan kemiskinan.
"Kita sudah mulai lakukan sinergi dengan kementerian lain yakni kerja sama antara Kementerian Sosial dengan Kementerian Pertanian dalam Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu pemberian bantuan bibit tanaman, pengarahan, pembinaan, dan penyuluhan pertanian kepada KPM PKH," paparnya.
Sementara itu suka cita mewarnai penyerahan bansos oleh Presiden. Sebanyak 3.000 peserta hadir terdiri dari 1.250 Penerima PKH dan Bansos Rastra, 1.250 siswa penerima KIP, dan 500 guru penerima tunjangan sertifikasi.
Presiden membagikan tiga sepeda untuk peserta yang mampu menjawab dengan benar pertanyaan pengetahuan umum tentang Indonesia. Setiap ibu PKH membawa pulang Beras Sejahtera 10 kg dan paket bingkisan dari Presiden. Anak-anak pulang dengan riang karena mendapat paket tas sekolah, buku-buku, serta alat tulis.
"Saya bersyukur Pak Presiden datang ke tempat kami. Bantuan beliau sangat bermanfaat bagi kami sekeluarga," kata Aminah, warga Rukun Mufakat, Banjarbaru.
"Ibu-ibu sudah terima kartunya? Coba diangkat, saya ingin lihat. Sudah tahu per tahun dapat berapa? Apakah uangnya sudah diambil?" tanya Presiden mengawali arahannya dihadapan para penerima bansos.
Presiden mengatakan setiap penerima PKH harus tahu detail tentang bansos yang diterima. Presiden kemudian menjelaskan bahwa bansos PKH cair empat kali dalam setahun, dilaksanakan pada Februari, Mei, Agustus dan November.
Jumlah yang diterima Rp1.890.000 per keluarga per tahun. Pada pencairan tahap pertama hingga ketiga bantuan masing-masing Rp500.000 dan tahap keempat sebesar Rp390.000.
"Kami harapkan ibu-ibu bisa menggunakan untuk yang berkaitan dengan sekolah dan gizi anak. Gizi yang baik penting untuk anak agar mereka sehat dan cerdas," terang Presiden, seperti dalam siaran pers Kementerian Sosial, Selasa (27/3/2018).
Sementara itu salah seorang penerima PKH di Kota Banjarbaru, Yulita mengaku sangat terbantu dengan adanya bansos PKH. Pencairan yang diatur sebanyak empat kali juga sangat menguntungkan karena mendapatkan kepastian waktu penyaluran bansos.
"Alhamdulillah tiap tiga bulan dapat bansos. Saya sangat terbantu. Terutama untuk keperluan sekolah anak-anak saya sangat mengandalkan bansos PKH," kata ibu 2 anak ini.
Dengan pendapatan dari suami yang pas-pasan sebagai kuli bangunan, kata dia, pemasukan untuk keluarga sangat minim. Bansos PKH, lanjutnya, sangat bisa diandalkan untuk keperluan mendesak.
Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan jumlah penerima PKH di Kota Banjarbaru tahun 2018 adalah 5.946 KPM dengan bantuan senilai Rp.11,2 miliar dan bansos Rastra di Kota Banjarbaru sebanyak 6.525 keluarga dengan bantuan senilai Rp8,6 miliar.
Sementara PKH di Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 115.010 KPM dengan bantuan senilai Rp.217,7 miliar dan Bansos Pangan Rastra/Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) sebanyak 149.293 Keluarga dengan bantuan senilai Rp197 miliar
"Ke depannya kita akan modifikasi bantuan PKH sehingga betul-betl tidak hanya bermanfaat untuk mengatasi kebutuhan hidup mendesak bagi KPM, tapi PKH juga menjadi bagian dari instrumen untuk memberdayakan mereka sehingga kelak dapat keluar dari status tidak mampu," papar Mensos kepada wartawan.
Dia menargetkan PKH secara efektif dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia. Salah satu upaya yang kini ditempuh adalah bersinergi dengan kementerian dan lembaga untuk bersama-sama mempercepat penanggulangan kemiskinan.
"Kita sudah mulai lakukan sinergi dengan kementerian lain yakni kerja sama antara Kementerian Sosial dengan Kementerian Pertanian dalam Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu pemberian bantuan bibit tanaman, pengarahan, pembinaan, dan penyuluhan pertanian kepada KPM PKH," paparnya.
Sementara itu suka cita mewarnai penyerahan bansos oleh Presiden. Sebanyak 3.000 peserta hadir terdiri dari 1.250 Penerima PKH dan Bansos Rastra, 1.250 siswa penerima KIP, dan 500 guru penerima tunjangan sertifikasi.
Presiden membagikan tiga sepeda untuk peserta yang mampu menjawab dengan benar pertanyaan pengetahuan umum tentang Indonesia. Setiap ibu PKH membawa pulang Beras Sejahtera 10 kg dan paket bingkisan dari Presiden. Anak-anak pulang dengan riang karena mendapat paket tas sekolah, buku-buku, serta alat tulis.
"Saya bersyukur Pak Presiden datang ke tempat kami. Bantuan beliau sangat bermanfaat bagi kami sekeluarga," kata Aminah, warga Rukun Mufakat, Banjarbaru.
(dam)