Kehadiran Kapolri Dengar Ceramah Ustaz Somad Diapresiasi Kalangan Pesantren
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menghadiri ceramah yang disampaikan Ustaz Abdul Somad di Majelis Dzikir Az Zikra pimpinan Ustaz Arifin Ilham pada Minggu 4 Maret 2018 kemarin. Kehadiran jenderal bintang empat pun diapresiasi kalangan pesantren.
Ketua Forum Santri Jabodetabek, Ustaz Syamsuddin menyatakan, kehadiran Tito yang satu majelis dan mesra dengan dua ustaz kondang itu menunjukkan bahwa intitusi Polri termasuk Tito tak ada masalah dengan umat Islam. Menurutnya, isu yang menyebut Polri memusuhi Islam dengan sendirinya terbantahkan.
"Saya yakin sebagian besar anggota Polri itu muslim, Pak Tito juga muslim yang taat. Jadi memang heran kalau diisukan Polri memusuhi umat Islam," ujarnya dalam rilisnya, Selasa (6/3/2018).
Ustaz Syamsuddin melanjutkan, dari pertanyaan yang diajukan Kapolri kepada Ustaz Somad, tampak benar bahwa Kapolri punya pandangan kritis dan penuh pengharapan agar Islam di Indonesia tetap utuh, bersatu, dan sejahtera dalam bingkai NKRI.
Menurutnya, bisa dipahami bahwa Kapolri tidak mau umat Islam di Indonesia diadu domba, dipecah belah, dibuat berperang hanya karena perbedaan ideologi, aliran, mazhab, pandangan politik atau bahkan karena perbedaan partai.
"Saya menyaksikan Pak Tito khawatir Islam di Indonesia terpecah pecah seperti di Suriah, Yaman dan negara lainnya. Padahal kaum muslim di sini adalah mayoritas. Pecahnya ummat Islam Indonesia bisa berarti pecahnya juga negara ini. Ini yang harus dihindari," pungkasnya.
Ketua Forum Santri Jabodetabek, Ustaz Syamsuddin menyatakan, kehadiran Tito yang satu majelis dan mesra dengan dua ustaz kondang itu menunjukkan bahwa intitusi Polri termasuk Tito tak ada masalah dengan umat Islam. Menurutnya, isu yang menyebut Polri memusuhi Islam dengan sendirinya terbantahkan.
"Saya yakin sebagian besar anggota Polri itu muslim, Pak Tito juga muslim yang taat. Jadi memang heran kalau diisukan Polri memusuhi umat Islam," ujarnya dalam rilisnya, Selasa (6/3/2018).
Ustaz Syamsuddin melanjutkan, dari pertanyaan yang diajukan Kapolri kepada Ustaz Somad, tampak benar bahwa Kapolri punya pandangan kritis dan penuh pengharapan agar Islam di Indonesia tetap utuh, bersatu, dan sejahtera dalam bingkai NKRI.
Menurutnya, bisa dipahami bahwa Kapolri tidak mau umat Islam di Indonesia diadu domba, dipecah belah, dibuat berperang hanya karena perbedaan ideologi, aliran, mazhab, pandangan politik atau bahkan karena perbedaan partai.
"Saya menyaksikan Pak Tito khawatir Islam di Indonesia terpecah pecah seperti di Suriah, Yaman dan negara lainnya. Padahal kaum muslim di sini adalah mayoritas. Pecahnya ummat Islam Indonesia bisa berarti pecahnya juga negara ini. Ini yang harus dihindari," pungkasnya.
(kri)