Cegah Disintegrasi, Semua Orang Harus Jadi Agen Perdamaian

Selasa, 27 Februari 2018 - 14:12 WIB
Cegah Disintegrasi, Semua Orang Harus Jadi Agen Perdamaian
Cegah Disintegrasi, Semua Orang Harus Jadi Agen Perdamaian
A A A
JAKARTA - Pengurus Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dinilai harus menjadi agen perdamaian dengan ikut mencegah terjadinya perpecahan.

Hal itu diungkapkan Ketua DPR Bambang Soesatyo saat menerima pengurs BKPRMI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 26 Februari 2018.

Menurut Bambang, memasuki tahun politik, akan banyak sekali potensi gesekan yang bisa terjadi. Politikus Partai Golkar itu berharap kehidupan masyarakat tetap berlangsung harmonis, terutama antarumat beragama.

"Setiap orang harus menjadi agen perdamaian, terutama para sahabat saya di Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia. Saya apresiasi dan dukung berbagai kegiatan dakwah yang dilaksanakan BKPRMI. Insya Allah menjadi ladang amal ibadah di hadapan Allah SWT," tutur Bambang.

Sementara dalam pertemuan tersebut, pengurus BKPRMI mengungkapkan keresahannya menyikapi asus penyerangan terhadap ulama dan maraknya peredaran narkoba di Indonesia.

Ketua DPP BKPRMI Sedek Rahman Bata berharap DPR mampu mendorong penegak hukum mengusut tuntas kasus ini dan menjelaskan motif di balik kejahatan itu.

"Kami sangat resah dengan adanya teror terhadap Ulama. Bagi kami, ulama mana pun yang diteror, sama saja dengan meneror BKPRMI. Mudah saja mengatakan teror ini dilakukan orang gila, tapi apa iya? Saya mohon bantuan DPR RI bisa menindaklanjuti dan mencari titik terang terhadap tindakan teror ini," ujarnya.

BKPRMI juga menyampaikan kegelisahan atas maraknya peredaran Narkoba di Indonesia. Mereka juga meminta DPR menolak perzinahan, kumpul kebo, dan lesbian gay biseksual dan transgendera (LGBT) yang meresahkan masyarakat.

Menanggapi hal itu, Bambang meyakinkan telah meminta Komisi III dan Komisi VIII DPR melakukan rapat dengan mitra kerja terkait, baik dari kepolisian maupun Kementerian Agama untuk membahas peristiwa teror terhadap ulama.

Dia meminta BKPRMI ikut mengingatkan masyarakat tidak mudah terprovokasi hingga melakukan tindakan berlebihan.

“Secara khusus saya juga telah meminta Kapolri dan Panglima TNI untuk menyelidiki secara intensif. Saya harap masyarakat tetap tenang, tak usah mau diprovokasi, dan tak perlu mengambil tindakan yang berlebihan, serahkan semuanya kepada aparat hukum," tuturnya.

Mengenai peredaran Narkoba, Bamsoet meyakinkan BNN, Polri, TNI dan Bea Cukai tengah bekerja keras membongkar jaringan penyeludupan narkoba di seluruh perairan Indonesia.

Mantan Ketua Komisi III ini berharap masyarakat juga ikut berpartisipasi, termasuk BKPRMI untuk menjadi benteng dari peredaran Narkoba dan berjihad melawan penyalahgunaan narkoba.

Khusus masalah perzinahan, kumpul kebo dan LGBT, Bamsoet menjamin DPR tidak akan menoleransi hal tersebut. Sikap tegas Bamsoet juga telah disampaikan dalam berbagai kesempatan, termasuk saat bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Saya memahami keresahan sahabat-sahabat BKPRMI atas masalah perzinahan, kumpul kebo dan LGBT. Dalam RUU KUHP yang saat ini dibahas di DPR, akan ada sanksi hukum yang tegas bagi para pelaku tersebut. Kita tentu tidak ingin bangsa yang kita cintai berkubang dalam kemaksiatan,” tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5478 seconds (0.1#10.140)