PPP Dorong Romahurmuziy Jadi Bakal Cawapres Jokowi

Senin, 05 Maret 2018 - 17:41 WIB
PPP Dorong Romahurmuziy Jadi Bakal Cawapres Jokowi
PPP Dorong Romahurmuziy Jadi Bakal Cawapres Jokowi
A A A
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR Reni Marlinawati mengungkapkan, banyak kader PPP daerah atau akar rumput, mendorong Muhammad Romahurmuziy (Rommy) menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dan akan dibahas internal partai.

"Kalau ditanya ada (cawapres), ada. Salah satunya figur ketua umum. Desakan dari bawah cukup besar agar PPP mendorong Mas Rommy mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden," ujar Reni di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/3/2018).

Jumlah kader PPP di daerah yang menginginkan Ketua Umum PPP Rommy sebagai cawapres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang pun diklaimnya tidak sedikit.

"Cukup banyak, dari berbagai kalangan, akademisi, pondok pesantren, ulama, pemuda, mungkin Mas Rommy figur paling milenial. Saatnya nanti akan dibicarakan secara khusus," katanya.

Rommy pun telah mengetahui adanya dorongan di tingkat akar rumput agar dirinya menjadi cawapres. "Mas Rommy kan cukup humble. Dia tidak berhasrat. Hanya kan persoalan Cawapres harus sepenuhnya bergantung ke Presiden (Jokowi)," kata anggota Komisi X DPR ini.

Maka itu kata Reni, PPP menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk menentukan sosok yang layak menjadi cawapres nantinya. "Tapi PPP punya prasyarat figur Cawapres dia harus muda sebagai penyeimbang dengan Pak Jokowi dan juga dari 196,6 juta pemilih, hampir 40 persen pemilihnya kan milenial," ujarnya.

Kedua kata Reni, Indonesia berdiri di atas konsensus antara kelompok agama dan nasionalis. "Maka harus terlestarikan hari ini. Apa yg tertuang dalam Pancasila, itu mencerminkan negara harus dibangun dalam sisi religiusitas. Dan itu harus dicerminkan dengan tokoh atau figur yg dekat dengan kalangan agama, atau dia harus nyantri lah," tuturnya.

Selain itu, kata legislator asal daerah pemilihan Jawa Barat IV ini, cawapres pendamping Presiden Jokowi di Pilpres mendatang juga harus cerdas menyikapi persoalan yang dinamis.

"Tentu harus berpikir visioner juga. Karena 27 tahun yang akan datang, Indonesia 100 tahun kemerdekaan. Jadi Indonesia emas terjadi apa yang kita lakukan hari ini," bebernya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0234 seconds (0.1#10.140)